Sejarah Hiphop dan Musik Rap: Dari Pesta Jalanan Bronx ke Panggung Musik Dunia

SEAToday.com, Jakarta - Kreativitas bisa lahir di mana saja. Kreativitas bisa muncul dari lingkungan si kaya. Kreativitas juga bisa muncul dari lingkungan si jelata. Bronx, New York, Amerika Serikat (AS) jadi bukti sebuah tempat orang buangan bisa memunculkan iklim kreativitas.
Kultur hiphop lahir di Bronx. Kultur itu berkembang dengan merangkul kreativitas hingga ekspresi kehidupan komunitas Afrika-Amerika dan Latin. Kehadiran musik rap jadi wujud pentingnya. Pilar penting kultur hiphop itu tak saja jadi instrumen perlawanan terhadap ketidakadilan, tapi juga jalan meraih sukses secara komersial. Apakah benar?
Kawasan Bronx pernah dianggap kawasan paling berbahaya di era 1960-an hingga 1970-an. Imej itu hadir karena iklim permusuhan antar geng jalanan yang terus dipelihara. Saban hari kasus saling tikam dan saling tembak antar gangster dianggap hal biasa.
Kehidupan itu berlangsung lama hingga mereka sendiri sadar. Mereka mulai menganggap permusuhan justru bawa banyak mudarat. Keinginan untuk mengakhiri permusuhan muncul. Gencatan senjata antara gangster secara resmi terjadi pada 1971.
Perdamaian itu menjadi panggung penting kebangkitan kreativitas antar gangster di Bronx. Kemunculan kultur hiphop jadi buktinya. Anggota gangster yang dulunya identik dengan kekerasan justru menyalurkan amarahnya ke pesta dan kreativitas bermusik.
“Bagi mayoritas warga di distrik Bronx, mereka masih percaya bahwa hiphop bukan sekedar musik bagus dan seberapa terkenal kamu, tapi bagaimana kita dihormati karena berguna bagi lingkungan sosial kita,” ungkap musisi rap Indonesia, Marzuki ‘Kill the DJ’ Mohamad dalam buku Java Beat in the Big Apple (2014).
Awal Mula Hiphop
Kehadiran budaya hiphop disambut positif oleh seantero Bronx. Namun, nama hiphop sendiri baru muncul kala Dj Kool Herc ambil bagian dalam sebuah pesta di sebuah apartemen di 1520 Sedgwick Avenue, Bronx, New York pada 13 Agustus 1973.
Dj Kool Herc mulanya tak begitu dikenal. Namun, setelah pesta itu namanya terkenal di seantero Bronx, New York. Ia digadang-gadang sebagai tokoh yang memperkenalkan hiphop kepada dunia. Ia menjelma bak seniman yang membuat sebuah mahakarya berserta pilarnya: hiphop.
Ketenaran itu bukan tanpa alasan. Dj Kool Herc mulanya menciptakan undangan pesta dengan gaya penulisan grafiti dengan tajuk: A DJ Kool Herc Party: Back to school jam. Biaya pestanya murah. Pria 50 sen dan wanita 25 sen.
Ajakan itu membuat pengunjung pesta membludak hingga ratusan orang. Mereka yang datang larut dalam pesta. Mereka mengapresiasi kemampuan Dj Kool Herc memanfaat sampling lagu-lagu lama.
Dj Kool Herc secara terampil membatasi kombinasi lagu yang digunakan terbatas berirama funk and Soul saja. Ia dengan lihai memainkan peran sebagai seorang disk jockey mencairkan suasana. Ia dengan musiknya seraya memberikan ruang jeda dengan suara perkusi yang khas untuk mengisi kekosongan.
Ia mencoba bermain kata dengan cepat. Dj Kool Herc berusaha mengikuti ketukan perkusi dan mempersilakan penikmati pesta untuk bergoyang di lantai dansa: breakdance.
“Tidak seorang pun pernah mendengar tentang DJ Kool Herc sebelum malam itu. Keesokan harinya, ia menjadi terkenal di seluruh Bronx. Tak lama kemudian, ia akan dipuji sebagai arsitek musik yang sama sekali baru, hiphop,” ujar Angus Batey dalam tulisannya di laman The Guardian berjudul DJ Kool Herc DJs his First Block Party (his sister's birthday) at 1520 Sedgwick Avenue, Bronx, New York, 13 Juni 2013.
Tiada disangka malam itu begitu sempurna. Dj Kool Herc jadi bintang. Ia bak menciptakan hiphop beserta pilar-pilarnya: Rapping (MCing), DJing (Turntablism), Breakdance, Graffiti, dan Knowledge. Hasilnya mengangumkan. Pesta hiphop ala Dj Kool Herc mulai digemari dan menjamur di jalanan Bronx.
Pesta serupa muncul di seantero Bronx dan merembet ke tempat lain. Tokoh-tokoh hiphop generasi pertama pun bermunculan seperti Grand Wizzard Theodre, Grandmaster Flash, hingga Afrika Bambaataa.
Musik Rap Jadi Pilar Penting
Musik rap lahir sebagai bagian paling penting dari dari kultur hiphop. Anggota geng pun mengambil peran penting memperkenal musik rap. Artinya, kesenian itu hadir dalam situasi yang sangat keras kerena ketidakadilan dan diskriminasi kepada warga Afrika-Amerika dan latin.
Kondisi itu membuat musik rap kerap jadi medium penyampaian isu-isu sosial. kaum kulit hitam pun yang memainkan musik rap pun mulai mengembangkan bakatnya. Pakem-pakem mulai tercipta dengan sendirinya, dari metafora hingga gaya bercerita.
Kemampuan itu yang membuat musik rap memiliki keunikan dibanding musik lainnya. Belakangan produser musik dan film mulai mencium potensi keuntungan komersial dari musik rap. Penanda paling berharga yang menandai hiphop masuk dunia komersial terjadi pada 1982.
Grup musik rap Sugarhill Gang merilis album self title dengan aroma musik rap yang kental. Lagu mereka yang populer kala berjudul Rapper’s Delight. Kepopuleran lain dari musik rap hadir pula dalam film-film komersial macam Wild Style pada 1982, Style Wars pada 1983, Beat Street pada 1984, Krush Groove pada 1985, dan Disorderlies pada 1987.
Film-film itu membanjiri pasar komersial dengan musik rap. Medium itu membuat musik rap tak hanya jago kandang. Musik rap lalu berkembang jauh pada era 1980-an.
Kepopuleran itu seiring munculnya ikon-ikon musik rap dunia generasi dua, dari Run-DMC hingga N.W.A. Efek negatifnya bahasa yang digunakan mencapai level mengkhawatirkan.
“Seperti musik rock and roll awal, suara rap yang keras dan estetika yang agresif dapat bersifat kasar dan anti-otoriter, sehingga menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa orang tua dan kritikus tentang konten seksual yang eksplisit, gaya sok jantan, dan hubungannya dengan kekerasan dalam hiphop,” ujar Glenn Collins dalam tulisannya di surat kabar The New York Times berjudul Rap Music, Brash And Swaggering, Enters Mainstream, 29 Agustus 1988.
Ajaibnya justru bahasa dan kosakata yang lugas nan kasar menjadi muara ketertarikan banyak orang pada musik rap. Mereka yang menyanyikan musik rap memang masih didominasi oleh kaum kulit hitam. Namun, penikmatnya tak melulu kulit hitam, tapi juga kaum kulit putih.
Musik rap jadi memiliki pasarnya sendiri. Rap mulai mengikuti selara zaman. Mereka tak hanya menyuarakan terkait keresahaan dan ketidakadilan. Banyak pula anak muda yang mulai menyuarakan apa saja, termasuk urusan percintaan.
Puncaknya kultur hiphop dengan musik rap memunculkan tren fashion baru. Banyak di antara produk fashion mulai menjadikan seorang rapper dan penggemar musik rap sebagai pasar yang harus dirangkul.
Artikel Rekomendasi
Rasa Nusantara
5 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Daerah di Indonesia
Berikut makanan khas Lebaran dari berbagai daerah di Indonesia.
Rekomendasi Jajanan Kuliner Terbaik di Indonesia
Berikut rekomendasi jajanan kuliner terbaik Indonesia.
Soda Gembira Masuk Daftar 10 Besar Minuman Asia Tenggara versi Ta...
Dua minuman Indonesia berhasil masuk daftar 10 besar minuman Asia Tenggara (Top 68 Southeast Asian Beverages) versi TasteAtlas.
Fakta Unik Bika Ambon: Kue Khas Medan yang Namanya Bikin Bingung
Bika Ambon adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang namanya sering membuat orang penasaran. Akhir-akhir ini, kue Bika Ambon ramai dibahas di media sosial dan menjadi trend yang bikin penasaran.
Trending Topik
Berita Terpopuler
Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...
Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...
popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.
Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia
Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.