5 Tips Hidup Lebih Ramah Lingkungan

5 Tips Hidup Lebih Ramah Lingkungan
Ilustrasi turis yang ramah lingkungan. (Photo by Giau Tran on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Aktivitas hingga pola konsumsi manusia turut berdampak pada Bumi. Agar planet ini tetap lestari, aksi keberlanjutan dapat diwujudkan dengan menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Lantas, apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi jejak karbon dan hidup lebih berkelanjutan? Simak rangkuman selengkapnya seperti dilansir dari laman United Nations Environment Programme (UNEP) berikut ini.

1. Makanan, pilihlah opsi makanan lokal yang berasal dari tumbuhan

Memilih pola makan nabati jika memungkinkan adalah cara yang paling efektif untuk mengurangi dampak luas dari konsumsi makanan. Ekspansi pertanian mendorong hampir 90 persen deforestasi global, sementara sekitar 25 persen permukaan tanah global digunakan untuk penggembalaan ternak.

Hal ini mengancam keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem, yang menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat lokal, obat-obatan, manfaat rekreasi dan spiritual, serta peluang ekonomi. Beralih ke pola makan yang lebih ramah lingkungan dapat meningkatkan kesehatan, menurunkan emisi gas rumah kaca, dan mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati.

2. Bepergian, hindari perjalanan singkat dengan kendaraan pribadi

Sekitar 95 persen transportasi di dunia masih menggunakan bahan bakar fosil dan sektor transportasi secara langsung menyumbang 23 persen emisi karbon dioksida terkait energi global.

Menggunakan transportasi umum atau transportasi bersama, atau lebih baik lagi, berjalan kaki dan bersepeda, dapat membantu mengurangi emisi dan polusi udara. Hal ini juga dapat mendorong pergeseran cara perencana dalam mendesain kota.

3. Lakukan perubahan sederhana di rumah dan tempat kerja

Bangunan menyumbang 21 persen dari total emisi gas rumah kaca, terutama karena listrik, pemanas dan pendingin. Aksi sederhana di rumah tangga dan kantor dapat mengurangi kebutuhan energi.

Hal ini termasuk menggunakan cahaya alami, mengganti pakaian daripada mengandalkan pemanas atau pendingin, dan beralih ke perabotan yang lebih ramah lingkungan dan peralatan hemat energi.

4. Berbelanja, pikirkan sebelum membeli

Manusia menghasilkan 2,24 miliar ton sampah kota setiap tahunnya, di mana hanya 55 persen di antaranya yang dikelola di fasilitas terkontrol, menurut World Bank.

Di era konsumsi yang berlebihan ini, para ahli mengatakan bahwa konsumen harus mengubah pola belanja dengan mempertimbangkan apa yang mereka butuhkan, memprioritaskan produk yang lebih tahan lama, dan memilih untuk berbagi dan memperbaiki barang, sambil tetap memastikan orang dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Praktik-praktik ini dapat mengurangi penggunaan bahan dengan jejak karbon tinggi seperti plastik, kertas, dan tekstil, sehingga mengurangi limbah dan emisi yang dihasilkan.

5. Rekreasi, temukan kembali atraksi lokal

Cara orang menghabiskan waktu luang mereka, termasuk untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi, turut berdampak signifikan terhadap lingkungan. Individu dapat bertindak yang berdampak besar untuk beralih ke kegiatan rekreasi yang lebih berkelanjutan dengan tetap tinggal di tempat lokal dan mendukung bisnis di sekitarnya.

Sektor pariwisata menyumbang sekitar 8 persen dari seluruh emisi. Saat melakukan perjalanan jauh, para ahli menyarankan untuk memperpanjang masa tinggal, makan makanan lokal, dan menghindari produk sekali pakai dan memilih produk yang dapat digunakan kembali, termasuk peralatan makan.