• Jumat, 20 September 2024

⁠Kamis Misteri: Kisah di Balik Angkernya Lawang Sewu

⁠Kamis Misteri: Kisah di Balik Angkernya Lawang Sewu
Ilustrasi Lawang Sewu, Semarang. (Photo by Irfan Bayuaji on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Lawang Sewu menyimpan segudang kisah di masa lalu dan jadi destinasi wisata sejarah yang cocok ketika Anda bertandang ke Semarang, Jawa Tengah. Terletak di jantung kota Semarang, tepatnya di Jl. Pemuda, semula Lawang Sewu adalah kantor administrasi kereta api Belanda, yakni Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), bangunan bersejarah yang dibangun pada zaman kolonial Belanda di 1900-an silam. Lawang Sewu juga menjadi saksi bisu dari peristiwa pertempuran lima hari yang berlangsung pada 1945 antara Angkatan Pemuda Kereta Api (AMKA) dengan tentara Jepang.

Dalam bahasa Jawa, "lawang" berarti pintu dan "sewu" artinya seribu, itu berarti Lawang Sewu artinya seribu pintu. Namun sebenarnya, Lawang Sewu ini memiliki 928 pintu.

Seusai masa kolonial Belanda, Lawang Sewu berpindah tangan menjadi markas tentara Jepang sekaligus kantor transportasi Jepang bernama Riyuku Sokyoku pada 1942. Kemudian pada 1945, tahun kemerdekaan Indonesia, terjadilah pertempuran yang melibatkan AMKA (Angkatan Pemuda Kereta Api) dengan prajurit Jepang.

Pertempuran ini berlangsung selama lima hari tiada henti pada 15--19 Oktober. Salah satu penyebabnya adalah tewasnya dr. Kariadi yang merupakan dokter paling andal kala itu.

Prajurit Jepang berada di dalam kawasan Lawang Sewu, sementara AMKA berada di Wilhelminaplein tepat seberang Lawang Sewu. Wilhelminaplein inilah yang dikenal dengan Kawasan Taman Tugu Muda.

Di sisi lain, ada sederet kisah mistis yang berkembang di masyarakat mengenai Lawang Sewu. Salah satu cerita yang banyak diyakini adalah penampakan Noni Belanda, hantu perempuan berkebaya putih yang kerap muncul di koridor.

Mengutip dari berbagai sumber, konon, tak sedikit yang percaya mengenai penampakan hantu prajurit Jepang dan tahanan Belanda dari masa pendudukan Jepang semasa Perang Dunia II. Ragam kisah di masa kelam sejarah Lawang Sewu ini yang diyakini jadi alasan bangunan ini angker.

Lawang Sewu juga dikenal sangat angker karena ruangan bawah tanahnya pernah dijadikan tempat penyiksaan oleh serdadu tentara Jepang. Beberapa hantu disebut menghuni area itu, yakni seorang Noni Belanda yang bunuh diri di dalam serta penampakan "hantu tanpa kepala".

Lantai dasar gedung B di huni kuntilanak, dan pocong di tempat bak penyiksaan penjara jongkok. Menurut cerita yang berkembang, saat mendekati penjara bawah tanah akan tercium bau-bau aneh, seperti bau anyir darah. Dipercaya ini karena dahulu, tahanan sering tewas di dalam penjara yang seharusnya cukup 1 orang, tetapi malah diisi 5--6 orang.

Selain itu, ada pula sumur tua bawah tanah yang sudah lama tidak dibuka untuk publik. Konon, terdengat teriakan misterius dari sumur ini saat malam hari.

Sumur itu disebut-sebut sebagai lokasi tentara Jepang menyiksa tentara Belanda. Suara-suara rintihan seperti minta tolong itu konon adalah tentara Belanda.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.