LIFESTYLE
Nobuyo Oyama, Pengisi Suara Doraemon Meninggal Dunia

SEAToday.com, Jakarta - Nobuyo Oyama, pengisi suara karakter Doraemon meninggal dunia dalam usia 90 tahun.
Pengisi suara karakter yang terkenal dengan baling-baling bambu tersebut meninggal pada Minggu (29/9). Namun, Actors Seven selaku agensinya baru mengumumkan kematiannya pada Jumat (11/10).
Kabar duka ini pun baru diumumkan berbagai media lokal Jepang, termasuk The Japan Times, pada Jumat (11/10). Menurut laporan, pemakaman Nobuyo Oyama juga telah digelar dan dihadiri keluarga dan kerabat dekatnya.
Nobuyo Oyama sendiri lahir di Tokyo pada tahun 1993 yang memulai debutnya dalam sebuah drama tahun 1956 di televisi publik NHK Jepang.
Ia kemudian menjajaki karier sebagai pengisi suara ketika menjadi dubber serial Lassie pada 1957. Selanjutnya ia menjalani kiprah sebagai pengisi suara profesional ketika bergabung dalam serial Hustle Punch (1965) dan Sazae-san (1969).
Oyama tergabung menjadi pengisi suara serial kartun Doraemon pada 1979. Ia terpilih menjadi pengisi suara karakter utama yang merupakan seekor robot kucing genius dari masa depan.
Ini kemudian membuat nama Oyama melambung tinggi seiring dengan popularitas Doraemon yang sangat luas hingga kancah internasional. Serial ini bahkan mampu bertahan selama puluhan tahun dengan ribuan episode.
Doraemon sering kali dengan menggunakan alat dari masa depan seperti “pintu ke mana saja” dan “helikopter pengangkut.”
Nobuyo Oyama juga menjadi pengisi suara Doraemon untuk proyek-proyek karakter itu di medium lainnya, seperti film anime dan video gim Doraemon.
Kemudian, Oyama pensiun sebagai Doraemon pada bulan Maret 2005 sebagai bagian dari pembaruan pengisi suara untuk karakter utama.
Pada 2015, Nobuyo Oyama dikonfirmasi mengalami demensia. Kondisi itu menyebabkan semua proyeknya ditunda tanpa batas waktu.
Hal itu pula yang membuat dirinya batal kembali menjadi pengisi suara Monokuma dalam proyek Danganropa pada 2016.
Oyama kemudian menghabiskan waktunya di panti jompo sejak mengalami demensia. Selama masa tuanya, ia disebut dalam kondisi sehat meski demensia yang dialami semakin parah.