LIFESTYLE
Dampak yang Ditimbulkan dari Toxic Relationship, Bisa Pengaruhi Gangguan Mental!

Seatoday.com, Jakarta - Terjebak dalam toxic relationship pastikan akan menimbulkan banyak dampak negatif. Tak selalu menyangkut fisik, tapi bisa juga pada kondisi mental seseorang. Bagaimana tidak, perlakuan buruk seseorang padamu membuat kamu harus merasakan banyak hal buruk dan rasa sakit yang terus terjadi. Di bawah ini ada beberapa kondisi yang bisa terjadi saat terjebak dalam hubungan beracun tersebut.
- Memicu berbagai permasalahan mental
Banyaknya drama yang terus terjadi dalam hubungan kalian, bisa mempengaruhi kamu untuk memberikan lebih banyak pada hal tersebut dan melupakan hal lain dalam hidup. Pikiran dan fisikmu terus berada dalam mode melawan atau lari dari permasalahan yang dihadapi dan tidak bisa rileks. Jika kondisi tersebut terjadi dalam kurun waktu yang lama atau panjang, maka ini akan memicu berbagai permasalahan seperti depresi, stres, insomnia, gangguan kecemasan, dan sebagainya.
- Memicu timbulnya berbagai penyakit
Selain berpengaruh pada kesehatan mental, terjebak dalam toxic relationship juga akan cukup berdampak pada kesehatan fisikmu. Berbagai tindakan buruk yang dilakukan oleh rekanmu secara terus-menerus akan sangat mengganggu pikiranmu. Kamu jadi tidak bisa fokus pada hal lain, termasuk diri sendiri.
Kamu mungkin akan merasa pusing di kepala, serta nyeri di beberapa bagian tubuh. Pada kasus yang lebih berat, toxic relationship juga bisa meningkatkan risiko terkena masalah jantung, tekanan darah tinggi, kadar gula rendah, dan rentan terhadap penyakit lainnya.
- Membuat hilang kepercayaan diri
Terjebak dalam toxic relationship juga akan membuatmu hilang kepercayaan diri dan mencari-cari konflik dalam hubungan lain. Ini terjadi karena kamu tidak tahu dan tidak lagi sadar seperti apa perilaku yang sehat. Secara tak langsung, kondisi ini menyebabkan kamu mengalihkan perhatian dari hubungan lain dalam hidup, sehingga terjadinya isolasi sosial.
berada dalam toxic relationship bisa berdampak negatif pada kemampuanmu dalam menjaga diri sendiri. Sehingga, kamu mungkin akan mengorbankan rutinitas normal seperti, istirahat cukup, berbaur dengan orang lain, melakukan hobi dan sebagainya. Dan hal tersebut akan memicu berbagai kondisi seperti di atas.