• Minggu, 22 September 2024

Apa Itu Kecemasan? Simak 7 Cara Mengatasinya

Apa Itu Kecemasan? Simak 7 Cara Mengatasinya
Ilustrasi kecemasan. (Photo by Cosiela Borta on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta-Kecemasan berkaitan dengan respons stres, yang dapat bermanfaat dan berguna. Hal ini membuat Anda sadar akan bahaya, memotivasi untuk tetap teratur dan siap, serta membantu menghitung risiko.

Dilansir dari Healthline, namun ketika stres menjadi persisten dan berulang, stres dapat berubah menjadi gangguan kecemasan atau kondisi kesehatan mental lainnya.

Kecemasan adalah perasaan takut atau khawatir yang diakibatkan oleh kombinasi berbagai faktor yang menurut para peneliti dapat berkisar dari genetika, lingkungan, hingga kimiawi otak.


Gejala umum dari kecemasan meliputi:

  • peningkatan denyut jantung
  • pernapasan cepat
  • kegelisahan
  • kesulitan berkonsentrasi

Ada sederet cara alami yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, seperti berikut:

1. Tetap aktif

Sebuah studi pada 2021 menemukan bahwa orang dengan gaya hidup yang aktif secara fisik memiliki kemungkinan 60 persen lebih rendah untuk mengalami gejala kecemasan. Persentase ini dibandingkan dengan individu yang cocok dalam populasi umum yang terdiri dari sekitar 400.000 orang yang diikuti selama 21 tahun.

Olahraga sering kali mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran yang dapat meningkatkan kecemasan. Meningkatkan detak jantung Anda juga menghasilkan perubahan kimiawi otak, termasuk pembawa pesan anti-kecemasan di otak (neurotransmitter), seperti:

  • serotonin
  • asam gamma-aminobutirat (GABA)
  • faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF)
  • endocannabinoid

2. Memprioritaskan istirahat malam yang baik

Meskipun survei pada 2018 terhadap 400.000 orang menunjukkan bahwa hampir sepertiga orang dewasa tidur kurang dari 6 jam per malam, CDC merekomendasikan 7 jam atau lebih setiap hari.

Anda dapat meningkatkan kualitas tidur Anda dengan:

  • tidur ketika lelah
  • menghindari televisi atau membaca di tempat tidur
  • membatasi penggunaan ponsel, tablet, atau komputer di tempat tidur
  • pergi ke ruangan lain (meskipun itu kamar mandi) jika Anda tidak bisa tidur
  • hindari konsumi kafein, makan besar, dan nikotin sebelum tidur
  • menjaga kamar tetap gelap dan pada suhu yang nyaman
  • menuliskan isi pikiran sebelum tidur
  • tidur pada waktu yang sama setiap hari

3. Bermeditasi dan menerapkan mindfulness

Tujuan utama dari meditasi adalah mendapatkan kesadaran penuh akan momen saat ini. Hal ini dapat menimbulkan rasa tenang dan puas dengan meningkatkan kemampuan Anda untuk menoleransi semua pikiran dan perasaan dengan penuh perhatian.

Meditasi mengurangi stres dan kecemasan. Terapi kognitif berbasis kesadaran (MBCT), suatu jenis terapi bicara yang menggabungkan strategi meditasi dan kesadaran dengan teknik terapi perilaku kognitif (CBT), dapat membantu.

4. Konsumsi makanan padat nutrisi

Kadar gula darah yang rendah, dehidrasi, atau bahan kimia dalam makanan olahan dapat memengaruhi suasana hati Anda. Diet tinggi gula juga dapat memengaruhi perasaan Anda.

Jika kecemasan Anda memburuk setelah makan, pertimbangkan untuk memeriksa kebiasaan makan. Tetap terhidrasi, hindari makanan olahan, dan makan makanan seimbang yang kaya akan karbohidrat kompleks, buah-buahan dan sayuran, serta protein tanpa lemak dapat membantu meringankan gejala-gejala yang Anda alami.

5. Melatih napas dalam

Pernapasan yang dangkal dan cepat adalah hal yang umum terjadi pada orang yang cemas. Hal ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat, pusing atau pusing, atau bahkan serangan panik.

Latihan napas dalam -proses yang disengaja untuk mengambil napas yang lambat dan dalam- dapat membantu memulihkan pola pernapasan yang teratur dan mengurangi gejala kecemasan pada saat itu juga.

6. Mencoba aromaterapi

Aromaterapi adalah perawatan penyembuhan holistik yang telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun. Praktik ini menggunakan ekstrak tumbuhan alami dan minyak esensial untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pikiran, tubuh, dan jiwa.

Minyak esensial yang dihasilkan dari ekstrak tumbuhan alami dapat dihirup secara langsung atau ditambahkan ke dalam air hangat atau diffuser.

7. Minum teh chamomile

Sebuah uji klinis acak pada 2016 yang melibatkan orang-orang dengan diagnosis GAD menunjukkan bahwa chamomile dapat menjadi "sekutu" yang kuat untuk mengatasi gangguan tersebut. Studi ini menemukan bahwa chamomile aman untuk jangka panjang dan secara signifikan mengurangi gejala kecemasan, meskipun tidak mengurangi kekambuhan.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.