• Wednesday, 30 October 2024

Sejarah Tielman Brothers: Band Legendaris Asal Indonesia yang Bersinar di Eropa

Sejarah Tielman Brothers: Band Legendaris Asal Indonesia yang Bersinar di Eropa
Momentum The Tielman Brothers masuk televisi pada 1960 | Wikimedia Commons/ Boolradadool

SEAToday.com, Jakarta - Gerak-gerik Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) membawa pulang pemain keturuan Indonesia dari Belanda membawakan hasil. Timnas Indonesia jadi mampu bersaing dengan raksasa benua Asia. Indonesia pun meraih hasil positif dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dunia sepak bola membuktikan taji dari pemain keturunan. Kondisi itu membuat kita berandai-andai dalam dunia musik melakukan hal yang sama. Indonesia tentunya akan membawa pulang talenta spesial asal Timor dari Belanda: The Tielman Brothers.

Masa penjajahan Belanda memang membawa nestapa kaum bumiputra. Mereka tak pernah merasakan keadilan. Saban hari kaum bumiputra dianggap remeh sebagai warga kelas tiga. Disejajarkan dengan binatang pula.

Mereka takkan bisa diterima dalam pergaulan orang Eropa. Namun, bukan berarti mereka tak dapat mengubah nasib anak keturunannya. Barang siapa yang dapat menikah dengan pria atau wanita Eropa atau Indo Eropa (keturunan) di masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda derajatnya akan naik.

Anak-anak mereka akan dipanggil dengan istilah sinyo dan noni. Mereka hidup istimewa. Mereka dapat mengakses pendidikan ala orang Eropa. Mereka dihormati dalam tiap kesempatan. Keistimewaan itu membuat mereka tak mau lagi menggunakan bahasa ibunya: melayu atau bahasa daerah.

Mereka terus bangga dengan jati diri Eropanya. Kadang kala keistimewaan berdarah campur membuat mereka bisa menghina kaum bumiputra. Soekarno pernah merasakannya. Ia pernah dihina habis-habisan oleh keluarga Indo karena berani naksir anak mereka.

"Tuan Hessel berkata lamu? Inlander kotor, seperti kamu. Kenapa kamu berani‐beranian mendekati anakku? Keluar, kamu binatang kotor. Keluar! Dapatkah orang membayangkan betapa aku merasa seperti didera dengan cambuk? Dapatkah kiranya orang percaya, bahwa noda yang dicorengkan di mukaku ini pada satu saat akan pupus sama sekali? Sakitnya adalah sedemikian, sehingga di saat itu aku berpikir, ya Tuhan, aku tak akan dapat melupakan ini,” ujar Soekarno dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (2016).

Keluarga Tielman

Keistimewaan sebagai seorang Indo dirasakan pula oleh Herman Dirk Tielman. Ayahnya memiliki darah sebagai bumiputra asli Bonipoi, Kupang, Timor. Namun, ibunya memiliki darah campur. Keistimewaan itu membuat Herman mudah saja masuk Tentara Kerajaan Hindia Belanda, KNIL.

Kehidupannya sebagai tentara KNIL berlangsung dengan suka cita. Ia pun mempersunting wanita ndo-Jerman, Flora Laurentine Hess. Perkawinan itu menghasilkan empat orang anak. Reginald (Reggy), Ponthon, Andy, Laurance (Lou Lou) dan Janette Loraine.  

Herman dan anak-anaknya hidup di Surabaya. Anaknya dibimbing menekuni aktivitas bermusik. Saban hari mereka latihan kala senggang. Namun, kedatangan bala tentara Jepang membuat Kehidupan Herman kian sulit pada 1942.

Herman yang notabene tentara KNIL harus puas dalam tawanan di kamp interniran. Kehidupan di kamp itu jelas seburuk-buruknya hidup. Orang Jepang mengubah narasi hidup Indo yang awalnya serupa orang Eropa berubah jadi setingkat binatang sebagaimana yang dirasa kaum bumiputra terdahulu.

Untungnya anak istri Herman tak merasakan penderitaan yang sama. Mereka bertahan hingga Herman bebas pada 1945. Alias kala Jepang menyerah kepada sekutu. Kebebasan itu jelas membuat kehidupan tak lagi sama. Luka kaum bumiputra akan rasisme dari keluarga Indo terus teringat.

Herman seakan asing di negeri sendiri. Namun, ia punya pelarian yang tepat: musik. Ia dan anak-anak kerap bermusik hingga anak-anaknya membentuk band. The Timor Rhythm Brothers, namanya. Mereka memainkan lagu dari genre apa saja. Jazz masuk, keroncong masuk, country masuk.

Eksistensi mereka di Indonesia tak bertahan lama. Gejolak politik dan sentimen kebencian kepada keluarga Indo terus mengemuka kala Bung Karno mulai melakukan operasi merebut Papua dari tangan Belanda. Kondisi itu membuat rakyat marah dan orang Indo terkena imbasnya dan pindah ke Belanda.

“Sampai akhirnya mereka harus meninggalkan negaranya sendiri untuk hijrah ke Belanda karena status ayahnya yang merupakan bekas tentara KNIL,” ujar Dhahana Adi dalam buku Surabaya Punya Cerita (2014).

Kepindahan itu memang menyakitkan. Namun, kondisi mengharus mereka pindah pada era 1957. Mereka tinggal di Brenda. Belakangan kepindahan itu membuat nama keluarga Tielman justru kian besar.

Mengejar Kesuksesan

Kepindahan mereka ke Belanda membuat bakat musik mereka berkembang pesat. Nama The Timor Rhythm Brothers, kemudian diubah jadi The Four Tielman Brothers. Nama itu kemudian ganti kembali jadi The Tielman Brothers.

Saban hari mereka kerap tampil di kafe setempat. Unjuk kebolehan --aksi memukau dan liar-- itu membuat The Tielman Brothers dikenal membawa genre musik baru Indo-rock dengan balutan rock and roll. Mereka menjelma jadi band rock and roll kesohor pertama di Belanda.

“The Tielman Brothers berasal dari Indonesia, pindah ke Belanda, dan mendapatkan kesuksesan terbesar mereka yang bermain musik kaum kulit hitam ala Amerika Serikat, rock and roll ke kulit putih di Belanda dan Jerman,” ujar George Lipsitz dalam buku American Studies in a Moment of Danger (2001).

Jalan mereka menuju popularitas berlangsung cepat. Mereka berhasil merekam lagu mereka Rock Little Baby of Mine pada 1958. Lagu itu menggemparkan seisi Belanda, kemudian Eropa. Posisi itu membuat lagu The Tielman Brothers diputar di radio.

The Tielman Brothers pun kebanjiran jadwal manggung. Alih-alih hanya manggung di Belanda belaka, mereka juga manggung di negara Eropa lainnya macam Jerman. Orang Eropa pun terpukau dengan penampilan The Tielman Brothers termasuk Paul McCartney (The Beatles) yang belum jadi apa-apa.

“The Tielman Brothers yang kelahiran Timor adalah eksponen pertama dan yang paling masyhur dari sebuah genre yang menggoyang Belanda di akhir 1950an. Musiknya, yang dimainkan olch para pemusik dari yang sebelumnya ialah Hindia Timur Belanda, diilhami musik rock 'n roll dari Amerika Serikat dan musik instrumental The Shadows, The Ventures dan The String-A-Longs,” tegas Rein Spoorman dalam buku Merenungkan Gema: Perjumpaan Musikal Indonesia-Belanda (2016).

Mereka pun terus mengeluarkan lagu hits-hits yang disukai warga Eropa. Record Hop (1959), 18th Century Rock (1960), I Can't Forget You (1961), hingga Tahiti Jungle (1962). Mereka terus saja bermusik sampai lelah.

Puncaknya, ekstensi The Tielman Brothers bawa kebanggaan bagi Indonesia dan Belanda. The Tielman Brothers jadi penanda penting rock and roll masuk Eropa. Kini, lagu mereka telah dinikmati oleh penggemar musik dari berbagai penjuru dunia.

 

 

  

Share
Lifestyle Update
10 Local Brands Often Mistaken for Foreign Brands

10 Local Brands Often Mistaken for Foreign Brands

Updated Mount Rinjani Entry Ticket Prices Effective October 30, 2...

The Gunung Rinjani National Park Office in Jakarta has announced new rates for visitors to climb Mount Rinjani, effective October 30, 2024, as specified in Government Regulation No. 36 of 2024.

Must Try Culinary: Bakmi Gang Kelinci, Legendary Since 1957

Bakmi Gang Kelinci was established in 1957. At that time, it was not yet in the form of a restaurant as it is now, it was a simple stall. The reason for its name Bakmi Gang Kelinci is because it is located in Gang Kelinc...

BTS' Jin Drops Teaser Video for Pre-release Single from His New A...

BTS' soloist and group member Jin has released a poster and teaser video for a pre-release single to be released on Friday (Oct 25) from his upcoming first solo album, “Happy”.

The Land of Gods: Bali and the Legendary Kuta Area that Holds His...

Kuta holds a special place in Bali’s history. Once a key trade port, the area was involved in significant historical events, including the Puputan Badung war in 1906. Additionally, the 1849 Kuta Peace Treaty marked an im...

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.