LIFESTYLE
Serba-serbi Toilet Training untuk Anak, Orangtua Wajib Tahu

SEAToday.com, Jakarta - Anak-anak melalui berbagai proses dalam kehidupan, salah satunya toilet training. Ini adalah tahap anak belajar untuk buang air kecil dan buang air besar di toilet seperti orang dewasa.
Dilansir dari Raising Children, orangtua mungkin melihat tanda-tanda bahwa anak siap untuk toilet training sejak usia 2 tahun. Beberapa anak menunjukkan tanda-tanda siap ketika berusia 18 bulan dan beberapa mungkin lebih tua dari 2 tahun.
Simak beberapa tanda jika anak sudah siap toilet training:
- Sudah bisa berjalan dan bisa duduk untuk waktu yang singkat
- Umumnya lebih mandiri, termasuk mengatakan 'tidak' lebih sering
- Tertarik melihat orang lain pergi ke toilet
- Popok kering selama 2 jam atau lebih
- Memberi tahu orangtua dengan kata-kata atau gerakan ketika mereka buang air besar atau buang air kecil di popok mereka
- Mulai tidak suka memakai popok, mungkin mencoba menariknya ketika basah atau kotor
- Dapat menarik celana mereka ke atas dan ke bawah
- Dapat mengikuti instruksi sederhana
Tidak semua tanda ini harus ada ketika anak Anda siap. Kecenderungan umum akan memberi tahu Anda kapan waktunya untuk memulai.
Mempersiapkan anak untuk toilet training
- Sebelum memulai toilet training, Anda dapat mempersiapkan anak untuk langkah besar ini. Berikut ini beberapa ide:
- Mulailah mengajari anak Anda kata-kata untuk pergi ke toilet
- Biarkan anak melihat Anda atau anggota keluarga tepercaya lainnya menggunakan toilet, dan bicarakan apa yang Anda lakukan.
- Sekali atau dua kali sehari, mulailah memakaikan celana pada anak Anda, ini membantu anak Anda memahami perasaan basah.
- Pastikan anak Anda makan banyak serat dan minum banyak air, sehingga mereka tidak mengalami sembelit. Sembelit dapat membuat toilet training lebih sulit.
Memulai toilet training
Sebaiknya memulai toilet training ketika Anda tidak memiliki perubahan besar dalam kehidupan keluarga Anda. Perubahan yang harus dihindari mungkin termasuk pergi berlibur, memulai penitipan anak, memiliki bayi baru lahir atau pindah rumah.
Adalah ide yang baik untuk memulai pelatihan toilet pada hari ketika Anda tidak memiliki rencana untuk meninggalkan rumah.
Kapan harus membawa anak Anda ke toilet
- Cobalah untuk menjadikan toilet sebagai bagian dari rutinitas harian rutin anak Anda. Misalnya, dorong anak Anda untuk menggunakan pispot atau toilet di pagi hari, dan sebelum atau sesudah camilan dan makan.
- Ajak anak Anda untuk pergi ke toilet ketika mereka menunjukkan tanda-tanda seperti menggeliat, buang angin, diam, atau menjauh dari Anda. Tetapi jangan paksa anak Anda untuk pergi.
- Ajak anak Anda untuk duduk di toilet ketika ia ingin buang air besar - misalnya, sekitar 30 menit setelah makan.
- Jika anak Anda berusia 3--4 tahun, ajak mereka untuk pergi ke toilet ketika mereka berganti aktivitas, misalnya, Anda dapat mengingatkan anak Anda untuk pergi ke toilet sebelum mereka duduk untuk makan siang.
Cara mengajak dan memotivasi anak Anda
- Pujilah anak karena telah mencoba. Anda bisa mengatakan, 'Bagus sekali karena sudah duduk di toilet.' Anda bisa memulai bagan hadiah untuk menggunakan pispot atau toilet.
- Jika anak Anda tak menggunakan toilet, cobalah untuk tidak frustrasi. Bersihkan saja tanpa komentar atau keributan.
- Jika anak Anda tidak buang air kecil atau buang air besar setelah 3--5 menit duduk di pispot atau toilet, biarkan anak Anda turun. Duduk terlalu lama bisa terasa seperti hukuman.