• Jumat, 20 September 2024

Road to Garmin Run, Semangat Berlari sembari Bersihkan Lingkungan

Road to Garmin Run, Semangat Berlari sembari Bersihkan Lingkungan
Melalui event bertajuk Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem, Garmin Indonesia mengajak masyarakat untuk berlari bersama sembari membersihkan sampah di sepanjang rute lari. (dok. Garmin Indonesia)

SEAToday.com, Jakarta - Garmin menggelar "Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem" pada Minggu, 8 September 2024 di Jakarta, sebagai komitmen pada misi keberlanjutan. Menggandeng Rekosistem, acara ini mengajak masyarakat berlari sembari memungut sampah di sepanjang rute lari.

"Kami bangga Garmin dapat menginisiasi acara 'Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem' yang sejalan dengan tema Garmin Run Indonesia 2024 yaitu Sustainability and Inclusivity. Ini adalah langkah nyata kami dalam mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan," kata Rian Krisna, Marketing Communication Manager, Garmin Indonesia dalam keterangan resminya.

Ia menambahkan, "Dengan menggabungkan olahraga dengan aksi membersihkan lingkungan, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta menjaga bumi."

"Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem" adalah bagian dari rangkaian acara menuju Garmin Run 2024 yang siap digelar dalam waktu dekat. Plogging sendiri merupakan tren olahraga yang berasal dari Swedia. Kegiatan ini menggabungkan lari atau jalan kaki (jogging) dengan memungut (picking-up) sampah yang ditemukan di sepanjang rute lari.

Plogging juga memberikan manfaat kesehatan tambahan karena melibatkan gerakan seperti membungkuk, berjongkok, dan mengangkat, yang bermanfaat untuk otot tubuh bagian bawah.

Tidak sembarang sampah dapat diambil atau dipungut oleh peserta. Rekosistem memberi fokus dalam mengumpulkan jenis sampah anorganik, seperti kardus atau karton susu, kertas, botol kaca, kaleng serta sampah plastik seperti gelas, botol PET, kantong plastik dan wadah makanan dari plastik.

Peserta juga dibekali dengan wadah untuk mengumpulkan sampah, termasuk alat capitan dan sarung tangan. Setelah terkumpul, peserta dapat menyetorkan wadah berisi sampah ke mobil Reko Keliling.

Rekosistem sebagai Sustainable Partner Garmin Run Indonesia 2024, akan mengelola sampah yang terkumpul dan mengubahnya menjadi barang bermanfaat dan bisa digunakan kembali.

Menurut Rizky Satrio, VP Business Development Rekosistem, "Masalah sampah di Jakarta merupakan tantangan yang serius. Kami di Rekosistem sangat mengapresiasi inisiatif Garmin dalam mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam membersihkan lingkungan. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam pengelolaan sampah. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai lingkungan yang bersih dan berkelanjutan."

Rangkaian Road To Garmin Run mulai dari 13 Juli hingga 18 Agustus 2024 berhasil mengumpulkan sebanyak 148.07 kilogram sampah, terdiri dari botol plastik PET sebesar 26 persen diikuti oleh kardus (carton box) sebanyak 22,3 persen, dan sampah kertas 17,6 persen.

Hampir 150 kilogram sampah yang dikumpulkan ini jika dikonversikan menjadi carbon footprint maka akan setara dengan 50,1 liter konsumsi BBM, atau setara dengan 468.43 kilometer jarak yang ditempuh dengan mobil.

Acara "Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem" diikuti oleh 120 peserta. Dibagi menjadi 11 kelompok, secara total para peserta berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 294,82 kilogram, dari rute sepanjang 4 kilometer di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sampah yang dikumpulkan kemudian ditimbang dan akan dipilah oleh tim Rekosistem, untuk nantinya didaur ulang atau digunakan kembali.

Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari Abang None Jakarta, serta Natrio Catra Yososha, First Autistic Indonesian Marathoner yang turut berpartisipasi dalam kegiatan plogging ini. Kehadiran mereka diharapkan dapat menginspirasi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.