• Sabtu, 21 September 2024

Singapura Izinkan Konsumsi 16 Spesies Serangga, Apa Saja?

Singapura Izinkan Konsumsi 16 Spesies Serangga, Apa Saja?
Singapura Izinkan Konsumsi 16 Jenis Serangga, salah satunya belalang. (Photo by Max Kukurudziak on Unsplash)

SEAToday.com, Singapura - Singapura telah mengizinkan konsumsi 16 spesies serangga, termasuk belalang hingga jangkrik, demikian ungkap Singapore Food Agency (SFA) pada Senin, 8 Juli 2024. 

SFA menyebut akan mengizinkan impor serangga dan produk serangga dari spesies yang dinilai tidak terlalu mengkhawatirkan. Hal ini tertuang dalam surat edaran pihaknya yang ditujukan kepada para pedagang makanan olahan dan pakan ternak.

"Serangga dan produk serangga ini dapat digunakan untuk konsumsi manusia atau sebagai pakan ternak untuk hewan penghasil makanan," lanjut keterangan SFA, dilansir dari CNA.

SFA pertama kali melakukan konsultasi publik tentang regulasi serangga dan produk serangga pada akhir tahun 2022. Pada April 2023, lembaga tersebut mengatakan bahwa 16 spesies serangga akan menerima lampu hijau untuk dikonsumsi pada paruh kedua 2023, tetapi keputusan tersebut ditunda.

Simak 16 spesies serangga yang boleh dikonsumsi di Singapura:

  1. Jangkrik
  2. Jangkrik rumah
  3. Jangkrik berpita
  4. Jangkrik berbintik dua
  5. Belalang
  6. Belalang migrasi Afrika
  7. Belalang gurun Amerika
  8. Superworm
  9. Mealworm
  10. Mealworm kecil
  11. Ngengat lilin besar
  12. Ngengat lilin kecil
  13. Ngengat sutera
  14. Kutu putih
  15. Belatung kumbang badak raksasa
  16. Lebah madu barat

SFA mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan kerangka kerja regulasi serangga yang menetapkan pedoman untuk serangga yang akan disetujui sebagai makanan. "Karena industri serangga masih baru dan serangga adalah bahan makanan baru di sini," ungkap pihaknya.

Pedoman ini berlaku untuk bisnis yang berniat mengimpor, membudidayakan, atau mengolah serangga menjadi makanan atau pakan ternak.

Pedoman tersebut menetapkan bahwa spesies serangga harus dinilai memiliki riwayat konsumsi manusia, kontaminan tidak boleh dimasukkan dalam budidaya dan pengolahan serangga dan produk serangga, dibudidayakan di tempat yang teregulasi dengan kontrol keamanan pangan, tidak dipanen dari alam liar, dan produk akhir harus aman untuk dikonsumsi.

Serangga di luar 16 spesies yang disetujui harus menjalani evaluasi untuk memastikan bahwa mereka aman untuk dikonsumsi, SFA menambahkan. Meskipun saat ini belum ada standar internasional untuk penjualan dan konsumsi serangga sebagai makanan atau pakan ternak, pedoman SFA "disusun berdasarkan tinjauan ilmiah yang menyeluruh dengan mengambil referensi dari berbagai negara dan wilayah yang telah mengizinkan konsumsi serangga tertentu sebagai makanan."

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.