SEAToday.com, Jakarta - Budidaya maggot atau larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) dapat menjadi peluang bisnis sekaligus bisa membantu atasi sampah rumah tangga. Contoh daerah yang sudah mengupayakan budidaya maggot adalah Desa Mangunjaya, Bekasi, Jawa Barat.

Dilaporkan dari Antara News, sudah ada tiga pembudidaya maggot di daerah tersebut. Harga jual per kilogram berkisar Rp6.000 untuk maggot basah dan Rp8.000 untuk magggot kering. Selain memiliki nilai jual, budidaya maggot juga menjadi solusi untuk mengurangi penumpukan sampah organik.

"Jadi kita kerja sama dengan warga sekitar untuk mengumpulkan sampah-sampah organik seperti sisa buah dan sayuran. Kemudian kita juga kerja sama dengan perusahaan-perusahaan katering untuk memenuhi kebutuhan pakan maggot," kata Sarwo, pembudidaya maggot Mangunjaya, pada Selasa (12/3/2024).

Ia juga menambahkan bahwa pembeli maggot sudah mulai banyak tetapi masih terbatas untuk persediaan lahan. Karena itu, maggot yang diproduksi dari pembudidayaan masih dalam skala yang kecil.

"Satu kali panen bisa mencapai 60 kilogram dan itu habis dipakai (dibeli) untuk pakan ternak warga. Kalau hasilnya melimpah kita keringkan, dijual dalam kemasan ke toko penjual pakan unggas dan ikan di sekitar lingkungan kita dengan sistem titip jual," tambahnya.

Budidaya maggot atau larva BSF sangat membantu untuk mengurangi timbunan sampah organik di tempat pembuangan akhir. Hal ini karena habitat maggot memang membutuhkan sampah organik untuk tumbuh hingga siap dipanen.

Penulis: Annisa Salsabilla