• Kamis, 19 September 2024

Apa Itu Virus West Nile yang Merebak di Eropa?

Apa Itu Virus West Nile yang Merebak di Eropa?
Ilustrasi Virus West Nile (Photo by National Institute of Allergy and Infectious Diseases on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengungkapkan ada 69 kasus infeksi virus West Nile di delapan negara Eropa hingga 31 Juli 2024. Negara yang melapor kasus virus tersebut, yakni Yunani (31), Italia (25), Spanyol (5), Austria (2), Hungaria (2), Serbia (2), Prancis (1) dan Rumania (1).

Delapan kematian dilaporkan akibat virus West Nile, yakni lima orang di Yunani, dua orang di Italia, dan satu orang di Spanyol.

Lantas, apa itu virus West Nile? Dilansir dari laman Cleveland Clinic, West Nile adalah virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Kebanyakan orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.

Namun, sekitar 1 dari 5 orang mengalami demam, sakit kepala, nyeri tubuh, dan gejala mirip flu lainnya (kadang-kadang disebut demam West Nile). Jarang sekali, virus West Nile menginfeksi sistem saraf dan menyebabkan radang otak atau sumsum tulang belakang yang serius (ensefalitis atau meningitis).

West Nile dinamai sesuai dengan nama distrik West Nile di Uganda, tempat virus ini pertama kali diidentifikasi. Virus West Nile ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Utara, Eropa, Afrika, Timur Tengah, Australia, dan Asia.

Gejala virus West Nile:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Ruam (biasanya terkonsentrasi di sekitar dada dan punggung)
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri di belakang mata Anda

Ensefalitis dan meningitis West Nile

Gejala infeksi West Nile yang lebih serius meliputi:

  • Sakit kepala yang intens dan sangat menyakitkan
  • Demam tinggi (di atas 103 derajat Fahrenheit atau 39,5 derajat Celcius)
  • Leher kaku. Anda mungkin tidak dapat menggerakkan dagu ke arah dada
  • Kebingungan
  • Kelemahan otot
  • Gerakan otot yang tidak dapat Anda kendalikan (tremor atau kejang)
  • Kejang
  • Kelumpuhan
  • Koma

Penyebab virus West Nile

West Nile adalah arbovirus, atau virus yang Anda dapatkan dari arthropoda (arthropoda adalah kelompok besar yang mencakup serangga). Virus ini adalah virus RNA dalam genus Flavivirus. Virus serupa menyebabkan demam berdarah, demam kuning, dan Zika.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.