LIFESTYLE
Kamis Misteri: Pesona Magis Suzzanna, Ratu Horor Indonesia

SEAToday.com, Jakarta - Sulit rasanya menampik pesona magis aktris Suzzanna kala membintangi deretan film horor. Pemilik nama lengkap Suzzanna Martha Frederika van Osch kerap kali sukses memberi "nyawa" mencekam pada peran yang dimainkan.
Maka tak heran, Suzzanna dijuluki "Ratu Horor Indonesia" dan sosoknya melegenda hingga kini. Perempuan kelahiran 13 Oktober 1942 ini memang telah tiada pada 2008 lalu, namun, aktingnya yang mengesankan selalu hidup di hati para penggemar dan penonton.
Dari masa ke masa, Suzzanna begitu lekat dengan kesan peran yang menyeramkan. Terlebih di era 70-an hingga awal 90-an, karakternya didominasi di film-film horor.
Walau begitu, Suzzanna sendiri mengawali karier di dunia hiburan ketika memenangkan kontes "Tiga Dara" yang diaudisi Usmar Ismail. Ia yang juga dijuluki The Next Indriati Iskak, meraih penghargaan melalui Asrama Dara, seperti The Best Child Actress (Festival Film Asia, Tokyo, 1960) dan Golden Harvest Award.
Ia juga meraih gelar Aktris Terpopuler se-Asia dalam Festival Film Asia Pasifik di Seoul 1972.
Popularitas Suzzanna diraihnya melalui deretan film mistrik, seperti "Bernafas dalam Lumpur" (1970), "Bumi Makin Panas" (1973), "Pulau Cinta" (1978), "Sundelbolong" (1981), "Ratu Ilmu Hitam" (1981), hingga "Malam Jumat Kliwon" (1986).
Ia berhenti bermain film pada awal 1990-an. Namun, pada 2003, Suzzanna membintangi sinetron "Selma dan Ular Siluman" dan "Misteri Sebuah Guci" yang tayang di televisi swasta Tanah Air.
Dan pada awal 2008, Suzzanna bermain dalam film "Hantu Ambulance", yang merupakan film terakhirnya.