• Senin, 23 September 2024

9 Tips Berwisata ke Taman Margasatwa Ragunan Jelang Liburan Sekolah

9 Tips Berwisata ke Taman Margasatwa Ragunan Jelang Liburan Sekolah
Taman Margasatwa Ragunan. (dok. Enjoy Jakarta)

SEAToday.com, Jakarta-Beragam aktivitas dapat dilakukan anak-anak ketika memasuki liburan sekolah. Di DKI Jakarta sendiri, deretan destinasi wisata kerap dipadati pada momen seusai kenaikan kelas tersebut, salah satunya Taman Margasatwa Ragunan.

Dikutip dari laman resminya, Taman Margasatwa Ragunan adalah taman seluas 147 hektare dan dihuni lebih dari 2.000 ekor satwa. Taman yang berlokasi di Jl. Harsono RM. No. 1, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini buka setiap Selasa hingga Minggu pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dan Senin tutup/Libur Satwa.

Untuk berwisata ke Taman Margasatwa Ragunan, ada beberapa tips yang wajib Anda ketahui. Apa saja? Simak rangkuman selengkapnya seperti dikutip dari laman Enjoy Jakarta berikut ini.

1. Wajib Punya Kartu Jakcard

Khusus di Taman Margasatwa Ragunan, pengunjung tidak perlu membeli tiket secara online atau offline, tetapi wajib memastikan mempunyai kartu Jackcard dari Bank DKI. Kartu ini juga bermanfaat untuk membayar parkir dan bisa digunakan pula di sejumlah tempat wisata lain seperti Monumen Nasional, Museum Kota Tua dan naik Transjakarta.

2. Pakai Topi dan Losion Anti-Nyamuk

Pengunjung disarankan menggunakan topi dan mengoleskan losion anti-nyamuk sebelum masuk ke Taman Margasatwa Ragunan. Sebab di beberapa ruas area, terik matahari bisa terasa amat menyengat.

Beberapa kandang hewan seperti beruang dan harimau pun mempunyai suhu yang lebih kering, sehingga potensi nyamuk untuk menggigit lebih ganas akan semakin meningkat.

3. Bisa Cicipi Makanan Tradisional Jakarta

Selain berkeliling melihat satwa, Anda dan keluarga bisa mencicipi makanan tradisional Jakarta seperti kerak telor. Pedagang kerak telor dapat ditemukan di bawah pohon rindang dekat kamar mandi terdekat atau di dekat kantor staf terkait.

4. Cocok untuk Piknik

Anda dan keluarga juga bisa piknik di alam terbuka saat ke Taman Margasatwa Ragunan. Selain itu, Anda juga bisa menyewa sepeda atau naik ke mobil keliling yang disediakan sebagai fasilitas penunjang liburan.

5. Dilarang Memberi Makan Satwa

Kebanyakan pengunjung merasa dengan memberikan makanan akan membantu satwa terhindar dari kelaparan. Padahal nyatanya, perilaku itu bisa membuat satwa kehilangan seleranya untuk makan yang seharusnya mereka makan.

Hal ini juga bisa mematikan kemampuannya untuk mencari makan memberi makan hewan hingga kematian. Perlu diketahui pihak pengelola akan memberi makan satwa sesuai waktu yang telah ditentukan. Makanan yang disajikan pun dipilih sesuai dengan kesukaan masing-masing satwa.

6. Dilarang Berteriak dan Mengganggu Satwa

Ketika melihat salah satu satwa yang menjadi kesukaan, seringkali ingin mengabadikan momen itu dan membuat interaksi dengan mereka. Tapi sebaiknya, pengunjung tidak menggoda para satwa dengan perilaku tidak terpuji.

Tindakan seperti berteriak, melempar botol bekas minuman, berlari ke arah kandang akan sangat mengganggu satwa yang tinggal di sekitarnya. Seperti layaknya manusia, beberapa satwa akan merasa terganggu karena memiliki kebiasaan beraktivitas di malam hari.

Ada juga satwa yang perlu bersembunyi dan membutuhkan ruang privasi. Mengganggu ekosistem di sana bisa membuat para satwa stres ya.

7. Dilarang Merokok

Pengunjung tidak diperkenankan untuk merokok di dekat kandang satwa. Perilaku ini dapat tidak hanya menjadi penyebab stres, tetapi juga menimbulkan bahaya bagi satwa karena asapnya yang berpotensi mengganggu sistem pernafasan satwa dan dikhawatirkan memicu kebakaran dalam kandang.

8. Tak Pakai Pakaian Berbahan Tebal

Pengunjung disarankan untuk tidak memakai pakaian berbahan tebal dan tidak menyerap keringat seperti sweater. Hal ini dikarenakan pakaian yang berat bisa menghambat gerak kita untuk berkegiatan di dalam. Lebih baik gunakan pakaian berbahan kaos dengan warna terang, supaya hawa panas tidak menempel di tubuh dan menyebabkan dehidrasi.

9. Jaga Kebersihan

Pastikan tidak meninggalkan satu sampah pun sebelum keluar dari Ragunan. Sampah yang menumpuk dikhawatirkan akan berubah menjadi sarang nyamuk yang dapat membawa infeksi penyakit kepada satwa di sana.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.