SEAToday.com, Jakarta - Muhammad Taufiq atau yang lebih akrab disapa Emte merupakan ilustrator asal Indonesia yang menggelar pameran seni tunggal bertema “REST.LESS.NEST : Life in a Megacity” pada (18/10/2024) hingga (01/12/2024) di Kunstraum Traube, galeri di Muhltal-Traisa, Jerman.
Melalui keterangan resminya kepada ANTARA di Jakarta, Senin (21/10), pameran yang menampilkan lebih dari 50 gambar dan lukisan cat air yang menggambarkan kehidupan di Jakarta. Sebagai seniman yang lahir di Jakarta, Emte menerima berbagai sudut pandang dan pengalaman dari warga Jakarta yang menghabiskan waktunya di jalanan dan terjebak kemacetan.
"Jalanan ibarat rumah kedua buat warga Jakarta seperti kita. Setiap hari, kita berkendara ke stasiun terdekat, naik bus atau kereta, kemudian naik ojek karena memang motorlah alat tercepat buat keliling kota," ucap Emte.
"Rasanya, kita lebih banyak bekerja dan beristirahat di jalanan, bukan di kantor atau di rumah” sambungnya.
Dikenal karena kepiawaiannya dalam memainkan warna, menyampaikan pesan melalui karya visual, dan mengeksplorasi permainan kata, Emte mengatakan niatnya untuk menyalurkan kekuatan masyarakat penghuni kota.
"Saya sadar kalau kehidupan yang ‘tua di jalan’ seperti ini memang tidak ideal. Inilah alasan kenapa judul pamerannya bergulir seputar permainan kata ‘restlessness’ (kegelisahan) dan ‘nest’ (sarang/rumah)," ujar Emte.
"Tapi, yang ingin saya soroti di sini adalah orang-orang biasa yang menemukan caranya untuk bertahan hidup. Merekalah jiwa Jakarta," lanjutnya.
"REST.LESS.NEST: Life in a Megacity" membuka pameran tunggal perdana Emte di Jerman. Kolaborasi dengan Emte sejalan dengan misi galeri untuk memberikan wadah pertukaran internasional ungkap Volkmar Hoppe sebagai Direktur dan Pemilik Galeri Kunstraum Traube di Jerman.
“Permasalahan kota Jakarta sangat kompleks dan berbeda dengan kondisi yang kami alami di Jerman, tetapi melalui pengamatan Emte yang sangat personal, saya rasa kita semua bisa terinspirasi dengan cara-cara kreatif para seniman dalam mengangkat isu-isu sosial dari sekitar mereka,” ungkap Volkmar.
Pihak galeri dan seniman berharap pameran tersebut dapat mendorong dialog antara seniman dan interaksi antar sektor kreatif dan masyarakat menjadi bagian dari komunitas yang sama.
Pameran "REST.LESS.NEST: Life in a Megacity"dimulai pada (18/10/2024) hingga (01/12/2024). Galeri pameran dibuka dibuka secara gratis untuk publik setiap hari Minggu pada pukul 14:00 - 18:00 waktu setempat.
Penulis: A Genta Nugraha Poernomo
Artikel Rekomendasi
Lifestyle
Promo Makanan dan Minuman Pilkada 2024, Syaratnya Kelingking Tint...
Berbagai promo hadir dalam memeriahkan semarak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Apa saja?
Promotor Umumkan Seat Plan Terbaru Konser Stray Kids di Jakarta
Promotor Ime Indonesia mengumumkan perubahan tata letak kursi (seat plan) untuk konser Stray Kids di Jakarta.
Plataran Komodo Jadi Resor Paling Romantis se-Asia dan Afrika
Plataran Komodo Resort and Spa di Nusa Tenggara Timur (NTT) raih resor paling romantis di Asia, Afrika, Timur Tengah, Maladewa, dan Oseania.
Bikin Geram, Turis Tabur Abu Kremasi di Machu Picchu
Keamanan di Machu Picchu diperketat setelah para turis terekam tengah menaburkan abu kremasi di peninggalan peradaban Inca tersebut. Hal ini seperti disampaikan pihak berwenang Peru pada Selasa, 19 November 2024.
Berita Terpopuler
Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...
Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...
popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.
Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia
Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.
Kisah Hidup Pesulap Pak Tarno: Pernah Sukses, Kini Stroke dan Jad...
Kisah hidup pesulap Pak Tarno yang menyedihkan, kini stroke dan jualan mainan anak.