Kebanyakan Makan Nasi Putih, Begini Efek Sampingnya

Kebanyakan Makan Nasi Putih, Begini Efek Sampingnya
Ilustrasi nasi putih. (source: pinterest)

SEAToday.com, Jakarta - Nasi putih menjadi salah satu makanan pokok orang Indonesia. Bagi orang Indonesia, belum lengkap rasanya jika belum mengonsumsi nasi saat makan.

Namun, nasi putih sebenarnya memiliki risiko untuk kesehatan, apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Berbeda dengan beras merah yang mengandung dedak yang kaya serat, kuman baik, dan endosperm yang kaya karbohidrat, nasi putih dihilangkan dedak dan kumannya, sehingga hanya menyisakan endospermnya.

Kemudian diproses untuk meningkatkan rasa, memperpanjang masa simpan, dan meningkatkan khasiat masakan.

Jika dikonsumsi dalam porsi yang aman, nasi putih bisa memberi manfaat kesehatan. Namun, jika terlalu banyak, terdapat efek samping yang harus diwaspadai.

Berikut efek samping apabila mengonsumsi nasi putih berlebih.

1. Meningkatkan risiko diabetes

Nasi putih mengandung indeks glikemik yang tinggi sehingga berpeluang lebih besar meningkatkan kadar gula darah.

Hal ini akan menjadi masalah bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengatur kadar gula darah.

Memilih gandum utuh sebagai alternatif karbohidrat pengganti nasi putih lebih bermanfaat untuk kesehatan.

2. Hanya memberikan sedikit nutrisi

Dibandingkan dengan biji-bijian lainnya, nasi putih lebih banyak diproses dan dihilangkan dedak dan kumannya, sehingga kandungan nutrisinya lebih rendah.

Proses pemurnian menghilangkan sebagian besar vitamin esensial, mineral, dan antioksidan yang ada di lapisan luar beras, dan dibandingkan dengan beras merah, yang mempertahankan nutrisi tersebut, nasi putih menawarkan lebih sedikit senyawa yang meningkatkan kesehatan.

3. Memicu risiko sindrom metabolik

Istilah "sindrom metabolik" mengacu pada sekelompok faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke.

Orang yang mengonsumsi nasi putih dalam jumlah banyak secara teratur memiliki peluang lebih tinggi terkena sindrom metabolik, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.

Namun, hubungan antara penyakit ini dan penyakit jantung masih belum diketahui.

4. Sebabkan sembelit

Salah satu perbedaan paling mencolok antara nasi putih dan jenis nasi lainnya adalah kurangnya serat.

Tanpa serat, efek samping nasi putih akan menjadi kurang mengenyangkan, sehingga berpotensi menyebabkan makan berlebihan atau kurang mengontrol ukuran porsi makan.

Asupan serat yang tidak mencukupi dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sembelit, dan dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu seperti kanker usus besar.

5. Tidak memenuhi pola diet seimbang

Mengonsumsi nasi putih berlebihan dapat memberikan efek samping yaitu tidak sesuai dengan pola diet seimbang.

Mengonsumsi terlalu banyak nasi atau makanan tertentu lainnya dapat membatasi asupan nutrisi beragam.

Seiring berjalan waktu, tubuh akan mengalami kekurangan seperti vitamin A, zinc, besi. Oleh karena itu, penting untuk berdiskusi dengan dokter terkait porsi konsumsi nasi yang tepat.