Kenali Fase Terrible Two pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Kenali Fase Terrible Two pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
Ilustrasi Anak di Fase Terrible Two (Photo by Caleb Woods on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Tak sedikit orangtua yang mungkin kerap mendengar mengenai "terrible two." Ini adalah fase perkembangan normal yang dialami oleh anak kecil yang sering ditandai dengan tantrum hingga perilaku menantang.

Dilansir dari Healthline, masa balita adalah tahap yang berlangsung dari usia 1--3 tahun, yang penuh dengan pertumbuhan intelektual dan fisik. Di masa ini, anak mulai bisa berjalan, berbicara, berpendapat, belajar tentang emosi, dan memahami (jika tidak menguasai) cara berbagi dan bergiliran.

Selama tahap ini, anak secara alami ingin menjelajahi lingkungan mereka dan memiliki serta melakukan apa yang mereka inginkan dengan caranya sendiri. Itu semua adalah perilaku yang normal dan diharapkan.

Tetapi karena keterampilan verbal, fisik, dan emosional mereka belum berkembang dengan baik, anak Anda dapat dengan mudah menjadi frustrasi ketika mereka gagal berkomunikasi atau melakukan suatu tugas dengan baik.

Karena tingkat frustrasi yang tinggi pada rata-rata anak kecil, Anda cenderung memerhatikan hal-hal berikut ini:

Tantrum

Tantrum dapat berkisar dari rengekan ringan hingga ledakan histeris habis-habisan. Selain menangis saat tantrum, anak mungkin melakukan tindakan fisik, yang mungkin termasuk, memukul, menendang, menggigit, hingga melempar barang. Tantrum sama seringnya terjadi pada anak laki-laki dan perempuan.

Oposisi

Setiap hari, anak mendapatkan keterampilan dan kemampuan baru. Wajar jika anak ingin menguji keterampilan dan kemampuan itu. Hal ini dapat menyebabkan anak keberatan dengan hal-hal yang biasanya tidak masalah bagi mereka, seperti memegang tangan mereka untuk menyeberang jalan atau membantu mereka mengenakan pakaian atau menaiki perosotan taman bermain.

Perubahan suasana hati

Satu menit anak mungkin bahagia dan penuh kasih sayang, menit berikutnya berteriak, menangis, dan sedih. Itu semua adalah hasil sampingan dari rasa frustrasi yang muncul karena ingin melakukan sesuatu sendiri tanpa keterampilan yang diperlukan untuk memahami atau menegosiasikannya.

Fase terrible two terkadang bisa berubah menjadi anak yang berusia 3 tahun. Namun, pada saat anak berusia 4 tahun, mereka biasanya sudah memiliki perkembangan bahasa dan motorik yang cukup untuk mengekspresikan diri, memahami instruksi, dan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh guru dan pengasuh.

Cara untuk menangani anak yang memasuki fase terrible two:

  1. Pertahankan jadwal makan dan tidur yang teratur. Perilaku yang kurang diinginkan lebih mungkin terjadi ketika anak Anda lelah atau lapar.
  2. Pujilah perilaku yang Anda setujui dan abaikan perilaku yang ingin Anda hindari.
  3. Jangan memukul dan cobalah untuk menghindari berteriak. Anda ingin mencontohkan perilaku tanpa kekerasan untuk anak Anda.
  4. Alihkan perhatiannya ketika Anda bisa. Tunjukkan sesuatu yang lucu atau menarik ketika anak Anda mulai merengek atau berperilaku buruk.
  5. Buatlah aturan yang sederhana dan berikan penjelasan singkat, misalnya, beri tahu anak bahwa mereka harus memegang tangan Anda saat menyeberang jalan karena Anda tidak ingin ada mobil yang melukai mereka.
  6. Biarkan anak Anda memiliki kendali dengan menawarkan pilihan di antara dua hal.
  7. Jaga agar lingkungan rumah balita Anda tetap aman. Jika Anda tidak ingin mereka masuk ke dalam sesuatu, jauhkan dari pandangan jika Anda bisa.
  8. Jangan menyerah. Tentukan batasan Anda dan bersikaplah konsisten.
  9. Tetaplah tenang. Anak akan memakan stres Anda. Hitung sampai 10 atau tarik napas dalam-dalam, apa pun yang dapat membantu Anda untuk tetap tenang.