• Senin, 23 September 2024

Musikal Merantau, Persembahan PSM UI Paragita di Perayaan Hari Jadi ke-40

Musikal Merantau, Persembahan PSM UI Paragita di Perayaan Hari Jadi ke-40
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (PSM UI) Paragita menggelar "Musikal Merantau: Sebuah Kantata Perjalanan Kalibrasi Diri" pada Minggu, 2 Juni 2024. (dok. PSM UI Paragita)

SEAToday.com, Jakarta-Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (PSM UI) Paragita menggelar pertunjukan musikal bertajuk "Musikal Merantau: Sebuah Kantata Perjalanan Kalibrasi Diri". Pertunjukan ini berlangsung di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu, 2 Juni 2024.

Pertunjukan yang melibatkan ratusan penyanyi dan musisi ini dipersembahkan PSM UI Paragita untuk merayakan hari jadi ke-40 dalam mengarungi perjalanan di kancah seni paduan suara Indonesia dan dunia. Musikal Merantau adalah produksi musikal mandiri pertama.

Kisahnya berangkat dari karya-karya yang pernah dibawakan oleh PSM UI Paragita, baik saat konser, serta berlomba dalam negeri maupun luar negeri. Perjalanan tersebut lantas dijahit menjadi satu balutan kesatuan cerita yang istimewa dan bermakna bagi PSM UI Paragita maupun para penonton.

Pertunjukan Musikal Merantau menceritakan kembali sejarah perjalanan PSM UI Paragita dan sebagai bentuk perayaan terhadap musik, meleburkan berbagai cabang seni lain seperti musik, audio-visual, gerak, teater, dan sinematografi sehingga menjadi sebuah seni pertunjukan yang mampu menonjolkan sisi PSM UI Paragita yang belum pernah dikenal sebelumnya.

"Tahun ini PSM UI Paragita mencapai usianya yang ke-40, sebuah perjalanan panjang bagi sebuah paduan suara mahasiswa dengan segala pasang surut dan tantangan yang dialami. Meski begitu, ada satu yang tetap sama, kecintaan bernyanyi dalam sebuah paduan suara yang membuat saya bersama Tim Pelatih selama berpuluh tahun selalu semangat untuk terus berkembang bersama PSM UI Paragita," kata Aning Katamsi, Principal Conductor PSM UI Paragita dalam keterangan resminya.

Ia melanjutkan, "Memaknai Musikal Merantau, kata "Merantau" sendiri memiliki arti meninggalkan tempat ia berasal atau dilahirkan dan tumbuh besar ke suatu tempat untuk menjalani kehidupan baru. Sangat sesuai dengan spirit Paragita sebagai sebuah transformasi menjadi Paragita yang baru tanpa melupakan identitas diri kita yang sesungguhnya."

Senada dengan Aning Katamsi, Maria Martiningsih (Paragita angkatan 1989), Sutradara Musikal Merantau, menyebut, "Ide awal Musikal Merantau lahir tahun 2022, dan dalam perjalanannya selama setahun lebih, ide berubah, dipertajam dan dipoles menjadi seperti yang kami suguhkan saat ini."

"Saya sangat bersyukur dapat bekerja sama dengan para kolaborator yang terlibat, mulai dari penyanyi, musisi, sound dan lighting designer juga multimedia yang dengan sepenuh hati memberikan yang terbaik untuk Musikal Merantau. Bersama Ramona Unsulangi, teman saya dan pelatih di PSM UI Paragita, serta semua tim kerja dalam Musikal Merantau ini, dari hati kami yang terdalam berharap kami dapat menghidangkan sajian musikal yang belum pernah Paragita lakukan sebelumnya," tambah Maria.

Kartika RB (Paragita angkatan 2004), Produser Eksekutif Musikal Merantau, menceritakan pengalamannya dalam memimpin persiapan Pertunjukan Musikal Merantau. "Seperti yang selalu menjadi cita-cita mulia kami selaku tim kerja Musikal Merantau sejak awal berangkat dari kertas kosong, perjalanan bersama ini adalah laboratorium belajar terbaik bagi seluruh anggota Paragita UI untuk bisa menciptakan sebuah karya seni pertunjukan yang paripurna dan profesional dari sisi seni budaya maupun bisnis/industri kreatif," kata Kartika.

Ia menambahkan, "Musikal Merantau adalah anak sulung musikal Paragita UI, yang menghadirkan angin segar sekaligus batu pijakan pertama Paragita untuk terus memproduksi musikal-musikal indah, hadiah bagi seni pertunjukan di tanah air Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan Musikal Merantau, baik donatur, sponsor, maupun media partner pada malam ini."

Musikal Merantau mengangkat kisah perjalanan jiwa Ruby, seorang mahasiswi perantauan di Jakarta dari Ranah Minang, yang tiba-tiba terperangkap dalam aliran waktu saat krisis emosionalnya mencapai puncak. Melalui pengalaman ini, Ruby mencoba menyelami masa lalunya dengan keberanian, menulis ulang hubungan personal dengan diri sendiri dan ayahnya, serta menemukan esensi sejati dari ikhlas dan ketulusan.

Dengan menggabungkan elemen waktu, cinta, dan perjalanan jiwa, pertunjukan ini mengajarkan bahwa setiap momen hidup memiliki makna dan pelajaran berharga yang menentukan langkah kaki selanjutnya. Hampir seluruh tim yang terlibat dalam Musikal Merantau merupakan para alumni dan mahasiswa aktif PSM UI Paragita, baik manajemen, produksi, hingga penampil (penyanyi dan pemain), dengan harapan PSM UI Paragita mampu menjadi laboratorium belajar bagi para alumni dan anggota dalam menciptakan pertunjukan-pertunjukan seni yang berkualitas.

Para pemain utama di Musikal Merantau meliputi Nadinda Dewi, Paragita angkatan 2021 (berperan sebagai Ruby), I Made Wiradhika, Paragita angkatan 2019 (berperan sebagai Bara), Ikeishia Irenea, Paragita angkatan 2022 (sebagai sebagai Eren), Mariaty Sitorus, Paragita Angkatan 1999, (berperan sebagai Salma), Yubert Unedo, Paragita angkatan 2007 (berperan sebagai Anggara), serta Dara Sati Maheswari yang berperan sebagai Ruby Kecil.
"Musikal Merantau" juga melibatkan penulis profesional, Rangga Pratama Hartanto, dalam menyusun dan mengembangkan alur cerita serta naskah pertunjukan, serta kolaborasi dengan para seniman lainnya seperti koreografer Pio Palupi dan Sonja Simanjuntak, musisi orkestra, dan sinematografer.

Pertunjukan Musikal Merantau membawakan 12 karya musik, baik dalam negeri maupun luar negeri, yang telah ditampilkan sepanjang perjalanan 40 tahun PSM UI Paragita. Selain itu, pertunjukan ini menampilkan secara perdana satu karya lagu orisinil berjudul "Merantau", karya Kristian Wirjadi, alumni PSM UI Paragita Angkatan 2014, dengan aransemen musik oleh Asti Fajriani, alumni PSM UI Paragita Angkatan 2014.

Pada Babak 1, para penyanyi yang dibagi menjadi dua kelompok PARA dan GITA membawakan sejumlah lagu, antara lain "Dayuang Palinggam", lagu tradisional Minangkabau dengan aransemen paduan suara oleh Lilik Sugiarto, salah satu pendiri PSM UI Paragita; ‘Fajar dan Senja II’, karya Ken Steven; ‘The Cloud-capp’d Towers (dari “Three Shakespeare Songs”)’ saduran dari drama “The Tempest” oleh William Shakespeare, dengan musik karya Ralph Vaughan Williams, ‘Renungan’ karya Eros Djarot dan Doddy Soekasah dengan aransemen Bonar Sihombing; ‘The Seal Lullaby’ karya Rudyard Kipling dan Eric Whitacre; ‘As Long as I Have Music’ karya Don Besig dan Nancy Price dengan aransemen Eudenice Palaruan; ‘Got to Get You into My Life’ karya John Lennon dan Paul McCartney dengan aransemen Mark Brymer; ‘Karena Kau Ada’ karya Farman Purnama,

Sementara itu, pada Babak II, Musikal Merantau menampilan lagu ‘Signed, Sealed, Delivered I’m Yours’ karya Stevie Wonder, Syreeta Wright, Lee Garrett, dan Lula Mae Hardaway dengan aransemen Alan Billingsley; ‘Ikaw Lamang’ karya Dodgie Simon dengan aransemen Eudenice Palaruan; ‘She’s Out of My Life’ karya Tom Bahler dengan aransemen Tedy Eka Supriyandi; dan ‘Bahasa Kalbu’ karya Titi Dwi Jayati, Dorie Kalmas, dan Andi Rianto dengan aransemen Andriano Alvin Hartono.

"Semoga pesan pertunjukan ini bisa sampai di hati para penonton dan juga khususnya bagi kami, Tim Pelatih bersama seluruh pengurus dan anggota Paragita bisa memaknainya sebagai pemicu untuk mengukir prestasi terbaik tahun ini dan seterusnya," tutup Aning Katamsi.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.