SEAToday.com, Jakarta - Mouthtaping kini semakin dikenal sebagai metode untuk mengatasi masalah mendengkur saat tidur. Teknik ini melibatkan penutupan mulut dengan tape sebelum tidur, dengan harapan dapat mendorong pernapasan melalui hidung.

Meskipun banyak yang mengklaim manfaatnya, penting untuk mengevaluasi apakah metode ini benar-benar efektif dan apakah ada risiko yang perlu diperhatikan.

Dilansir dari Healthline, mouthtaping bertujuan untuk membantu individu yang cenderung bernafas melalui mulut saat tidur.

Dengan menutup mulut, diharapkan tubuh akan beralih ke pernapasan hidung, yang lebih baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Namun, meskipun banyak orang melaporkan hasil positif, bukti ilmiah yang mendukung efektivitas teknik ini masih terbatas.

Di sisi lain, penggunaan mouthtaping dapat menimbulkan beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa risiko yang mungkin muncul antara lain:

• Iritasi pada bibir dan area sekitar mulut.
• Rasa cemas yang muncul akibat ketidaknyamanan saat tidur.
• Kesulitan bernapas, terutama jika mengalami hidung tersumbat.

Karena potensi risiko yang ada, penting bagi individu yang berminat untuk mencoba mouthtaping untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya. Hal ini untuk memastikan bahwa metode ini aman dan tidak akan memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada.

Bagi yang ingin mencoba mouthtaping, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko. Mengoleskan petroleum jelly pada area sekitar mulut dapat membantu mencegah iritasi, sementara penggunaan tape yang aman untuk kulit sangat disarankan. Jika merasa kesulitan bernapas melalui hidung, disarankan untuk tidak melanjutkan teknik ini.

Sebagai alternatif, terdapat beberapa cara lain untuk mengurangi kebiasaan ngorok tanpa risiko yang terkait dengan mouthtaping. Tidur dalam posisi miring atau menggunakan strip hidung untuk membantu memperluas saluran pernapasan merupakan beberapa opsi yang lebih aman.

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai efektivitas dan risiko mouthtaping, konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan.

Penulis: Ravina Halim