LIFESTYLE
Pegawai di Perusahaan China Ini Bisa Ajukan Cuti Selama 10 Hari Saat Sedang Bersedih

SEAToday.com, Jakarta-Pegawai di sebuah perusahaan China dapat mengajukan "unhappy leave" atau "cuti tidak bahagia" ketika sedang merasa sedih. Mereka dapat meminta cuti tambahan selama 10 hari.
Dilansir dari AsiaOne, kebijakan cuti tersebut diumumkan Yu Donglai, pendiri dan ketua Pang Donglai, sebuah perusahaan ritel raksasa di Henan yang mengelola toserba dan supermarket. "Saya ingin setiap karyawan memiliki kebebasan," kata Yu.
Ia menambahkan, "Setiap orang memiliki saat-saat ketika mereka tidak bahagia. Jadi, jika Anda tidak bahagia, jangan datang bekerja."
Yu menerangkan bahwa pegawai harus diizinkan untuk menentukan waktu istirahat mereka sendiri dan memiliki relaksasi yang cukup di luar pekerjaan.
"Cuti ini tidak bisa ditolak oleh manajemen. Penolakan adalah sebuah pelanggaran," tambah Yu.
Taipan ritel ini tersohor karena memperkenalkan tunjangan karyawan yang memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, demikian dilaporkan South China Morning Post. Beberapa tunjangan tersebut, yakni hanya bekerja tujuh jam sehari, libur di akhir pekan, mendapatkan cuti tahunan selama 30 sampai 40 hari.
Tahun lalu, Yu mengutuk para bos di Negeri Bambu yang memaksakan jam kerja yang panjang.
"Membuat staf bekerja lembur adalah tindakan yang tidak etis dan merampas kesempatan orang lain untuk berkembang," katanya.
Pang Donglai, yang didirikan pada 1995, memiliki lebih dari 30 gerai di Henan.
Ketika ditanya tentang masa depan perusahaannya, Yu berkata, "Kami tidak ingin menjadi besar. Kami ingin karyawan kami memiliki kehidupan yang sehat dan santai, sehingga perusahaan juga demikian."
Kebijakan ketenagakerjaan perusahaan ini juga mendapat dukungan dari para petinggi ritel China seperti pendiri Alibaba, Jack Ma, dan CEO Xiaomi, Lei Jun. "Kebijakan Yu mendorong cara berpikir baru di kalangan peritel di Tiongkok dan menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok," kata Ma.