SEAToday.com, Jakarta - Mesin penjual otomatis yang menjual peluru kini ada di toko kelontong hingga supermarket di tiga negara bagian Amerika Serikat, yakni Alabama, Texas, dan Oklahoma. Kehadiran mesin itu disebut sebagai langkah yang menimbulkan perasaan campur aduk dari para pejabat di negara-negara bagian tersebut.

American Rounds, distributor mesin-mesin itu, menggunakan teknologi AI (artificial intelligence) untuk memindai identifikasi pelanggan serta perangkat lunak pengenal wajah untuk memverifikasi identitas pelanggan, menurut situs web perusahaan.

Perangkat lunak ini bekerja sama untuk memverifikasi usia pembeli dan orang yang menggunakan mesin tersebut sesuai dengan identifikasi yang dipindai. Setiap mesin menjual amunisi untuk berbagai kaliber senjata api, termasuk senapan, senapan, dan pistol, menurut American Rounds.

CEO American Rounds, Grant Magers mengatakan bahwa toko kelontong lokal mendekatinya pada musim semi 2023 untuk memanfaatkan teknologinya untuk menjual amunisi. Perusahaan ini meluncurkan mesin penjual amunisi pertamanya di Alabama pada November lalu.

"Ini tidak jauh berbeda dengan mendirikan bisnis lain," kata Magers.

Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) telah mengizinkan mesin-mesin tersebut. "Lisensi federal tidak diperlukan untuk menjual amunisi. Namun, penjualan amunisi secara komersial harus mematuhi hukum negara bagian serta hukum federal yang berlaku," ungkap pihaknya kepada CNN dalam sebuah keterangan.

Kantor Jaksa Agung Oklahoma mengatakan kepada CNN bahwa "tinjauan terhadap undang-undang negara bagian mengindikasikan bahwa mesin penjual otomatis ini tampaknya sesuai dengan hukum."