SEAToday.com, Jakarta - Memperingati Hari Obesitas Sedunia 4 Maret 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau tanggapan dari berbagai sektor yang terpadu terhadap krisis obesitas.  

Melansir Antara, Tim Kerja Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan masyarakat untuk mengelola obesitas bersama dokter paling tidak satu kali dalam setahun. 

"Untuk gerakan deteksi dini, memeriksakan paling tidak satu tahun satu kali," kata Ketua Tim Kerja Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat P2PTM Kemenkes dr Esti Widiastuti M., MScPH pada sebuah diskusi bersama awak media di Jakarta, Jumat (1/3/2024). 

Lebih lanjut, dr Esti menginformasikan mengenai masalah biaya yang akan ditanggung oleh BPJS. 

Dari situs resmi WHO melaporkan, perayaan kali ini diharapkan untuk dapat mulai melihat kesehatan generasi muda di seluruh dunia. Ini dilakukan agar dapat mengatasi obesitas bersama-sama.

Di Indonesia, peningkatan obesitas dari tahun 2007-2018 terjadi cukup signifikan dari 10,5 persen menjadi 21,8 persen.

Wakil Ketua Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha, Sp.GK(K) menambahkan, masyarakat diharapkan tidak hanya fokus pada berat badan, tapi pada kelainan metabolik yang ditimbulkan.

"Jadi, lihatlah itu bukan hanya dari berat badannya, tapi juga keluhannya berkurang. Bisa jadi berat badannya turun hanya lima kilogram, tetapi kelainan metabolik berkurang," kata dr Gaga

Kelainan metabolik yang dimaksud dr. Gaga adalah tidur mendengkur dan sering bangun tidak dalam keadaan segar. Saluran pernapasan yang tertutupi lemak mengakibatkan dengkuran semakin keras, ini penting untuk diatasi bersama dokter.

Obesitas merupakan masalah global yang berpengaruh pada kesehatan dua miliar penduduk dunia.

Prevalensi obesitas global lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki. Negara berkembang memiliki jumlah terbesar orang dengan obesitas. 

Hal ini disebabkan oleh beban ganda malnutrisi dan sistem yang kurang siap serta tidak dilengkapi dengan baik untuk mengatasi obesitas secara efektif. 

Penulis: Halimatun Zakiah