LIFESTYLE
Efek Negatif Maraton Menonton pada Tubuh dan Pikiran, Apa Saja?

The Rock Kembali ke WWE yang kini tayang di Netflix (freestocks via unsplash)
SEAToday.com, Jakarta - Kebiasaan menonton film atau serial secara maraton hingga lupa waktu dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Dr. Rajiv Mehta, wakil pemimpin bagian psikiatri di Rumah Sakit Sir Ganga Ram, India, menjelaskan bahwa kemudahan akses tayangan digital membuat banyak orang sulit berhenti menonton. Kebiasaan ini sering kali didorong oleh keinginan untuk segera mengetahui kelanjutan cerita.
Bagi sebagian orang, menonton maraton digunakan sebagai pelarian dari stres, kebosanan, atau emosi yang tidak diinginkan. Sayangnya, kebiasaan ini bisa menyerupai kecanduan jangka pendek yang mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari.
Selain berdampak pada kehidupan sosial, menonton dengan cara maraton juga memicu gaya hidup kurang gerak. Waktu yang dihabiskan di depan layar sering kali mengurangi kesempatan untuk berolahraga atau bahkan tidur yang cukup. Dampak jangka panjangnya bisa berupa peningkatan risiko obesitas, nyeri sendi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Gangguan pola tidur juga menjadi salah satu akibat dari kebiasaan ini, terutama ketika seseorang begadang demi menyelesaikan serial favorit.
Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, penurunan fungsi kognitif, perubahan suasana hati, hingga menurunkan produktivitas kerja. Bahkan, risiko kecelakaan akibat kurang fokus juga bisa meningkat.
Dr. Mehta menekankan bahwa menonton secara berlebihan dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental. Isolasi sosial, konflik keluarga, serta peningkatan risiko kecemasan dan depresi menjadi beberapa efek negatif yang mungkin timbul.
Penulis: Rafi Oktaviandi Akbar