• Minggu, 22 September 2024

Sejarah Operasi Plastik di Korea: Dari Trauma Perang ke Industri Kecantikan Dunia

Sejarah Operasi Plastik di Korea: Dari Trauma Perang ke Industri Kecantikan Dunia
Ahli bedah plastik Amerika Serikat, David Ralph Millard (paling kiri) sedang berjumpa dengan pasiennya orang Korsel | University of Miami

SEAToday.com, Seoul - Korea Selatan (Korsel) tak pernah bisa terlepas dari imej Negeri Bedah Plastik. Negeri Ginseng itu seraya jadi top of mind warga dunia yang ingin mempercantik diri. Sarwedah saja sampai kepincut. Penyanyi kenamaan Indonesia tak mau ketinggalan mempercantik diri di Korsel.

Namun, upaya Korsel jadi destinasi operasi plastik dunia bukan hal yang sebentar. Perjalanan bisnis bedah plastik penuh liku. Sejarah operasi plastik di Korsel memiliki rangkaian kepedihan yang panjang: perang, trauma, dan kelam. Begini ceritanya.

Rakyat Korea bak berteman dengan kedukaan bukan pepesan kosong belaka. Mereka telah akrab dengan penjajahan dan penindasan sejak dulu kala. Kata lainnya, orang Korea kenyang pengalaman dalam hal penjajahan.

Orang Korea pernah dijajah Jepang selama 30 tahun. Mereka pun terpaksa menerima upaya pecah bela dari Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Kondisi itu membuat orang Korea terbagi dua bagian: Korsel dan Korut (Korea Utara).

Kubu Korsel pun didukung AS. Kubu Korut didukung Rusia. Ketegangan itu memucak dengan hadirnya Perang Korea atau The Forgotten War pada 25 Juni 1950. Korut yang didukung Rusia memulai penyerangan dan mulai menginvasi Korsel.

Korsel pun tak diam saja. Mereka yang sempat tak memiliki kekuatan kemudian dibantu oleh AS menyerang balik. Perang pun membawa banyak mudarat. Korbannya jiwa dari kedua kubu berjatuhan. Perang Korea mengakibatkan jutaan orang jadi korban.

Mereka kehilangan nyawa, keluarga, desa, tempat tinggal, dan tentu saja harapan. Rakyat Korea jadi hidup dalam ketidakpastian.  

“Rakyat umumnya kaum tani dan orang desa tempat pertempuran-pertempuran berlaku sekarang itu tidak mengerti apa itu peperangan. Mereka cuma melihat bagaimana sawah mereka dihancur-leburkan, rumah mereka jadi api dan debu dan orang-orang mati tertembak. Di sebuah desa yang habis terbakar di luar kota Taegu, Tuan Kim duduk termenung. Rumahnya habis terbakar menjadi debu. Istrinya telah mati dalam penembakan meriah atas desanya. Anaknya yang laki-laki dibawa perang oleh Korut,” ungkap jurnalis Indonesia yang meliput langsung Perang Korea, Mochtar Lubis dalam buku Catatan Perang Korea (2010).

Operasi Plastik Korban Perang

Perang Korea meninggalkan banyak luka. Korbannya berjatuhan. Kondisi itu membuat pihak AS tak tinggal diam. Negeri Paman Sam mencoba menawarkan bantuan kepada orang Korsel. Uluran tangan itu salah satunya menawarkan proyek bedah plastik rekonstruksi untuk korban perang.

Suatu usaha untuk memperbaiki dan memulihkan bentuk/fungsi tubuh yang abnormal disebabkan cidera karena perang. Operasi itu dipimpin oleh ahli bedah kenamaan AS, David Ralph Millard pada 1953. Kepala operasi plastik yang bekerja Korps Marinir AS itu memiliki jasa besar.

Ia  memperkenalkan bedah plastik di Korsel. Ia menekan aksinya untuk militer AS dan orang Korsel yang wajahnya cidera karena perang. Ia mampu melakukan bedah plastik di bagian mata hingga hidung.  Millard pun diangggap mampu mengubah wajah yang belakangan dikenal sebagai bentuk oriental ke occidental.

Ia pun seraya tukang sulap dalam melakukan aksi bedahnya. Kehadiran Milliard dianggap berhasil memosisikan AS sebagai pelindung orang Korsel, walaupun bedah plastik hanya siasat AS saja dalam merebut hati seisi Korsel.

“Seperti kebanyakan pesulap, Millard membuat poerasi plastik terlihat mudah. Namun, dia bisa berterus terang tentang perlunya latihan yang berdampak bahwa keberhasilan operasi plastik dapat menjadikannya jemawa,” ungkap M. Felix Freshwater dalam tulisannya di Journal of Plastic, Reconstructive & Aesthetic Surgery berjudul Millard the Magician (2011).

Operasi yang dilakukan Miliard banyak berhasil. Orang Korea yang dioperasinya tak seperti warga Negeri Ginseng. Mereka bisa terlihat seperti orang Meksiko, Italia, atau warga negara lainnya. Seiring waktu operasi yang dilakukan Millard mulai populer di seantero Korsel.

Banyak orang Korsel tertarik menggunakan jasanya. Kaum pekerja seks komersial jadi utamanya. Mereka menganggap operasi plastik dapat mengubah nasib mereka. Wajah yang baru dan tak terlihat seperti etnis Korea dapat jadi siasat mereka merebut hati militer AS.

Wanita tuna susila itu ingin dipersunting oleh militer AS. Mereka ingin sekali keluar dari Korea karena kemiskinan setelah perang begitu merajalela, alias ingin cepat-cepat mengubah nasib. Warga Korsel lainnya dari berbagai kalangan baru menyusul.

Millard dianggap mampu mengubah mata sipit orang Korea yang sudah dipandang buruk oleh orang AS.  Pandangan orang barat kala itu meyakini orang Korea dengan mata sipit licik.

Tumbuhnya Dokter Bedah Plastik

Orang Korsel merasa masa depannya lebih baik dengan dengan operasi plastik. Banyak orang Korsel bercita-cita menjadi dokter bedah seiring banyaknya pasien yang ingin mengubah nasib dengan bedah plastik.

Harapan itu pun terjawab. AS yang ingin dilihat sebagai penyelamat Korsel mencoba mengumpulkan banyak dana untuk membantu orang Korsel. Dana yang terkumpul tak sedikit. AS lalu mengadakan baktinya untuk memajukan bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.

Program yang paling dikenal adalah Proyek Minnesota. Sebuah proyek kemanusiaan yang dibawa oleh AS bekerja sama dengan Universitas Minnesota dari 1954-1969. Proyek Minnesota memiliki misi untuk membangun kembali sistem kesehatan di Korea yang telah hancur akibat perang.

AS lalu memberikan beasiswa yang menjangkau anak yatim piatu, janda perang, pelajar, perawat, dan guru. Mereka yang terpilih mendapatkan beasiswa belajar ke AS. Mereka akan diberikan pelatihan jadi dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya. Sembari AS ikut membangun sekolah-sekolah kedokteran di Korsel.

“Dokter Korea dan pelatihan perawat saat ini akan mengalami kesempatan langka untuk melakukannya belajar di luar negeri dalam jumlah terbatas. Dalam banyak kasus lainnya, mereka bekerja bersama rekan-rekan internasional mereka di rumah sakit dan klinik yang baru direnovasi di Korsel. Situasi seperti inilah yang perlu kita pertimbangkan saat menelusuri asal-usul dan pertumbuhan komunitas bedah plastik di Korea Selatan,” ujar John P. DiMoia dalam buku Reconstructing Bodies (2013).

Proyek Minnesota pun membawa hasil yang signifikan. Korsel jadi surplus dokter bedah. Klinik-klinik kecantikan dengan spesialisasi bedah plastik pun bertumbuh sedari 1960-an. Puncaknya, Korsel pun dikenal di dunia—hingga hari ini—sebagai Republik Bedah Plastik dan jadi salah satu industri kecantikan dunia.

 

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.