Film Elf dan Komedinya: Aksi Will Ferrell Jadi Peri Natal yang Mengundang Tawa
SEAToday.com, Jakarta - Perayaan Natal kerap identik dengan keceriaan dan penuh tawa. Kondisi itu terjadi karena seisi rumah menikmati momentum berkumpul bersama dalam kehangatan. Kisah-kisah lama diceritakan kembali. Film-film lama disaksikan lagi. Tawa bahagia datang silih berganti.
Ingatan kebersamaan itu akan berdiam terus dalam sanubari. Kondisi itu pula yang akan dirasakan orang-orang ketika menonton sebuah film drama komedi Natal: Elf. Film itu tak saja membawa memori masa lalu, tapi juga mengenang totalitas Will Ferrell berperan sebagai peri mengocok perut. Begini ceritanya.
Momentum libur panjang kerap jadi incaran sineas film. Hari libur Natal, misalnya. Hari ini dianggap spesial karena jadi bancakan mereka pamer karyanya. Bahkan, karya-karyanya kerap disesuaikan dengan suasana kemeriahan Natal.
Sineas film mulai mempersiapkan filmnya sebagai sajian natal terbaik. Kemungkinan suatu film ditonton orang banyak diyakini bakal tinggi. Namun, bukan perkara mudah membuat suatu film natal yang benar-benar bisa melekat di dalam memori banyak orang.
Beberapa film kadang kala hanya mengangkat unsur Natal bak tempelan belaka. Film itu hanya dihubung-hubungkan dengan Natal untuk mendapatkan atensi penonton. Hasilnya film itu cepat dilupakan. Cepat pula hilang dari daftar putar di bioskop.
Oleh sebab itu, film-film yang berhasil lama bertengger di bioskop dapat dikatakan sebagai film Natal terbaik. Salah satunya yang mampu meraih predikat itu adalah film Elf yang rilis pada 2003 karya dari sutradara kenamaan Amerika Serikat (AS), Jon Favreau.
“Standar film klasik liburan sangat rendah. Lakukan pencarian Google untuk film Natal dan sebagian besar film yang bertahan hanya lumayan, semuanya membangkitkan emosi yang diharapkan dengan cara yang biasa, melalui kejadian konyol atau gula-gula atau sering kali keduanya sekaligus. Elf adalah pemenang yang sederhana dalam hal itu, tetapi selama 20 tahun, film ini telah menjadi pilihan yang menarik,” ujar Scott Tobias dalam tulisannya di laman The Guardian berjudul Elf at 20: Will Ferrell Ensures that this Remains a Christmas Staple, 7 November 2023.
Garap Film Peri Natal
Film yang bagus adalah sebuah film yang digerakkan dengan hati. Itulah yang mendasar Jon Favreau membuat film. Sutradara sekaligus aktor kenamaan AS itu merasa mampu membuat suatu film yang selalu melekat dalam daya ingat orang banyak. Ia berpikir keras. Ia mencoba mencari jalan.
Ia mengarungi dari satu skenario ke skenario lainnya. Akhirnya, Jon Favreau jatuh cinta kepada sebuah skenario dari David Berenbaum yang mencoba menceritakan terkait perayaan Natal. Ia mencoba mengangkat kisah terkait seorang yang kerap membantu sinterklas: elf.
Suatu peri natal yang notabene memiliki tugas membuat mainan untuk anak-anak di dunia. Mainan-mainan itu kemudian dibawa sinterklas berkeliling dunia dan memberikannya kepada anak-anak. Namun, film yang dimaksud bukan cuma urusan drama belaka, tetapi era unsur komedi.
Will Ferrell lalu didaulat sebagai pemeran utama yang memerankan sosok Buddy Si Peri. Kehadiran Will dengan kenyolannya dianggap nyawa baru bagi Jon Favreau. Film itu coba berkisah terkait Buddy yang menyadari dirinya mulai meninggi dan besar.
Ia tak terlihat seperti peri lagi. Kemudian, ia mengetahui asal usulnya: manusia bukan peri. Buddy lalu bergegas dari bengkel Sinterklas di Kutup Utara menuju ke Kota New York. Sebab, di kota itu Ayahnya Walter Hobbs (James Caan) hidup. Buddy menggunakan kostum perinya lengkap dan menghebohkan sekitarnya.
Masalah muncul. Proses syutingnya tak mudah. Semua karena ayah Buddy digambarkan sebagai figur sibuk yang bekerja di gedung yang jadi ikon kota New York, Empire State. Artinya, mereka diharuskan mengambil gambar dekat lokasi duka dari tragedi 9 November 2011 atau 9/11.
“Buddy sangat pemaaf, kekanak-kanakan, dan polos, dan itu menular ke seluruh kota. Dan ingat, saat itu, saat kami melakukan riset lokasi, tidak lama setelah 9/11. Karena tumbuh besar di New York, saya sangat sedih karena orang-orang menganggap Manhattan terkait dengan 9/11. Itu adalah kota yang sedang berduka. Dan untuk pergi dan membuat film tentang Natal di mana Gedung Empire State adalah sesuatu yang ia impikan dan ayahnya bekerja di sana,” ujar Jon Favreau dikutip Garry Susman dalam tulisannya di laman majalah RollingStone berjudul Elf: Jon Favreau Reflects on Buddy’s Magical Legacy, 24 Desember 2020.
Proses syuting selebihnya lancar-lancar saja. Alhasil, tingkah lucu Buddy bisa segera dinikmati orang banyak. Seisi dunia lalu menyambut film Elf yang dirilis pada 7 November 2003. Film itu kemudian dianggap film terbaik dalam eranya.
Komedi Natal
Buddy dengan segala dinamikanya bak bocah yang baru melihat dunia di New York. Apa saja tingkahnya selalu mengundang tawa. Gunakan kostum peri pula. Belum lagi kala ia berjumpa dan naksir rekan kerjanya di sebuah pusat perbelanjaan di New York, Jovie yang diperankan Zooey Daschanel.
Film itu dibikin megah dengan lagu tema film yang memukau dari penyanyi besar. Antara lain lagu-lagu lawas yang menghangatkan hati yang menampilkan Frank Sinatra, Ella Fitzgerald, dan Louis Prima.
Sajian itu membuat film Elf jadi film yang paling dicari pada tahun 2003. Orang-orang mendatangi bioskop untuk menyaksikan langsung aksi kekonyolan dari Will sebagai peri. Bahkan, beberapa momen di film dapat mengundang tawa yang panjang.
“Tawa besar saat ia menjadi sangat gembira di toko saat memikirkan kemunculan sinterklas yang akan segera terjadi dan kemudian marah saat menyadari bahwa sinterklas ini palsu. Dan itu lucu ketika Buddy yang malang dan polos senang bertemu dengan karakter Peter Dinklage, yang membuatnya marah dengan memanggilnya peri,” ujar Peter Bradshaw dalam tulisannya di The Guardian berjudul Will Ferrell is still Santa’s Biggest Helper in Christmas Comedy Favourite, 30 November 2023.
Film Elf sukses besar. Film itu lalu jadi film Natal favorit keluarga di tahun-tahun berikutnya. Tawaran untuk membuat sekuel dari film Elf memang berdatangan. Jon Favreau sendiri mengakuinya. Will Ferrell saja sampai ditawarkan uang banyak.
Jon Favreau sendiri tetap pada pendirian. Ia tak ingin membuat sekuel dari Elf. Baginya, Elf adalah film yang sempurna. Ia sudah membuktikannya. Film Elf jadi salah satu film yang banyak ditonton ulang keluarga tiap tahun menjelang Natal.
Artikel Rekomendasi
Lifestyle
NewJeans Donasi 100 Juta Won untuk Anak-anak yang Merawat Keluarg...
NewJeans menyumbangkan dana 100 juta won atau sekitar Rp1,04 miliar ke badan amal yang membantu anak-anak atas nama penggemar mereka yakni Bunnies.
Stasiun Whoosh Karawang Bakal Layani Penumpang Mulai 24 Desember
Stasiun Whoosh Karawang akan mulai melayani naik turun penumpang mulai 24 Desember 2024.
Misteri Santet: Ragam Jenis, Media, dan Praktik Supranatural yang...
Santet merupakan ilmu supranatural yang hingga saat ini masih ada dan berkembang di masyarakat.
5 Fakta Gunung Kawi, Sering Jadi Tempat Pesugihan
Gunung Kawi merupakan sebuah tempat yang sangat terkenal di Pulau Jawa yang kental dengan cerita mistis, salah satunya pesugihan.
Natal dan Tahun Baru 2024
Direct Train Rute Semarang dan Yogyakarta Beroperasi hingga 5 Jan...
KAI kembali mengoperasikan kereta api direct train rute Jakarta-Yogyakarta (pulang pergi/PP) dan rute Jakarta-Semarang hingga 5 Januari 2025.
Pemprov Jakarta Siagakan 4.200 Petugas untuk Amankan Jakarta di N...
Pemprov Jakarta menyiagakan 4.200 petugas untuk berjaga di berbagai titik guna mengamankan Jakarta pada momen perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
5 Ide Kegiatan di Rumah Saat Liburan Nataru, Gak Bikin Bosan
Beberapa ide kegiatan di rumah yang bisa dilakukan saat liburan Natal dan Tahun Baru atau nataru.
Dukung Kelancaran Nataru, Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 Akan Difun...
Hutama Karya mengoperasikan secara fungsional Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum mulai 21 Desember 2024 untuk kelancaran Nataru.
Berita Terpopuler
Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...
Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...
popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.
Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia
Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.