SEAToday.com, Dubai-Badai hebat dan hujan lebat baru-baru ini yang melanda Dubai turut membuat biaya akomodasi melonjak tajam. Beberapa perusahaan menaikkan harga kamar hotel setelah Dubai terendam banjir.

Dilansir Khaleej Times, banjir memaksa warga Dubai yang rumahnya terdampak banjir untuk pindah ke hotel di tengah upaya penyelamatan dan pembersihan di seantero kota. Naiknya harga akomodasi pun menuai kritik.

"Sejujurnya, ini adalah situasi yang menakutkan. Saya suka Dubai dan selalu datang ke sini," kata Mona Ireland, mantan penduduk Uni Emirat Arab yang tiba di Dubai untuk berlibur kurang dari seminggu yang lalu dan memesan sebuah hotel di Motor City agar dekat dengan keluarga.

Perempuan berusia 41 tahun ini melanjutkan, "Tapi saya pikir tidak etis bagi bisnis untuk mencoba mengambil untung dari kesulitan orang lain dan hal ini memberikan nama buruk bagi kota yang hebat ini. (Karena) meskipun kami ingin pergi untuk menghindari harga yang meroket, kami tidak bisa melakukannya saat ini."

"Saya berpikir untuk memperpanjang masa tinggal saya dan mengecek ke hotel sebelum badai terjadi. Saya diberitahu bahwa masih banyak kamar yang tersedia, jadi perpanjangan masa tinggal seharusnya tidak menjadi masalah," tambahnya. "Sehari sebelum check-out (Rabu), saya berbicara dengan resepsionis, dan mereka mengatakan bahwa hotel sudah penuh karena banjir dan orang-orang harus pindah ke hotel."

Setelah menelepon ke beberapa hotel di seluruh kota, Mona mengetahui bahwa harga kamar hotel dibanderol mulai dari 1.000 Dirham hingga 8.000 Dirham (Rp4,4 juta hingga Rp35,3 juta) per malam untuk kamar hotel standar yang biasanya mulai dari 345 Dirham (Rp1,5 juta) per malam.

Lain pula dengan Alex Jackson dan temannya, yang sedang berlibur di Dubai dari Inggris, sedang menunggu maskapai penerbangan mereka untuk mengonfirmasi penerbangan mereka sebelum menuju bandara.

"Tanpa keluarga di kota dan tidak mampu membayar harga hotel yang sangat mahal untuk waktu yang lebih lama lagi, kami benar-benar berencana untuk tidur di lobi sampai kami dapat keluar dari kota," katanya.

Sementara hotel-hotel di seluruh kota yang dihubungi media setempat, menolak berkomentar. Seorang staf hotel, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, "Kami tahu, semua orang menderita. Namun semua hotel telah menaikkan harga, jadi kami harus mengikutinya."

Ada juga banyak laporan di media sosial dan forum online yang menyebutkan bahwa para turis dan penduduk di seluruh kota harus membayar lebih mahal untuk taksi, dengan beberapa perjalanan yang menghabiskan lebih dari 700 Dirham (Rp3 juta) di dalam kota.