7 Langkah Memulai Gaya Hidup Berkelanjutan

7 Langkah Memulai Gaya Hidup Berkelanjutan
Ilustrasi gaya hidup berkelanjutan. (Photo by Svitlana on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta-Menerapkan gaya hidup berkelanjutan menjadi langkah yang dapat ditempuh untuk Bumi yang lebih hijau. Upaya ini dilakukan di tengah isu lingkungan terus mengemuka seiring dengan banyaknya dampak buruk pada planet ini.

Lantas, apa saja cara yang bisa dilakukan untuk memulai gaya hidup berkelanjutan? Simak rangkuman selengkapnya seperti dilansir dari laman Biological Diversity, berikut ini.

1. Berpikir dua kali untuk belanja

Setiap produk yang dibeli memiliki jejak lingkungan, mulai dari bahan yang digunakan untuk membuatnya, polusi yang dikeluarkan selama pembuatan hingga kemasan yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Meskipun dapat mendaur ulang atau membuat kompos sebuah produk di akhir masa pakainya, kerusakan di hulu telah terjadi. Jadi sebelum membeli, tanyakan pada diri, apakah benar-benar membutuhkannya.

Jika ya, pertimbangkan untuk membeli barang bekas daripada barang baru, dan carilah produk yang terbuat dari bahan yang berdampak lebih rendah serta dengan kemasan dan pengiriman yang minimal.

2. Buang plastik dan beralihlah ke penggunaan ulang

Plastik tidak pernah hilang. Setidaknya 14 juta ton plastik berakhir di lautan setiap tahunnya, yang merupakan 80 persen dari seluruh sampah laut. Setiap tahun, ribuan burung laut, penyu, anjing laut, dan mamalia laut lainnya terbunuh setelah menelan plastik atau terjerat di dalamnya.

Anda dapat mulai mengurangi sampah plastik dengan beberapa langkah sederhana, yakni menggunakan tas yang dapat digunakan kembali saat berbelanja, tinggalkan botol air sekali pakai, tas, dan sedotan. Hindari produk yang terbuat dari atau dikemas dalam plastik jika memungkinkan (misalnya, pilihlah produk yang tidak dibungkus di toko bahan makanan).

3. Pilih yang organik

Dari kopi, buah, hingga pakaian, memilih produk organik membantu mengurangi dampak terhadap satwa liar dan planet ini.

4. Tinggalkan fast fashion dan tekstil berbahan dasar hewan

Industri fast fashion adalah kontributor signifikan terhadap krisis iklim, yang bertanggung jawab atas 10 persen emisi karbon global. Tekstil berbahan dasar hewan seperti wol bertanggung jawab atas polusi air, hilangnya habitat yang meluas akibat penggundulan hutan, dan bahaya lainnya bagi satwa liar.

5. Bijaklah dalam menggunakan air

Konservasi air sangat penting karena populasi yang terus bertambah membuat konsumsi akan sumber air kian meningkat dan kita menghadapi kekeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Anda dapat menghemat air dengan mandi lebih cepat, memperbaiki toilet yang bocor, dan memilih opsi peralatan dengan aliran rendah dan hemat air.

6. Berkendara lebih sedikit, berkendara ramah lingkungan

Emisi transportasi berbahan bakar fosil menghasilkan gas rumah kaca, kabut asap, jelaga, dan polusi udara berbahaya lainnya. Namun, mengubah kebiasaan mengemudi dapat mengurangi jejak karbon secara dramatis.

Berjalan kaki, bersepeda atau menggunakan transportasi umum jika memungkinkan. Jika Anda sedang mencari kendaraan baru, pertimbangkan untuk membeli kendaraan listrik.

7. Hijaukan rumah

Menjaga kondisi rumah agar tetap prima juga akan meningkatkan efisiensi energi Anda. Pastikan rumah Anda memiliki jendela hemat energi hingga menggunakan bola lampu hemat energi untuk penerangan yang lebih efisien.