LIFESTYLE
Sederet Tips Jadi Turis Ramah Lingkungan, Berwisata sembari Jaga Bumi

SEAToday.com, Jakarta-Berwisata tak melulu mengekslorasi suatu tempat, tetapi Anda juga dapat menjadi seorang turis ramah lingkungan. Tren eco-travel atau wisata ramah lingkungan juga wisata berkelanjutan kian banyak diterapkan di berbagai belahan dunia.
Eco-travel sendiri jenis wisata yang meminimalkan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Lantas, apa saja tips untuk menjadi turis ramah lingkungan? Simak rangkuman selengkapnya seperti dikutip dari laman resmi Indonesia Travel berikut ini.
1. Hindari Penggunaan Barang Sekali Pakai
Sulit dipungkiri bahwa banyak orang cenderung memilih barang sekali pakai saat traveling karena dinilai praktis dan sederhana. Namun, penggunaan plastik sekali pakai justru menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran lingkungan.
Anda dapat mengurangi penggunaan plastik dan barang sekali pakai lainnya di mana pun dan kapan pun, termasuk saat berwisata. Contohnya dengan membawa alat makan sendiri, membawa botol minuman dan sedotan sendiri, serta membawa tas belanja sendiri.
2. Hemat Listrik
Penghematan listrik menjadi salah satu upaya pelestarian lingkungan dan mengurangi emisi global. Saat menginap di hotel, Anda memiliki banyak kesempatan untuk menghemat energi melalui hal-hal sederhana, seperti mematikan televisi saat tidak ditonton, atau mematikan AC dan listrik di kamar saat hendak bepergian.
3. Maksimalkan Fitur e-Ticket untuk Mengurangi Penggunaan Kertas
Masifnya penggunaan kertas membuat tingkat penebangan hutan menjadi kian meroket. Mengurangi penggunaan kertas menjadi salah satu aksi yang bijak untuk mendukung pelestarian hutan.
Salah satu hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan tidak mencetak tiket perjalanan dan memaksimalkan fitur e-ticket dalam berbagai kesempatan, seperti tiket penerbangan pesawat hingga tiket masuk destinasi wisata.
4. Jangan Buang Sampah Sembarangan
Menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pengelola wisata saja, namun harus menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk turis. Menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dengan hal-hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan.
5. Gunakan Transportasi Umum atau Perbanyak Jalan Kaki
Sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar. Anda dapat berkontribusi memangkas penggunaan emisi karbon dengan meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum atau bahkan memperbanyak berjalan kaki, termasuk saat kamu berwisata.
6. Bawa Barang Secukupnya
Banyaknya barang yang dibawa, bukan hanya berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan, tetapi juga pada emisi karbon yang digunakan pesawat. Semakin berat beban yang diberikan, semakin besar pula emisi karbon yang dikeluarkan. Jadi, usahakan untuk membawa barang-barang yang penting dan esensial saja saat berwisata.
7. Cintai Alam
Kecintaan terhadap alam menjadi aspek yang cukup fundamental yang perlu dimiliki agar dapat menjalankan wisata yang berkelanjutan. Penggunaan alam sebagai sarana rekreasi dan hiburan perlu disikapi dengan bijak lewat komitmen serta tindakan yang bertanggung jawab yang dapat menjaga kelestariannya, salah satunya adalah dengan tidak merusakan fasilitas objek wisata alam.
8. Menginap di Hotel yang Ramah Lingkungan
Selain transportasi, memilih akomodasi yang tepat menjadi hal yang cukup penting saat merencanakan liburan yang berkelanjutan. Alih-alih memilih hotel yang menawarkan segudang kemewahan namun melupakan aspek kelestarian, sebaiknya memilih hotel yang memang menyuguhkan pelayanan yang ramah lingkungan.
9. Menghormati dan Membantu Ekonomi Masyarakat Lokal
Konsep eco-travel tak hanya menekankan pada aktivitas bersenang-senang di destinasi wisata saja, namun juga harus berdampak positif bagi masyarakat lokal. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menghormati masyarakat lokal, termasuk budaya dan kebiasaan mereka. Jangan lupa juga untuk membeli karya atau produk lokal, dengan begitu, Anda juga telah berkontribusi untuk mengembangkan ekonomi lokal.