• Kamis, 19 September 2024

Geopark di Indonesia yang Mendunia, Sudah Pernah Berkunjung?

Geopark di Indonesia yang Mendunia, Sudah Pernah Berkunjung?
Geopark Kebumen Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. (Foto: tangkapan layar youtube.com/@GeoparkKebumen)

SEAToday.com, Jakarta - Geopark atau yang juga dikenal dengan taman bumi merupakan salah satu kawasan yang memiliki unsur geologi bernilai tinggi.

Geopark merupakan wilayah geografi tempat pelestarian warisan dunia berdasarkan geodiversity (keragaman geologi), biodiversity (keanekaragaman hayati), dan cultural diversity (keragaman budaya) dengan tujuan konservasi dan geowisata.

Kehadiran wisata geopark ini memberikan banyak manfaat bagi sektor pariwisata. Di Indonesia sendiri, terdapat banyak geopark yang tersebar di berbagai tempat dan sudah mendunia.

Berikut 5 geopark di Indonesia yang mendunia dilansir dari laman Kemenparekraf:

1. Ijen Geopark

Ijen Geopark terletak di Jawa Timur dan menjadi salah satu geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark. Daya tarik geopark Ijen adalah keunikan pada geologi, biologi, budaya, serta fenomena alam blue fire di kawasan Gunung Ijen yang telah mendunia. 

Ijen Geopark secara administratif terletak di dua wilayah, yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso.

Tempat ini memiliki danau paling asam di dunia juga memiliki 14 jenis flora, 27 jenis fauna, serta 6 jenis mamalia.

2. Maros Pangkep Geopark

Maros Pangkep Geopark terletak di Sulawesi Selatan yang memiliki lanskap kelas dunia dengan tipe tower karst, yang menjulang tinggi dan tersusun dari bebatuan gamping yang khas.

Keunikan Geopark Maros Pangkep bukan sekadar memiliki lanskap karst kelas dunia, tetapi dikenal juga sebagai kawasan karst terbesar ke-2 di dunia, setelah Cina Selatan.

Hal ini karena Maros Pangkep Geopark memiliki flora dan fauna serta nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi. 

Keunikan lain dari UNESCO Global Geopark Maros Pangkep ini adalah ratusan gua yang pernah menjadi tempat tinggal manusia prasejarah. Bahkan, gua-gua yang menjadi “rumah” bagi jutaan spesies kupu-kupu.

3. Merangin Jambi Geopark

Geopark Merangin yang terletak di Jambi memiliki keunikan yaitu terdapat fosil flora Jambi. Hal ini dibuktikan dari adanya fosil tanaman yang ditemukan pada sebagian formasi batuan yang diperkirakan sudah ada sejak 296 juta tahun silam. 

Jenis fosil flora yang ditemukan di Geopark Merangin Jambi bermacam-macam, mulai dari lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis yang bereproduksi melalui penyebaran biji.

Selain itu, situs purbakala ini juga dinobatkan sebagai salah satu spot rafting terbaik. Pasalnya, wisatawan berkesempatan untuk mengarungi Sungai Batang Merangin sambil melihat fosil di beberapa tempat pemberhentian. 

4. Raja Ampat Geopark

Geopark Raja Ampat memiliki gugusan kepulauan karst yang diperkirakan sudah berusia sekitar 439 juta tahun, yang terletak di Pulau Misool. 

Beragam ekosistem laut turut menjadi salah satu alasan mengapa Raja Ampat layak ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Pasalnya, sampai saat ini Geopark Raja Ampat menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik yang tidak bisa ditemukan di belahan Bumi manapun. 

5. Geopark Kebumen

Baru-baru ini Geopark Kebumen masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark. Dilansir dari laman Geopark Kebumen, Geopark Kebumen awalnya bernama Geopark Karangsambung-Karangbolong.

Pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Kebumen mengusulkan penetapan Geopark Karangsambung-Karangbolong yang kemudian ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada tanggal 30 November 2018.

Kemudian tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Perbup No. 25 Tahun 2023 mengubah nama menjadi Geopark Kebumen.

Perubahan ini bertepatan dengan perluasan kawasan geopark dengan luas daratan 1.138,70 kilometer persegi dan luas lautan 21,98 kilometer persegi. Di dalam geopark tersebut, terdapat 22 kecamatan dengan 374 desa.

Geopark Kebumen memiliki beragam situs, seperti Geosite Watukelir, Gunung Parang, dan Cangkring. Ketiganya terletak di Kebumen bagian utara.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.