• Sabtu, 21 September 2024

Apa Itu Sindrom Pramenstruasi atau PMS? Simak Gejala dan Penyebabnya

Apa Itu Sindrom Pramenstruasi atau PMS? Simak Gejala dan Penyebabnya
Ilustrasi premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom pramenstruasi (Photo by Yuris Alhumaydy on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta-Premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom pramenstruasi merupakan gejala-gejala yang dialami perempuan menjelang menstruasi. PMS memiliki beragam tanda dan gejala, termasuk perubahan suasana hati, payudara yang terasa nyeri, mengidam makanan, kelelahan, lekas marah, dan depresi.

Dikutip dari Mayo Clinic, diperkirakan 3 dari setiap 4 perempuan yang sedang menstruasi pernah mengalami beberapa bentuk PMS. Gejalanya cenderung berulang dalam pola yang dapat diprediksi.

Namun, perubahan fisik dan emosional yang dialami dengan PMS dapat bervariasi, mulai dari yang tidak terlalu terasa hingga yang sangat terasa. Penyesuaian gaya hidup dapat membantu mengurangi atau mengelola tanda dan gejala PMS.

Gejala

Tanda dan gejala emosional dan perilaku:

  • Ketegangan atau kecemasan
  • Suasana hati yang tertekan
  • Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung atau marah
  • Perubahan nafsu makan dan mengidam makanan
  • Kesulitan tidur (insomnia)
  • Menarik diri dari pergaulan sosial
  • Konsentrasi yang buruk
  • Perubahan libido

Tanda dan gejala fisik:

  • Nyeri sendi atau otot
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Penambahan berat badan yang berhubungan dengan retensi cairan
  • Perut kembung
  • Nyeri payudara
  • Jerawat kambuh
  • Sembelit atau diare

Penyebab

Penyebab PMS tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap kondisi ini:

  • Perubahan siklik dalam hormon. Tanda dan gejala PMS berubah seiring dengan fluktuasi hormon dan menghilang seiring dengan kehamilan dan menopause.
  • Perubahan kimiawi dalam otak. Fluktuasi serotonin, zat kimia otak (neurotransmitter) yang dianggap memainkan peran penting dalam kondisi suasana hati, dapat memicu gejala PMS. Jumlah serotonin yang tidak mencukupi dapat menyebabkan depresi pramenstruasi, serta kelelahan, mengidam makanan, dan masalah tidur.
  • Depresi. Beberapa perempuan dengan PMS yang parah mengalami depresi yang tidak terdiagnosis, meskipun depresi saja tidak menyebabkan semua gejala

Bagi sebagian orang, rasa sakit fisik dan stres emosional cukup parah sehingga memengaruhi kehidupan sehari-hari. Terlepas dari tingkat keparahan gejala, tanda dan gejala umumnya menghilang dalam waktu empat hari setelah dimulainya periode menstruasi bagi sebagian besar perempuan.

Jika Anda belum dapat mengatasi sindrom pramenstruasi dengan perubahan gaya hidup dan gejala-gejala PMS memengaruhi kesehatan serta aktivitas harian Anda, temui dokter Anda.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.