• Sabtu, 21 September 2024

Tradisi Melukat: Cara Penyucian Diri Orang Bali Memuliakan Air

Tradisi Melukat: Cara Penyucian Diri Orang Bali Memuliakan Air
Pemandian di Bali tempo dulu | Wereldmuseum Amsterdam

SEAToday.com, Jakarta-Melukat kerap dikenal sebagai tradisi penyucian diri jasmani dan rohani ala Pulau Bali. Kini melukat mulai digemari banyak orang, dari pesohor negeri hingga wisatawan mancanegara. Tradisi itu kian populer lagi kerena melukat jadi salah satu agenda pelisiran untuk peserta World Water Forum 2024.

 Agenda yang berlansung di Bali, 18-25 Mei 2024 dianggap membuka jalan melukat mendunia. Dulu kala tradisi itu dikenal sebagai wujud warga Hindu Bali memuliakan air. Betulkan seperti itu?

Indonesia tak pernah kekurangan suku bangsa yang memulaikan air. Mereka melihat air tak melulu urusan pelepas dahaga belaka. Kehadiran air punya arti besar dalam kehidupan. kemunculan banyak peradaban di Nusantara bermuara di dekat sumber air jadi contohnya – sungai, danau, dan laut.

Manusia dulunya kerap hidup berpindah-pindah. Keputusan paling penting yang membuat mereka menetap adalah hidup di dekat sumber air. Suku-suku bangsa yang ada pun memilih menetap. Mereka membangun peradaban dan membuat kerajaan.

Orang Bali pun tak mau kalah. Mereka menganggap air memiliki arti penting bagi kehidupan. mereka memuliakan air (tirta), bahkan jauh sebelum Belanda masuk ke Nusantara dan menguasai Bali. Kondisi itu membuat agama Hindu Bali sempat disebut Agama Tirta. Suatu nama yang mengacu kepada pemuliaan air.

Dulu kala urusan warga Bali dan air terus merasuk dalam sanubari ritus hidup, kelahiran sampai kematian. Segala macam ritus hidup warga Bali erat hubungannya dengan air.  Air melambang kesucian. Kehendak itu yang membuat air membawa andil penting dalam ritual orang Bali.

“Segala aktivitas ritual mulai dari lahir hingga meninggal memerlukan air yaitu Tirta,” ujar Desak Nyoman  Seniwati dan I Gusti Ayu Ngurah dalam tulisannya di Jurnal Vidya Wertta berjudul Tradisi Melukat Pada Kehidupan Psiko-Spritual Masyarakat Bali (2020).

Gambaran itu dibuktikan dengan banyaknya sumber air yang disakralkan di Bali. Proses mereka mencari air suci pun kerap direkam dengan istilah Tirtayatra. Tirta adalah air. Yatra adalah jejak perjalanan. Alhasil, tirtayatra dipahami sebagai perjalanan rohani mencari air.

“Orang-orang Bali mendefinisikan mereka dalam tindakan-tindakan aktif dan kudus dalam perjalanan mencari air (suci). Bersandar pada jangkar air itulah kita kemudian memahami mengapa upacara-upacara Bali berpusat di Pura Batur yang terletak di kawasan Danau Kintamani, Bangli,” ungkap Budayawan Taufik Rahzen dikutip Muhidin M. Dahlan dalam buku Para Penggila Buku (2009).

Proses pencarian itu membuat upacara-upacara keagamaan di Bali berpusat di Pura-Pura yang terletak di dekat danau maupun lautan. Pura Ulun Danu, Pura Tanah Lot, dan beberapa lainnya.  Rapalan doa-doa dalam tradisi penyucian air beragam.

 Intinya doa yang dirapalkan dengan maksud menyanjung air sebagai lambang dari kehidupan. Ritual yang paling sering dilihat adalah ritual di air laut. Ritual itu meliputi melasti, ngodalin, mlapas, dan ngebejiang. 

Pentingnya Melukat

Penggalaan dari prosesi tirtayatra lainnya yang paling dikenal adalah melukat. Kata itu berasal dari dua suku kata. Sulukat. Su berarti baik. Lukat adalah pembersihan atau penyucian. Artinya melukat dikenal sebagai prosesi penyucian jasmani dan rohani.

Prosesi penyucian itu sudah dilakukan secara turun-temurun oleh umat Hindu Bali. Melukat pun sampai merasuk ke alam pikir manusia sebagai alam terkecil, mikrokosmos (bhuwana alit) maupun alam semesta, makrokosmos (Bhuwana agung).

 Melukat sendiri dikenal ritual mandi dengan air suci – dari mata air.  Prosesi itu biasanya dipimpin oleh seorang yang bergelar ekajati (panandita) dan dwijati (pandita). Mereka jadi penyandang anugerah kecusian dewata.

Restu mereka dan rapalan mantara itu membuat prosesi melukat dapat berlangsung. Barang siapa yang ingin pikiran tenang dari trauma dan masa lalu dapat melakukan melukat. Bahkan, mereka yang dapat pengaruh dari ilmu hitam justru diwajibkan untuk melukat.

 Umat Hindu percaya segala gangguan bersifat gaib akan luluh lantah dengan sentuhan tirta (air). Bagi mereka umat Hindu tradisi ini wajib dilakukan. Kebutuhan healing ini dapat membuat mereka yang ikut melukat seakan menjadi pribadi baru dan bersiap menyambut kehidupan lebih lanjut.

"Tujuan melukat pada intinya pembersihan fisilk dan rohani. Memang, kalau bagi umat Hindu ritual ini sebuah kewajiban," ujar Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Bali, Nyoman Kenak dikutip  Made Argawa dalam laporan majalah Tempo berjudul Basuh Diri Bersihkan Jiwa, 25 Juni 2022.

Keyakinan akan kemanfaatan melukat terus bertumbuh. Kepercayaan dahulu terus membuat melukat seraya abadi. Melukat diyakini dapat meningkakan kekuatan energi positif. Mereka yang melakukan melukat niscaya akan diberikan rasa nyaman dan damai.

Tradisi melukat yang awalnya jadi kewajiban umat Hindu, kini mulai digemari oleh orang-orang di luar suku maupun agama Bali. Mereka diperkenankan ikut prosesi melukat. Bedanya, doa yang dirapalkan oleh peserta melukat adalah doa kepada agama yang dianutnya sendiri. Bukan doa agama Hindu.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.