• Tuesday, 19 November 2024

Penyakit Miopia Diperkirakan Melonjak Pesat Hingga 40% Pada Tahun 2050

Penyakit Miopia Diperkirakan Melonjak Pesat Hingga 40% Pada Tahun 2050
Ilustrasi mata bintitan. (Shutterstock)

SEAToday.com, Jakarta - Penyakit miopia atau rabun jauh dapat mempengaruhi lebih dari sepertiga anak-anak di seluruh dunia, bahkan diperkirakan akan melonjak hingga 40% pada tahun 2050. 

Hal itu berhasil ditemukan oleh sebuah studi baru yang diterbitkan dalam British Journal of Ophthalmology, yang melihat kejadian miopia secara global telah meningkat secara signifikan dalam 30 tahun terakhir, meningkat dari 24% pada tahun 1990 menjadi hampir 36% pada tahun 2023. Penyakit tersebut diperkirakan akan mencapai 39,80% melebihi 740 juta kasus di tahun 2050.

Temuan studi tersebut didasarkan pada analisis dari 276 studi yang melibatkan lebih dari 5,4 juta anak dan remaja di 50 negara di enam benua.

Di sisi lain, miopi sendiri merupakan sebuah kondisi mata yang menyebabkan benda-benda jauh terlihat kabur. Sementara, para peneliti percaya bahwa salah satu alasan yang mungkin untuk peningkatan rabun jauh adalah berkurangnya aktivitas di luar ruangan dan peningkatan waktu di depan layar, terutama yang disebabkan dari hadirnya kelas online selama pandemi.

"Miopia telah muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama saat ini, dengan bukti yang mencolok untuk peningkatan prevalensi yang cepat, terutama untuk negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Cina, dan Taiwan," tulis para peneliti.

Di Asia Tenggara, Jepang memiliki prevalensi miopia tertinggi yaitu sebesar 86% yang diikuti Korea Selatan sebesar 74%. Para peneliti mempercayai kemungkinan hal tersebut yang disebabkan oleh anak-anak di wilayah ini yang memulai pendidikan formal sejak usia 2 atau 3 tahun.

Sementara, pada beberapa negara berkembang bahkan terbelakang lainnya melaporkan prevalensi miopia yang juga lebih tinggi yaitu 31,89%, dibandingkan dengan 23,81% di beberapa negara maju.

"Populasi Afrika menunjukkan prevalensi miopia yang lebih rendah, kemungkinan disebabkan oleh tingkat melek huruf yang lebih rendah dan penundaan inisiasi pendidikan formal, yang biasanya terjadi pada usia 6 hingga 8 tahun untuk sebagian besar anak-anak," demikian rilis berita tersebut.

Adanya studi ini berhasil ditemukan bahwa anak perempuan lebih rentan terhadap rabun jauh dibandingkan anak laki-laki, dan prevalensinya juga lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan.

Penulis: Hepy Marshanda

Adanya temuan ini memberikan suatu hal yang mengkhawatirkan, dan membuat para peneliti memberi rekomendasi kepada anak-anak untuk membiasakan diri dalam melakukan tindakan perlindungan mata secara teratur.

Mereka juga mendorong untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas fisik sambil mengurangi aktivitas non-aktif seperti menonton televisi, bermain video game, dan berselancar di internet yang dapat memicu meningkatnya penyakit miopia tersebut.

"Mengingat meningkatnya prevalensi miopia pada anak usia sekolah, departemen administrasi kesehatan pemerintah harus menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi beban pekerjaan rumah yang berlebihan dan bimbingan belajar di luar sekolah pada siswa muda. Selain itu, disarankan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan miopia, melakukan pemeriksaan fisik secara teratur, dan mempromosikan deteksi dini dan pengobatan," tulis para peneliti.

Share
Lifestyle Update
Rescheduled! Super Diva Concert to Light Up January 17, 2024

Rescheduled! Super Diva Concert to Light Up January 17, 2024

BABYMONSTER Announces Their First World Tour, HELLO MONSTERS Star...

BABYMONSTER's world tour will kick off in January 2025 in Seoul, South Korea. This opening concert will be the starting point of their grand journey to greet their fans.

National Museum Offers IDR 1,000 Admission on November 10 for Her...

To celebrate the National Heroes Day on Sunday (11/10), the Indonesian Heritage Agency (IHA) is offering free admission for Indonesian veterans and a promo price of IDR 1,000 to visit the National Museum of Indonesia.

The 2nd SEA Today Golf Day Returns On November 9, 2024 With A Fre...

By bringing the "green" back to the golf course, the 2nd SEA TODAY Golf Day promises to offer a tournament with a unique and valuable experience.

G-DRAGON Receives Global Acclaim for Collaborating with Palestini...

G-DRAGON has released his first single in seven years, titled POWER, on October 31. His return after a hiatus has been met with enthusiasm from fans.

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.

LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1