• Minggu, 22 September 2024

Heboh Bakteri Pemakan Daging Langka Menginfeksi Ratusan Orang di Jepang

Heboh Bakteri Pemakan Daging Langka Menginfeksi Ratusan Orang di Jepang
Streptococcal toxic shock syndrome (STSS), Bakteri pemakan daging yang mematikan sedang meningkat di Jepang. (National Institute of Infectious Diseases via The Independent)

SEAToday.com, Jakarta-Bakteri pemakan daging yang langka dan mematikan sedang meningkat di Jepang. Bahkan, bakteri ini telah menginfeksi ratusan orang.

Dilansir dari The Independent, lebih dari 1.000 kasus Streptococcal toxic shock syndrome (STSS) dilaporkan di Jepang dalam enam bulan pertama 2024. Jumlah ini melampaui total yang tercatat tahun lalu di Negeri Sakura.

Penyakit tersebut sebagian besar disebabkan oleh bakteri bernama Streptococcus pyogenes, yang umumnya dikenal sebagai group A streptococcus.

STSS dapat berakibat fatal dalam beberapa kasus, dengan 77 kematian akibat penyakit ini dicatat oleh Institut Nasional Penyakit Menular Jepang pada Maret. Lembaga ini telah memperingatkan bahwa penyakit ini dapat membunuh penderitanya dalam hitungan hari.

Namun, meskipun jumlah kasus STSS tahun ini mencapai rekor tertinggi, penyebab peningkatannya masih belum diketahui.

Apa itu Streptococcal toxic shock syndrome atau STSS?

Streptococcal toxic shock syndrome adalah penyakit parah yang disebabkan oleh penyebaran bakteri group A streptococcus ke dalam darah dan jaringan dalam, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Luka terbuka, diabetes dan konsumsi alkohol adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tertular STSS. Penyakit ini paling sering terjadi pada orang usia di atas 65 tahun. Gejala STSS meliputi demam, menggigil, nyeri otot, mual dan muntah, menurut CDC.

Penyakit ini bisa menjadi lebih serius jika terjadi necrotizing fasciitis, suatu bentuk pemakan daging dari bakteri Group A Strep yang "sangat terkait dengan STSS", dan menghancurkan otot, kulit, dan jaringan di bawahnya, menurut Penn Medicine.

Andrew Steer, direktur infeksi, imunitas dan kesehatan global di Murdoch Children's Research Institute di Melbourne, Australia telah memperingatkan bahwa penderita STSS sering kali tidak memiliki tanda-tanda peringatan sebelumnya.

"Anda cenderung sehat, dan kemudian menjadi sangat sakit," katanya, seraya menambahkan bahwa ruam seperti sengatan matahari juga bisa menjadi salah satu indikasi pertama infeksi.

Dalam waktu 24 hingga 48 jam, tekanan darah turun, diikuti oleh kegagalan organ dan detak jantung dan pernapasan yang cepat, menurut CDC. Sangat penting untuk pergi ke rumah sakit sesegera mungkin di mana infeksi dapat diobati dengan antibiotik, pembedahan atau cairan infus.

Apa yang menyebabkan wabah STSS di Jepang?

Penyebab pasti wabah STSS di Jepang tidak diketahui. Namun, Kementerian Kesehatan Jepang telah menyatakan bahwa pelonggaran langkah-langkah penanggulangan virus corona dapat menjadi faktor penyebab peningkatan kasus ini.

Meskipun terjadi peningkatan, kementerian bersikeras bahwa masih aman untuk bepergian ke negara itu, tetapi telah memperingatkan para pelancong untuk melakukan tindakan pencegahan termasuk mencuci tangan dan membersihkan luka untuk mencegah infeksi.

Sementara itu, para ahli telah memperingatkan bahwa STSS telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, namun masih jarang terjadi. "Ini masih merupakan infeksi yang jarang terjadi, tetapi masyarakat dan dokter harus waspada karena ada peningkatan jumlah kasus," kata Steer.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.