SEAToday.com, Jakarta - KAI menghadirkan fasilitas water station untuk penumpang di seluruh stasiun LRT Jabodebek. Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menyebut bahwa tersedianya water station ini adalah bagian dari inisiatif KAI untuk mendukung gaya hidup sehat.
Water station ini dapat digunakan secara gratis oleh penumpang. Upaya ini juga dilancarkan KAI untuk membentuk kebiasaan baik dengan membawa botol minum sendiri.
"Langkah ini juga sejalan dengan upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai serta mendukung kampanye cinta lingkungan," kata Mahendro, dikutip dari laman resmi KAI.
Berikut jumlah water station yang terdapat di setiap stasiun LRT Jabodebek:
- Dukuh Atas: 2 unit
- Setiabudi: 2 unit
- Rasuna Said: 2 unit
- Kuningan: 2 unit
- Pancoran: 2 unit
- Cikoko: 2 unit
- Ciliwung: 1 unit
- Cawang: 2 unit
- TMII: 1 unit
- Kampung Rambutan: 2 unit
- Ciracas: 2 unit
- Harjamukti: 2 unit
- Halim: 2 unit
- Jatibening Baru: 1 unit
- Cikunir I: 1 unit
- Cikunir II: 1 unit
- Bekasi Barat: 2 unit
- Jatimulya: 2 unit
Penyediaan water station di seluruh ini sebagai upaya KAI ingin memastikan bahwa setiap perjalanan dengan LRT Jabodebek tidak hanya nyaman, tetapi juga mendukung kesehatan dan kebiasaan positif penumpang.
Penggunaan water station di stasiun LRT Jabodebek memiliki berbagai manfaat, termasuk kemudahan akses air minum yang bersih dan aman, menjaga hidrasi selama perjalanan, serta berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik.
Water station yang KAI sediakan telah memenuhi prasyarat kesehatan yang ketat, dengan air yang telah dianalisis di Water Quality Laboratory (WQL) yang dikelola oleh Coway bersama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan.
"Kami mengajak seluruh pengguna LRT Jabodebek untuk memanfaatkan fasilitas water station ini dengan bijak, mendukung gaya hidup sehat, dan turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. KAI bertekad untuk terus memberikan pelayanan terbaik, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan transportasi tetapi juga berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan," tutup Mahendro.
Artikel Rekomendasi
Lifestyle
Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun
Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.
Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!
Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti
Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day
Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.
Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya
Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.
Berita Terpopuler
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...
Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.
Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...
Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.
Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome
Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.