SEAToday.com, Jakarta-Pubertas adalah peralihan dari kanak-kanak menuju masa dewasa. Selama masa puber, tubuh membuat hormon yang menyebabkan perubahan fisik dan emosional.

Sistem reproduksi, baik anak perempuan dan laki-laki, serta sistem tubuh lainnya menjadi matang dan berkembang. Perubahan selama masa pubertas dapat membuat anak merasakan banyak emosi, termasuk perasaan kewalahan, bersemangat, hingga canggung.

Pubertas pada perempuan biasanya dimulai antara usia 8 hingga 13 tahun. Pubertas terjadi pada waktu yang berbeda untuk setiap orang. Jika anak perempuan belum menstruasi pertama pada usia 17 tahun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Lantas, apa saja ciri-ciri pubertas pada anak perempuan? Simak rangkuman selengkapnya seperti dilansir dari laman Health Direct, berikut ini.

Pertumbuhan Fisik

Salah satu perubahan pertama yang mungkin anak perempuan sadari selama masa pubertas adalah bertambah tinggi. Selama 'percepatan pertumbuhan', anak mungkin juga akan melihat perubahan fisik lainnya, seperti:

• Pelebaran pinggul
• Penambahan berat badan di sekitar paha
• Perkembangan payudara
• Anak mungkin merasa sedikit kikuk saat membiasakan diri dengan bentuk dan ukuran tubuh yang baru

Tumbuhnya Payudara

Selama masa pubertas, payudara anak perempuan akan mulai berkembang. Normal jika salah satu payudara lebih besar dari yang lain.

Puting susu juga akan berubah selama masa pubertas, yang mungkin berubah menjadi merah muda atau cokelat. Payudara dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran.

Seiring dengan perkembangan payudara, anak perempuan mungkin ingin mengenakan bra. Berbicara dengan orang dewasa yang dapat dipercaya dapat membantu anak memutuskan.

Anak mungkin merasa tidak nyaman atau nyeri selama masa perkembangan payudara. Anak dapat menemui dokter jika khawatir tentang perubahan pada payudara, seperti merasakan nyeri, adanya benjolan, hingga keluarnya cairan dari puting.

Bulu di Tubuh

Saat melewati masa pubertas, anak akan mulai melihat bulu tumbuh dan menebal, seperti di ketiak, area kemaluan di dekat alat kelamin (vulva). Bulu ini mungkin awalnya tipis dan lurus, tetapi dapat menjadi lebih tebal dan terkadang keriting seiring dengan bertambahnya usia.

Perubahan Kulit

Selama masa pubertas, tubuh anak memproduksi lebih banyak hormon. Hal ini dapat memengaruhi kelenjar yang mengontrol minyak di kulit.

Jerawat disebabkan oleh kelenjar yang terlalu aktif di kulit. Anak mungkin menyadari bahwa lebih banyak jerawat saat melewati masa pubertas.

Cobalah untuk menghindari menyentuh bintik-bintik tersebut. Hal ini dapat memperburuk keadaan atau menyebabkan bekas luka.

Perasaan Seksual

Selama masa pubertas, anak mungkin mulai memiliki lebih banyak perasaan seksual. Anak mungkin ingin menyentuh atau menggosok alat kelamin sendiri, dan ini disebut masturbasi. Hal ini normal, tetapi merupakan aktivitas pribadi dan hanya boleh dilakukan di tempat pribadi.

Menstruasi

Selama masa pubertas, anak perempuan akan mendapatkan menstruasi pertama dan biasanya terjadi sekitar 2 tahun setelah perkembangan payudara dimulai. Menstruasi terjadi sekitar sebulan sekali.

Ini adalah saat lapisan rahim keluar dari tubuh Anda melalui vagina. Ketika menstruasi, anak perempuan akan melihat darah pada pakaian dalamnya. Menstruasi yang tidak teratur adalah hal yang normal pada 3 tahun pertama.

Keputihan

Di antara periode menstruasi, serviks anak perempuan menghasilkan cairan lain yang mungkin jernih hingga berwarna krem. Cairan ini keluar dari vagina anak. Adalah normal jika anak melihatnya pada pakaian dalam.