7 Fakta Pesona Wakatobi, dari Keindahan Bawah Laut hingga Ketangguhan Suku Bajo
SEAToday.com, Jakarta - Sulit rasanya menepis pesona alam bawah laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Keindahan koral hingga ragam jenis ikan telah memikat banyak wisatawan, baik dari dalam juga luar negeri.
Dikutip dari laman Indonesia Travel, nama Wakatobi sebenarnya diambil dari singkatan empat pulau utamanya, yakni Wangi-wangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Wakatobi juga ditetapkan UNESCO sebagai cagar biosfer bumi ke-8 di Indonesia dan ke-598 di dunia ini.
Ingin berwisata dan menikmati panorama di sana? Yuk, simak dahulu beberapa fakta Wakatobi berikut ini.
1. Ketangguhan Suku Bajo di Laut
Penduduk lokal Wakatobi adalah Suku Bajo. Suku ini berada Pulau Wangi, tepatnya di Desa Mola Raya.
Suku Bajo terkenal dengan gaya hidup yang menarik, unik, dan terbiasa hidup dekat laut. Mereka memiliki rumah kayu dengan tiang-tiang yang tertancap di dasar laut.
Laut menjadi bagian penting bagi kehidupan Suku Bajo. Kaum pria maupun perempuan Suku Bajo telah biasa mencari ikan di laut walau gelombang tinggi sekalipun.
Suku Bajo terkenal sebagai pengembara di lautan. Penduduk Suku Bajo bahkan dikenal memiliki kemampuan menyelam tanpa memakai peralatan selam lengkap.
2. Ragam spot menyelam
Kekayaan bawah laut kawasan Wakatobi dengan terumbu karang disertai ikan-ikan yang indah menjadikan panorama yang eksotis. Titik menyelam yang bikin penyelam terlena itu bernama Mari Mabuk di Tomia, Wakatobi. Totalnya sekitar 99 spot diving di gugusan kepulauan Wakatobi yang diapit Laut Banda dan Laut Flores ini.
3. Banyak pantai dan pulau cantik
Wakatobi memiliki banyak pulau. Walau diambil dari nama depan empat pulau, Wakatobi tak hanya punya empat pulau itu. Ada banyak pulau lain yang setiap berciri khas sendiri.
Sebut saja Pulau Anano, yang dikenal dengan ciri khas penangkaran penyu yang pantainya memiliki titik-titik tertentu untuk menetaskan penyu. Pulau lainnya yang wajib Anda kunjungi Pulau Moli'i Sahatu dan Cemara.
4. Terumbu karang cantik
Banyak yang telah membuktikan kalau Wakatobi memiliki area terumbu karang yang sangat indah dan luasnya sampai 118 hektare. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wakatobi juga punya karang atol terpanjang di dunia, dengan panjang 48 kilometer.
Maka tak heran, spesies ikan yang terdapat di Wakatobi sangat berlimpah ruah dan berbagai macam. Taman Nasional Wakatobi berada di kawasan yang strategis, yaitu di Segi Tiga Karang Dunia (Coral Tri-angle Center).
Dari 820 jenis karang yang ada di dunia, 750 jenis karang di antaranya ada di Wakatobi. Bila ingin melihat terumbu karang di Wakatobi, Anda bisa mengunjungi Pulau Tomia, Pulau Wangi-wangi, Pulau Binongko, dan Pulau Hoga.
5. Sajian olahan hasil laut
Wakatobi punya banyak sekali makanan laut yang bervariasi dan lezat tentunya, salah satunya parende. Ini merupakan makanan olahan ikan yang dibumbui dengan kuah asam dan cabai. Selain itu, Wakatobi juga memiliki banyak makanan khas lainnya seperti kasuami, gule-gule, dan kambalu.
6. Goa Kontamale, berenang agar enteng jodoh
Goa Kontamale adalah wisata alam yang ada di Jalan Poros Wandoka Lingkar Teekosapi, Pongo, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi. Ada mitos setempat kalau orang yang berenang di telaga itu bakal enteng jodoh. Jadi, goa ini banyak didatangi kaum muda yang sedang mencari jodoh.
Air telaga di wisata alam yang satu ini sangat jernih dan bersih. Di langit goanya juga memiliki stalagmit yang indah. Masyarakat di Wakatobi menjadikan tempat ini juga sebagai sumber air bersih.
7. Dua puncak menawan
Wakatobi juga memiliki dua dataran tinggi yang bisa menjadi pilihan Anda untuk menjelajah, yaitu Puncak Kahyangan dan Toliamba. Anda bisa menikmati pemandangan indah Wakatobi dari Puncak Kahyangan yang ada di Pulau Tomia.
Di lokasi ini, Anda bisa menikmati matahari terbit, matahari terbenam, dan langit malam bertabur bintang yang sangat indah. Sedangkan untuk Puncak Toliamba, ada di Pulau Wangi-Wangi, tepatnya di Desa Waginopo.
Puncak Toliamba tak jauh dari kota Wangi-Wangi. Ada pemandangan hamparan pepohonan hijau dan juga panorama laut untuk Anda yang ingin duduk santai di puncak tersebut.
Artikel Rekomendasi
Lifestyle
Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun
Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.
Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!
Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti
Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day
Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.
Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya
Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.
Berita Terpopuler
Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...
Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...
Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.
Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome
Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.