Bobby Helms dan Lagu Jingle Bell Rock: Nyanyian Natal Tempo Dulu yang Kian Populer Dunia
SEAToday.com, Jakarta - Perayaan natal adalah momentum spesial berkumpul dengan keluarga. Momentum itulah kita melakukan banyak aktivitas bersama, dari membuka hadiah bersama hingga berbicara banyak hal di meja makan.
Kebersamaan itu kian tak tergantikan. Apalagi, kala pemutar musik memainkan lagu-lagu Natal. Musik bak penghubung emosi -- menyatukan keluarga yang tepat kala momentum spesial. Jingle Bell Rock jadi salah satu lagunya. Begini ceritanya.
Punya bakat dalam bermusik sudah tentu istimewa. Robert Lee Helms (Bobby Helms) pernah merasakannya. Pria kelahiran Helmburg, Indiana, Amerika Serikat (AS), 19 Juni 1933 itu berada di lingkungan yang suka musik. Ia telah mengenal musik dari usia 12 tahun.
Musik-musik itu membuat Bobby berani bermimpi untuk menjadi musik. Jalannya menuju kesuksesan pun terbuka. Ia pernah membentuk duo country bersama saudaranya, Freddy. Mereka menamakan duo itu sebagai The Helms Brothers.
Nama duo itu sempat tenar dan muncul dalam acara televisi. Fase itu membuatnya memiliki banyak relasi. Suatu hal yang dibutuhkan untuk mengorbit. Belakangan Booby Helms justru melanjutkan karier solonya.
Label rekaman Decca Reocrds pun kepincut dengan musik-musik yang dimainkan Helms pada 1956. Istimewa rekaman itu menghasil lagu pertama berjudul Fraulein. Lagu Country itu menjadi jalan Bobby terkenal di seantero Negeri Paman Sam.
“Bobby telah meraih sukses dengan rilis pertamanya di label Decca: Fraulein. Lagu yang ditulis Lawton Williams tersebut terinspirasi oleh seorang gadis Jerman-Amerika yang pernah bekerja dengannya di sebuah stasiun Radio Houston dan telah ditolak oleh sebagian besar artis di Nashville sebelum Bobby merilisnya. Meskipun lambat melejit, lagu tersebut akhirnya memuncaki tangga lagu country - bertahan di sana selama 52 minggu yang luar biasa,” ujar Paul Wadey dalam tulisannya di The Independent berjudul Obituary: Bobby Helms, 26 Juni 1997.
Jingle Bell Rock Tercipta
Bobby dan musiknya sukses besar. Keinginan rakyat AS menantikan lagu barunya kian meninggi. Decca Records pun tak mau rugi. Mereka mencoba mengarahkan Bobby untuk menyanyikan lagu bertema perayaan Natal.
Decca Records menganggap penting hadirnya lagu bertema Natal pada tahun yang sama 1957. Apalagi nantinya Bobby jadi yang membawakan lagu. Lagu natal dianggap mereka jadi penentu tingginya angka penjualan rekaman musik. Tantangan itu segera diterima olehnya.
Decca akhirnya memberikan sebuah lagu dari Joe Beal dan Jim Boothe. Jingle Bell Hop, namanya. Bobby merasa lagu itu belum cocok dengannya. Konon, ia menganggap musiknya mengerikan. Beberapa bagian lagu dianggapnya masih bisa diselamatkan.
Ia mencoba meminta izin untuk merombak lagu. Bobby menggunakan sentuhan musiknya. Ia bahkan bekerja sama dengan musisi Hank Garland untuk membangun lagu Natal itu. Puncaknya, terciptalah sebuah lagu yang mampu menyentuh hati. Jingle Bell Rock, judulnya.
“Ia berani masuk ke genre rock yang sedang berkembang dengan Natal pada tahun 1957. Ia merekam Jingle Bell Rock yang menarik dan ceria. Lagu tersebut, yang ditulis oleh Joe Beal dan Jim Boothe, dengan cepat menempatkan dirinya di antara lagu-lagu Natal abadi. Dua hit terbesar Helms lainnya, Fraulein dan My Special Angel, juga direkam pada tahun 1957,” tertulis dalam laman Los Angeles Times berjudul Bobby Helms; Recording Jingle Bell Rock, 21 Juni 1997.
Opsi Bobby mengubah lagu bukan tanpa alasan. Kondisi itu karena Bobby hadir dari keluarga yang religius. Ia tak mau mencampurkan hal-hal berbau spiritual dalam lagu. Alhasil, kata Natal tak disebutkan dalam lagu.
Mulanya Bobby tak menganggap lagu yang direkamnya bisa sukses besar. Ia bahkan menyebutkan sebagai lagu bertema natal biasa. Alias tiada yang istimewa. Ia menjalankan saja kariernya, bermusik dan terus berkarya.
Sukses Besar
Tiada kata-kata yang bisa mewakilkan kesuksesan lagu Jingle Bell Rock selain kata: Selama kita merayakan Natal, kita akan memainkan Jingle Bell Rock. Itu benar adanya. Lagu Jingle Bell Rock yang dianggap lagu Natal biasa oleh Bobby sukses besar.
Lagu itu membuat nama Bobby kian melambung. ia dikenal di mana-mana. urusan uang yang dihasilkan pun tak sedikit. Apalagi permintaan manggung muncul dari sama. Ia bahkan, diminta tampil dalam acara bincang-bincang favorit rakyat AS, The Ed Sullivan Show.
Kondisi itu membuat Bobby untung besar. Ia kerap menerima royalti yang cukup besar. Lagu itu menghasilkan uang setiap tahunnya. Banyak radio kerap memutar lagunya kala Natal. Pengengarnya sudah pasti bejibun.
Setelahnya, lagu yang dianggap Bobby lagu natal biasa menjelma jadi lagu yang paling sering diputar tiap Natal. Bahkan, hingga hari ini. Ia selalu berada di daftar putar mereka yang merayakan natal.
“Jingle Bell Rock telah diputar lebih dari 635 juta kali di Spotify, dan saat ini berada di posisi No. 3 di Billboard Hot 100, posisi tangga lagu tertinggi yang pernah ada. Daryl Hall & John Oates menghidupkan kembali lagu tersebut di puncak ketenaran mereka, meng-covernya dengan kedipan mata pada tahun 1983 dan memfilmkan video camp ceria yang diputar secara teratur di MTV sepanjang tahun 1980-an. Pintu air untuk Jingle Bell Rock dibuka pada tahun 1987, ketika Lethal Weapon menjadi film pertama yang menampilkan lagu asli Bobby dalam latar kontemporer,” ujar Stephen Thomas Erlewine dalam tulisannya di A Multimillion-Dollar Mystery: Who Really Wrote the Holiday Staple ‘Jingle Bell Rock?, 13 Desember 2022.
Puncaknya, lagu Jingle Bell Rock jadi salah satu lagu fenomenal. Tiap gelaran Natal tempatnya tidak tergantikan. Lagunya pun banyak didaur ulang. Dulu boleh jadi lagu itu jawara di radio kala natal. Namun, kini telah menjelma muncul dalam layanan streaming.
Artikel Rekomendasi
Lifestyle
NewJeans Donasi 100 Juta Won untuk Anak-anak yang Merawat Keluarg...
NewJeans menyumbangkan dana 100 juta won atau sekitar Rp1,04 miliar ke badan amal yang membantu anak-anak atas nama penggemar mereka yakni Bunnies.
Stasiun Whoosh Karawang Bakal Layani Penumpang Mulai 24 Desember
Stasiun Whoosh Karawang akan mulai melayani naik turun penumpang mulai 24 Desember 2024.
Misteri Santet: Ragam Jenis, Media, dan Praktik Supranatural yang...
Santet merupakan ilmu supranatural yang hingga saat ini masih ada dan berkembang di masyarakat.
5 Fakta Gunung Kawi, Sering Jadi Tempat Pesugihan
Gunung Kawi merupakan sebuah tempat yang sangat terkenal di Pulau Jawa yang kental dengan cerita mistis, salah satunya pesugihan.
Natal dan Tahun Baru 2024
Direct Train Rute Semarang dan Yogyakarta Beroperasi hingga 5 Jan...
KAI kembali mengoperasikan kereta api direct train rute Jakarta-Yogyakarta (pulang pergi/PP) dan rute Jakarta-Semarang hingga 5 Januari 2025.
Pemprov Jakarta Siagakan 4.200 Petugas untuk Amankan Jakarta di N...
Pemprov Jakarta menyiagakan 4.200 petugas untuk berjaga di berbagai titik guna mengamankan Jakarta pada momen perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
5 Ide Kegiatan di Rumah Saat Liburan Nataru, Gak Bikin Bosan
Beberapa ide kegiatan di rumah yang bisa dilakukan saat liburan Natal dan Tahun Baru atau nataru.
Dukung Kelancaran Nataru, Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 Akan Difun...
Hutama Karya mengoperasikan secara fungsional Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum mulai 21 Desember 2024 untuk kelancaran Nataru.
Berita Terpopuler
Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...
Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...
popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.
Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia
Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.