LIFESTYLE
Tentang Sedot Lemak: Pengertian, Jenis-jenis, dan Efek Samping

SEAToday.com, Depok – Belum lama ini seorang selebgram bernama Ella Nanda Sari meninggal setelah melakukan sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di Depok, Jawa Barat. Pihak keluarga menduga Ella meninggal karena menjadi korban malpraktik.
Namun pihak klinik membantah dugaan malpraktik. Kepada wartawan pengacara WSJ Klinik Rikardo Sihaan mengatakan awalnya tahap pertama sedot lemak berjalan dengan lancar pada bagian lengan. Namun masalah timbul saat dokter menyedot lengan kedua Ella, pasien itu mengigau dan tindakan diberhentikan.
Dokter langsung memberikan infus dan ternyata ada bagian pembuluh darah yang pecah. Pasien sempat dibawa ke rumah sakit namun dinyatakan meninggal dunia. Kejadian itu memang mengejutkan sehingga menjadi pelajaran bagi banyak orang untuk hati-hati saat melakukan sedot lemak.
Melansir dari situs Siloam Hospital, sedot lemak atau Liposuction adalah prosedur medis untuk hilangkan sel-sel lemak secara permanen di bagian tubuh terbentu agar pasien mendapat bentuk tubuh ideal. Biasanya orang lakukan sedot lemak pada bagian perut, paha, dagu, pipi, hingga bokong.
Lemak yang dihilangkan bukan lemak yang ada di dalam organ dalam tubuh melainkan lemak di bawah kulit. Metode sedot lemak bukan untuk menurunkan berat badan atau mengatasi obesitas. Lalu apa saja jenis-jenis sedot lemak yang banyak dilakukan orang?
1.Ultrasound-Assisted Liposuction
Metode sedot lemak ini menggunakan energi gelombangs uara dengan intensitas tinggi. Biasanya sedot lemak jenis ini untuk memecah tumpukan lemah agar mencair sehingga memudahkan lemak untuk disedot keluar.
2.Tumescent Liposuction
Jenis teknik sedot lemak ini memakai larutan tumescent yang merupakan campuran dari air garam, lidocaine, dan epinephrine. Larutan tumescent disuntikkan ke lemak yang akan disedot untuk memudahkan mengurangi neyeri dan pendarahan.
- Powers-Assisted Liposuction
Teknik ini memakai selang khsusu yang dapat menghancurkan lemak dengan getaran cepat. Kelebihan teknik ini memang sayatan tak besar sehingga kemungkinan terjadi kerusakan jaringan di kulit sangat kecil.
Biasanya pasien setelah lakukan sedot lemak merasakan efek samping seperti kesemutan, nyeri, memar, atau bangkak di bagian tubuh tempat prosedur sedot lemak dilakukan. Kondisi ini akan pulih 3 minggu kemudian. Dokter juga akan memberikan obat khusus untuk mencegah terjadinya infeksi pasca sedot lemak.