Iwan Fals dan Lagu Guru Oemar Bakri: Kritik Keras Suarakan Nasib Kaum Guru
SEAToday.com, Jakarta - Kaum guru punya peran besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Mereka kerap dikenal sebagai pahlawan tanpa jasa. Banyak tokoh-tokoh besar dunia hadir dari didikannya. Barang siapa yang tak punya ilmu, jadi berilmu karena didikan guru.
Masalah muncul. Nasib guru kerap bak jalan ditempat. Kesejahteraan tak dianggap, khususnya guru honorer. Mereka terus mengabdi. Namun, penghargaan yang selayaknya tak diberikan. Dulu kala, Iwan Fals pernah memotret urusan gaji guru lewat lagu. Guru Oemar Bakri (Umar Bakri), judulnya. Begini ceritanya.
Tiada yang meragukan pendidikan sebagai alat mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Pendidikan jadi bekal berharga seseorang mewujudkan mimpi-mimpinya. Bangsa Indonesia pun merdeka karena tokoh-tokoh bangsa menjadikan pendidikan sebagai alat melawan.
Mereka bak dijauhkan dengan kebodohan. Kembali lagi semuanya takkan terjadi tanpa adanya peran seorang guru. Upaya berbagi pengetahuan takkan dapat maksimal tanpa mereka. Guru mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan, menciptakan sosok sekelas Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
Habibie sebenarnya nyaris tiada apa-apanya tanpa guru. Habibie memang dikenal sebagai figur spesial. Rakyat Indonesia banyak bermimpi ingin sepertinya. Namun, satu-satunya yang bisa mewujudkan hadirnya Habibie-Habibie baru hanyalah guru.
“Manusia pintar, genius dan mungkin dari 130 juta penduduk Indonesia (data 1980-an) hanya akan ada satu seperti dia. Semua kata-kata itu memang bukan kata-kata kosong, meski bukan itu yang penting. Tidak juga karena ia pendiri industri pesawat terbang canggih yang tidak pernah dipercaya orang akan bisa dilakukan oleh orang-orang Indonesia,” ungkap A. Makmur Makka dalam buku Mr. Crack dari Pare-Pare (2018).
Guru Oemar Bakri
Suara terkait kesejahteraan kaum guru terus didengungkan. Penyanyi kenamaan Indonesia Iwan Fals bahkan ikut menyuarakannya. Namun, suara Iwan Fals bukan dengan ribut-ribut turun ke jalan. Iwan melangkah dengan menciptakan sebuah lagu terkait nasib guru.
Iwan kala itu mencoba menangkap fenomena kehidupan kaum guru. Ia merasakan sendiri bagaimana peran kaum guru dalam mencerdaskan anak bangsa. Bahkan, buat otak anak-anak Indonesia bak Habibie.
Masalahnya kesejahteraan kaum guru tak pernah hadir dalam kamus pemerintah Orde Baru (Orba). Kenyantaan menyedihkan tentang kaum guru ditampungnya. Khususnya kepanikan kaum guru melihat murid-muridnya yang notabene generasi penerus bangsa justru mulai doyan tawuran.
Alhasil, masalah yang dipikirkan seorang guru tak sedikit. Ia harus memikirkan nasib dapurnya. Ia juga memikirkan nasib muridnya. Begitu banyak beban kaum guru membuat Iwan menciptakan lagu berjudul Guru Oemar Bakri yang hadir dalam album Sarjana Muda yang dirilis di tahun 1981.
“Lagu ‘Guru Oemar Bakrie’, beliau adalah seorang guru yang baik, sederhana, bersahaja, ramah sama murid-muridnya. Sebenarnya cukup bijaksana juga. Tapi, karena gajinya dipotong sana sini untuk pengeluaran ini itu oleh pihak lain. Dan muridnya saat itu lagi senang-senang tawuran, beliau agak sedikit panik, stres juga karena mikirin kesejahteraannya dan murid-muridnya. Karena saat lagu dibuat, lagi tren tuh perkelahian pelajar di mana-mana di kota besar,” ungkap Iwan dalam acara Ngalur-Ngidul di kanal Youtubenya Iwan Fals Musica, 13 Januari 2021.
Pemilihan nama Oemar Bakri sebenarnya bukan yang utama. Nama itu muncul belakangan. Mulanya Iwan ingin menggambarkan sosok guru dengan nama dari orang tua temannya: Abdul Gani. Masalahnya teman Iwan tak terima. Ia lantas mengubahnya hingga dikenal sebagai Guru Oemar Bakri.
Jadi Ikon Suarakan Kaum Guru
Iwan Fals boleh saja menganggap nyanyian Guru Oemar Bakri sebagai kritiknya pribadi. Namun, belakangan lagu itu beserta album Sarjana Muda ikut kesohor. Albumnya laris manis. Lagu Guru Oemar Bakri pun diputar di mana.
Kemuculan lagu Guru Oemar Bakri bak ikon perjuangan bagi kaum guru. Eksistensi itu karena segenap kaum guru merasa terwakilkan oleh apa yang suarakan Iwan. Tanda-tanda yang diberikan Iwan tampak senada dengan realita di dunia nyata.
Kabar baiknya kaum guru jadi punya lagu pemersatu untuk berjuang menuntut haknya kepada pemerintah. Mereka tak kerasan lagi hanya dijuluki dengan guru tanpa tanda jasa. Kaum guru juga manusia butuh dihargai. Mereka pantas mendapat penghargaan.
Istimewanya lagu Guru Oemar Bakri pun ke mana-mana. Iwan memang tak pernah turun ke jalan secara langsung menyuarakan kaum guru. Namun, berkat lagunya, nyanyian Guru Oemar Bakri jadi andalan kaum guru ketika aksi turun ke jalan. Mereka meminta ke pemerintah supaya nasib guru dipedulikan.
“Memang gaji guru yang sangat minim sudah menjadi cerita ucang. Sejak jaman Iwan Fals mengarang lagu Oemar Bakrie sampai jaman reformasi, nasib guru tetap berada di pinggir kesejahleraan. Kisah tentang seorang guru yang hanya dapat mengendarai sepeda motor usang sementara muridnya berleha-leha naik mercy sudah menjadi kisah yang biasa"-karena itu memang banyak kita dapati - terutama dikotakota besar,” tertulis dalam laporan majalah Parlementaria berjudul Para Oemar Bakri pun Berdemo (2000).
Iwan bak visioner. Apa yang suarakannya dahulu kian relevan dengan era kekinian. Pendidikan bak jadi ladang berbisnis. Korbannya guru dan siswa. Guru , khususnya guruh honorer tak pernah sejahtera. Mereka pun harus dipaksa dengan perubahan kouikulum.
Mereka harus berjuang mencocokan diri dengan selara zaman dalam mengajar. Suatu kondisi yang cukup miris. Sebab, gajinya mereka tak pernah mendapatkan kesesuaian. Kondisi itu bak negara ingkar kepada mereka yang menjabatkan amanat UUD 1945: mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
Akhirnya, lagu Oemar Bakri terus saja didengar dan relevan. Boleh jadi kala lagu Guru Oemar Bakri tak terdengar lagi mungkin saja kala kesejahteraan kaum guru sudah dipedulikan. Penggalan lirik ini niscaya akan mengingatkan kita dengan perjuangan berat kaum guru:
“Oemar Bakri Oemar Bakrie/ Banyak ciptakan menteri/ Oemar Bakrie/ Profesor dokter insinyurpun jadi/ Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie/ Seperti dikebiri.”
Artikel Rekomendasi
Lifestyle
Pilkada Jakarta 2024, Ancol Berikan Potongan Harga Masuk Rekreasi
Dalam memeriahkan Pilkada Jakarta 2024, Ancol Taman Impian memberikan potongan harga sebesar 40 persen untuk tiket di unit rekreasi.
Putri Ariani Rilis Album Perdana Evolve di Amerika
Penyanyi Putri Ariani resmi merilis album perdananya bertajuk “Evolve”pada Jumat (22/11/2024).
Cepat Habis, Ini Tips Dapat Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru
Simak tips yang bisa dilakukan agar bisa mendapat tiket kereta api saat musim libur Nataru.
Deretan Film Indonesia Terbaru Mulai Tayang hingga Akhir November...
Berikut deretan film Indonesia terbaru mulai tayang hingga Akhir November 2024.
Berita Terpopuler
Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...
Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...
popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.
Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia
Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.
Kisah Hidup Pesulap Pak Tarno: Pernah Sukses, Kini Stroke dan Jad...
Kisah hidup pesulap Pak Tarno yang menyedihkan, kini stroke dan jualan mainan anak.