• Sabtu, 23 November 2024

5 Kota Kreatif di Indonesia yang Diakui UNESCO

5 Kota Kreatif di Indonesia yang Diakui UNESCO
Kota Solo atau Surakarta, salah satu kota yang masuk dalam kota kreatif UNESCO. (dok: Pinterest/Sara Amalia Sadendra)

SEAToday.com, Jakarta - Lima kota di Indonesia masuk dalam daftar kota kreatif yang diakui UNESCO. Kelima kota ini tersebar di Jawa dan Luar Jawa.

UNESCO mewadahi kota kreatif melalui UNESCO Creative Cities Network (UCCN). UCCN merupakan sebuah jaringan kota kreatif yang dibentuk UNESCO, organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan di seluruh negara di dunia.

Dilansir dari laman resmi Creative Cities Network UNESCO, UCCN dibentuk pada 2004 dengan tujuan agar kota-kota di dunia dapat saling mempromosikan kerja sama dan kreativitas.

UCCN sendiri mencakup 7 bidang kreatif yaitu Kerajinan dan Seni Rakyat, Seni Media, Film, Desain, Gastronomi, Sastra, dan Musik.

Terdapat 350 kota di seluruh dunia yang tergabung dalam jaringan kota kreatif UNESCO. Dari 350 kota tersebut, lima di antaranya berasal dari Indonesia.

Kementerian Pariwisata pun memberikan plakat monumen untuk lima kota tersebut sebagai bentuk apresiasi.

Namun, penyediaan prasarana promosi plakat monumen ini baru diselesaikan oleh Bandung sebagai Kota Desain Dunia dan kabupaten/kota kreatif lainnya akan menyusul.

Plakat monumen tersebut akan diletakan di lokasi strategis di tiap kabupaten/kota kreatif, antara lain di Museum Batik Kota Pekalongan, Jalan Ir. Soekarno Bandung, Taman Pattimura Ambon, Taman Ismail Marzuki Jakarta, dan Balaikota Surakarta.

Berikut adalah lima kota kreatif di Indonesia yang diakui UNESCO:

1. Pekalongan, Jawa Tengah

Pekalongan menjadi kota pertama Indonesia yang masuk daftar UCCN. Pekalongan juga dikenal sebagai "Kota Batik".

Julukan ini ada karena kerajinan tangan, seperti batik tulis dan batik cap tangan, merupakan sumber utama perekonomian Pekalongan.

Kota ini masuk dalam daftar jaringan kota kreatif pada tahun 2014 sebagai City of Craft and Folk Art.

2. Bandung, Jawa Barat

Setelah Pekalongan, Bandung menjadi kota di Indonesia berikutnya yang masuk dalam daftar jaringan kota kreatif UNESCO. 

Dalam situs UNESCO disebutkan bahwa 56 persen kegiatan ekonomi Bandung bersumber dari fashion, desain grafis, dan media digital. Selain itu, ada delapan kelurahan di Bandung yang ditetapkan sebagai desa kreatif.

Kota ini masuk dalam daftar UCCN pada tahun 2015 sebagai City of Design.

3. Ambon, Maluku

Empat tahun berselang, Ambon pun turut masuk dalam daftar kota kreatif yang diakui oleh UNESCO.

Bagi Bagi 354.052 penduduk di kota Ambon, musik bukan hanya sumber hiburan, tetapi juga gaya hidup. Musik menemani penduduk kota Ambon dalam kegiatan sehari-hari dan sering menjadi pusat dalam perayaan.

Hampir 90% penduduk kota Ambon memiliki kemampuan bernyanyi secara profesional. Hal inilah yang membuat musik menjadi sumber utama lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi Ambon.

Ambon masuk dalam daftar ini pada tahun 2019 sebagai City of Music.

4. Jakarta

Kota keempat di Indonesia yang masuk dalam daftar kota kreatif UNESCO yaitu Jakarta. Pada tahun 2020, 60 persen penerbit Indonesia berbasis di Jakarta.

Selain itu, Jakarta juga menjadi basis para penulis terkenal seperti Eka Kurniawan, Goenawan Mohamad, Ayu Utami, Leila Chudori, Laksmi Pamuntjak, Okky Madasari, Dee Lestari dan Pramoedya Ananta Toer.

Pada tahun 2021, Jakarta masuk dalam daftar UCCN sebagai City of Literature.

5. Surakarta, Jawa Tengah

Kota terbaru yang masuk dalam daftar jaringan kota kreatif UNESCO yaitu Kota Solo atau Surakarta. Salah satu keunggulan utama Solo adalah kerajinan seni batiknya yang terkenal.

Motif-motif khas, seperti Parang Kusumo dan Truntum, menjadi ciri khas batik Solo yang diakui secara internasional. Tidak hanya itu, Solo juga menjadi pusat kebudayaan Jawa yang kaya akan seni pertunjukkan tradisional dan festival budaya.

Solo berhasil masuk ke UNESCO Creative Cities Network kategori kerajinan dan seni tradisional karena keberhasilannya dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya lokal.

Salah satunya adalah Solo International Performing Arts (SIPA) yang diselenggarakan setiap tahun dan berhasil memikat perhatian dunia dengan berbagai pertunjukkan seni yang menakjubkan.

Kota ini masuk dalam daftar UCCN pada tahun lalu yaitu 2023 sebagai City of Craft and Folk Art.

Share
Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...

popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.

Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia

Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.

Kisah Hidup Pesulap Pak Tarno: Pernah Sukses, Kini Stroke dan Jad...

Kisah hidup pesulap Pak Tarno yang menyedihkan, kini stroke dan jualan mainan anak.

LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1