4 Tips Mencegah Konsumsi Gula Berlebihan

4 Tips Mencegah Konsumsi Gula Berlebihan
Ilustrasi makanan manis. (Photo by Andy Luo on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Menjaga kesehatan tubuh dapat ditempuh dengan berbagai cara. Salah satunya menekan konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebih karena dapat memicu peningkatan masalah kesehatan yang serius.

Dikutip dari laman Ayo Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tertinggi di Asia Pasifik. Padahal, minuman dalam kemasan ini rata-rata mengandung 22,8 gr gula per 250 ml, yaitu sekitar 45,6 persen dari batas konsumsi gula yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Data dari Survei Kesehatan Indonesia 2023 juga menunjukkan sebanyak 47,5 persen warga Indonesia berusia 3 tahun ke atas, mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali dalam sehari. Kemudian 43,3 persen lainnya mengonsumsinya 1--6 kali dalam satu minggu.

Konsumsi gula sebenarnya telah didapatkan dari makanan sehari-hari, terutama karbohidrat. Fungsinya adalah memberi energi dan kalori bagi tubuh dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, batas konsumsi gula yang disarankan bagi setiap orang adalah 10 persen dari total energi (200 kkal), atau sebanyak 50 gram atau 4 sendok makan per hari.

Kelebihan gula yang dikonsumsi akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan kalori, yang jika tidak digunakan lama kelamaan akan menumpuk menjadi lemak. Inilah yang akan memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan.

Lantas, bagaimana cara untuk mencegah konsumsi gula berlebih? Simak rangkumannya berikut ini.

Cara Mencegah Konsumsi Gula Berlebihan

1. Baca label makanan

Perhatikan label informasi nilai gizi pada produk makanan dan minuman yang akan Anda konsumsi, terutama saran penyajian dan angka kecukupan gizi (AKG) yang merupakan informasi tentang kontribusi suatu produk terhadap kebutuhan gizi dalam sehari. Contohnya, kandungan gula sebanyak 13 gr menunjukkan kadar gula dalam satu kali penyajian.

Membaca label informasi nilai gizi akan membuat Anda tahu kandungan gula yang ada dalam makanan minuman tersebut, terutama gula tambahan. Seringkali gula tambahan ini ditulis dalam berbagai istilah, seperti gula tebu, gula sirup, fruktosa, sukrosa atau istilah lainnya yang artinya sama saja. Semua informasi ini akan membantu Anda menentukan pilihan yang lebih sehat.

2. Pilih makanan dan minuman dengan pemanis alami

Saat Anda membeli makanan dan minuman, pilihlah produk yang tidak memiliki pemanis tambahan. Contoh makanan dengan pemanis alami, yakni oatmeal, susu kedelai, atau buah.

3. Kombinasikan gula dengan sumber makanan lain

Saat Anda mengonsumsi gula berlebih, kandungan gula dalam darah akan naik, kemudian turun kembali dengan cepat, sehingga Anda akan mudah merasa lapar kembali. Untuk mencegahnya, kombinasikan gula dengan protein, serat dan lemak sehat untuk memperlambat metabolisme gula darah dalam tubuh, sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama. Contohnya, memadukan sereal atau oatmeal dengan susu, telur dan buah.

4. Membiasakan pola makan rendah gula

Masukkan pola makan rendah gula ke dalam diet sehari-hari. Kurangi konsumsi karbohidrat, karena karbohidrat juga mengandung gula. Perbanyak konsumsi serat dan protein, seperti buah, sayur dan susu rendah lemak.