Belajar dari Karyawan EY Meninggal karena Kelelahan dan Stres Bekerja, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Belajar dari Karyawan EY Meninggal karena Kelelahan dan Stres Bekerja, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Karyawan EY meninggal diduga akibat stres bekerja (Foto: Universitas Airlangga)

SEAToday.com, Pune  – Anna Sebastian Perayil baru beberapa bulan bekerja di perusahaan akuntan publik Ernst & Young (EY) di Kota Pune, negara bagian Maharashtra di India. Namun diduga ia mengalami kelelahan akibat beban pekerjaan sehingga menyebabkan stres sampai meninggal dunia.

Menurut penuturan orangtua Anna menjelaskan jika putrinya meninggal karena komplikasi selain pekerjaan. Anna memiliki riwayat sakit asam lambung yang membuat kondisinya semakin memprihatinkan.

Sementara ibu Anna menulis sebuah surat kepada pimpinan perusahaan bahwa putrinya tidak nyaman bekerja di EY yang memang menjadi salah satu perusahaan akuntan pubik terkenal di dunia. Anna mendapat beban kerja, lingkungan baru yang tak kondusif, jingga jam kerja panjang sampai terkena serangan mental.

Namun pihak EY sendiri sudah membantah jika mereka memberikan pekerjaan banyak kepada Anna. Pekerjaan yang diberikan kepada Anna juga dilakukan karyawan lain.  Mitos bekerja di perusahaan akuntan publik yang membutuhkan tenaga dan waktu ekstra memang sudah terkenal sejak dulu.

Diduga yang dialami Anna adalah kondisi seorang mengalami burnout. Burnout adalah seorang kehilangan energi psikis maupun fisik, mengalami kelelahan fisik dan mental serta emosional. Kemuncula burnout karena situasi kerja yang tak mendukung si karyawan sampai memicu stres.

Burnout tak bisa dianggap sepele karena bisa memicu kematian seperti yang dialami Anna.  Menurut laman Kementerian Kesehatan dituliskan burnout terjadi kepada karyawan karena kondisi emosionalnya tidak stabil. Lalu bagaimana mencegah atau mengantisipasi agar tidak terkena burnout?

Pertama karyawan bisa merancang kembali pekerjaan agar tidak monoton atau jenuh dikerjakan. Pihak perusahaan juga melakukan program pengembangan karier supaya karyawan tertantang dan semangat untuk mengembangkan kariernya sesuai yang diharapkan.

Manajemen perusahaan juga jangan tutup mata dengan para pekerja yang sudah maksimal untuk diberikan reward atau penghargaan. Meskipun karyawan mendapat tekanan pekerjaan namun dia akan bangga karena diapresiasi oleh perusahaan.

Dalam kegiatan ini karyawan dapat mendapatkan dukungan sosial sehingga dapat mengurangi beban yang dirasakannya berat. Hadiah yang diberikan kepada karyawan sesuai pengorbanan yang sudah diberikan karyawan bagi perusahaan.

Karyawan juga bisa melakukan istirahat sejenak untuk mencegah kejenuhan bekerja. Jika stres melanda berhenti dulu menyelesaikan pekerjaan untuk sekedar menjalani hobi yang bisa membuat pikiran kembali tenang dan melanjutkan pekerjaan lagi.