5 Gunung yang Cocok untuk Pendakian Tektok

5 Gunung yang Cocok untuk Pendakian Tektok
Ilustrasi pendakian gunung andong. (dok: pinterest)

SEAToday.com, Jakarta - Pendakian tektok merupakan kegiatan pendakian yang dilakukan selama satu hari saja atau pulang-pergi tanpa menginap.

Akibat durasi waktunya yang singkat, maka jangan sembarangan mendatangi atau memilih gunung, terutama gunung dengan ketinggian di atas 2.000 MDPL.

Berikut beberapa gunung yang cocok untuk melakukan pendakian tektok.

1. Gunung Nglanggeran

Gunung Nglanggeran merupakan gunung di kawasan karst Baturagung Yogyakarta. Gunung ini memiliki ketinggian 700 mdpl.

Gunung ini memiliki dua puncak yaitu puncak barat dan puncak timur dan juga memiliki kaldera di tengahnya.

Gunung Nglanggeran berupa deretan gunung batu raksasa dengan pemandangan indah, bentuk, serta nama yang unik. Gunung-gunung itu biasanya dinamakan sesuai dengan bentuknya, di antaranya Gunung 5 Jari, Gunung Wayang, dan Gunung Kelir. 

Harga tiket masuk Gunung Nglanggeran berkisar pada harga Rp15.000 per orang untuk siang hari dan Rp20.000 per orang untuk malam hari. 

2. Gunung Andong

Gunung Andong merupakan salah satu gunung yang berada di Jawa Tengah yang terletak di antara Desa Ngablak dan Desa Tlogorejo, Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Gunung ini memiliki ketinggian 1.726 mdpl sehingga bisa menjadi rekomendasi gunung untuk pendakian tektok.

Selain itu, waktu tempuh menuju puncaknya juga cukup singkat, yakni sekitar 2 sampai 3 jam tergantung kecepatan.

3. Gunung Pulosari

Gunung Pulosari merupakan gunung berapi yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Banten. Puncak gunung dengan ketinggian 1.346 mdpl ini biasanya ditempuh oleh pendaki dalam kurun waktu 1,5 sampai 2 jam saja.

Tiket masuk Gunung Pulosari untuk WNI dibanderol dengan harga Rp20.000 (hari biasa) dan Rp30.000 (hari libur).

Sementara, untuk WNA dibanderol dengan harga Rp200.000 (hari biasa) dan Rp300.000 (hari libur).

4. Gunung Parang

Gunung Parang merupakan gunung pertama di Indonesia dengan ketinggian 930 mdpl yang mempunyai jalur Ferrata tertinggi di Asia Tenggara. Istilah “Ferrata” sendiri diambil dari bahasa Italia yang artinya “jalan besi”.

Jalur pendakian gunung ini cukup unik karena dengan memakai jalur via Ferrata, pendaki dapat merasakan sensasi panjat tebing sekaligus mendaki gunung.

Oleh karena itu, saat pendakian wajib menggunakan perlengkapan keselamatan, seperti helm, carabiner, seat harness,dan sarung tangan yang disediakan operator. 

Gunung Parang memiliki tiga puncak yang berbeda, yaitu Tower I, Tower II, dan Tower III. Setiap puncak tersebut memiliki karakteristik yang berbeda sebagai jalur panjat tebing dan pendakian.

Selain jalur naik via Ferrata, terdapat juga jalur pendakian via Taraje atau tangga. Jalur pendakian via Taraje mengharuskan pendaki melewati jalur berupa tangga yang disusun dari akar-akar dan ranting pohon.

Harga tiket masuk Gunung Parang berbeda-beda, tergantung pada ketinggian pendakian yang dipilih. Jika ingin mencoba via Ferrata, untuk ketinggian 100 meter dibanderol seharga Rp100.000 per orang.

Sementara rute setinggi 300 meter, dihargai dengan Rp150.000 per orang dan ketinggian 700 meter dibanderol harga Rp465.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk perlengkapan keselamatan dan pemandu lokal.

5. Gunung Telomoyo

Gunung Telomoyo, yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Puncak Telomoyo berada di ketinggian 1.894 mdpl dan terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dilansir dari laman magelangkab.go.id, Gunung Telomoyo adalah Gunung yang berdampingan dengan Gunung Andong.

Keistimewaan Gunung Telomoyo adalah puncaknya bisa dicapai dengan menggunakan sepeda motor atau menggunakan jeep sewa, sehingga wisatawan tidak perlu lelah mendaki.

Namun, jika para pendaki ingin merasakan sensasi pendakian terutama pendakian tektok, bisa melalui jalur pendakian Gunung Telomoyo via Arsal. Para pendaki hanya membutuhkan 2 jam perjalanan untuk bisa mencapai ke puncak Ismoyo Telomoyo.

Basecamp pendakian via Arsal berada di Dusun Salaran, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dan terletak di sebelah timur pintu masuk via Dalangan.