Pendaki Ditemukan Usai 22 Tahun Hilang di Peru, Bagaimana Kondisinya?

Pendaki Ditemukan Usai 22 Tahun Hilang di Peru, Bagaimana Kondisinya?
Ilustrasi Gunung Huascarán, Peru. (Photo by Jean Simón on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Seorang pendaki bernama William Stampfl dinyatakan hilang 22 tahun lalu. Kala itu, pria asal Amerika Serikat tersebut tengah mendaki gunung di Peru.

Kini, pendaki tersebut telah ditemukan, namun dalam bentuk mumi. Dilansir dari BBC, William Stampfl dilaporkan hilang pada Juni 2002 setelah longsoran salju mengubur rombongan pendakiannya ketika mendaki Gunung Huascarán, puncak tertinggi di Peru.

Polisi Peru mengatakan bahwa pencairan es telah memperlihatkan tubuh Stampfl yang sudah menjadi mumi. Pendaki yang saat itu berusia 59 tahun pun masih berbalut pakaian.

Ia diidentifikasi dari paspor yang ditemukan di antara barang-barangnya. AFP melaporkan bahwa polisi mengatakan bahwa tubuh Stampfl terawetkan dengan baik oleh es Peru.

Pakaiannya juga dalam kondisi baik. Stampfl masih mengenakan sepatu bot dan tali pengaman.

Gunung Huascarán, yang terletak sekitar 435 kilometer di sebelah utara ibu kota Lima, memiliki ketinggian lebih dari 22.000 kaki (6.706 meter). Dengan puncak bersalju dan tanjakan yang menakjubkan, pegunungan Cordillera Blanca di timur laut Peru merupakan magnet bagi para pendaki gunung di seluruh dunia.

Stampfl memulai pendakian bersama dua orang lainnya, yakni Steve Erskine dan Matthew Richardson, dalam perjalanan pulang-pergi selama 19 hari dari California menuju puncak tertinggi Peru.

Namun, longsoran salju menjungkirbalikkan pendakian mereka pada 24 Juni 2002. Hanya jasad Erskine yang berhasil ditemukan.

Stampfl setidaknya adalah orang ketiga tahun ini yang ditemukan tewas di wilayah tersebut. Jasad seorang pendaki Italia yang jatuh saat mendaki puncak lainnya ditemukan bulan lalu, sementara seorang pria Israel ditemukan tewas pada Mei, hampir sebulan setelah menghilang.

Bulan lalu, lima mayat ditemukan membeku di dalam es di puncak tertinggi di dunia, Gunung Everest. Gletser mencair dan surut di seluruh dunia, yang oleh sebagian besar ilmuwan dikaitkan dengan percepatan perubahan iklim.