• Kamis, 19 September 2024

Mengenal Pacu Kude, Tradisi Unik Sambut 17 Agustus dari Aceh

Mengenal Pacu Kude, Tradisi Unik Sambut 17 Agustus dari Aceh
Mengenal Pacu Kude, Tradisi Unik Sambut 17 Agustus dari Aceh. (dok. kebudayaan.kemdikbud.go.id)

SEAToday.com, Jakarta - Berbagai daerah di Tanah Air memiliki tradisi unik menyambut perayaan 17 Agustus, salah satunya Pacu Kude khas Aceh. Tradisi masyarakat Kabupaten Aceh Tengah ini merupakan lomba pacuan kuda tradisional dengan joki tanpa menggunakan pelana.

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Pacu Kude kini juga dijalankan rutin dan masuk agenda pariwisata di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Menurut beberapa catatan sejarah serta dari cerita yang beredar, Pacu Kude di Gayo dimulai dari Bintang, pemukiman paling timur danau Lut Tawar Aceh Tengah.

Mengutip dari buku "Pacu Kude: Permainan Tradisional di Dataran Tinggi Gayo" yang ditulis Piet Rusydi dari Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh tahun 2011, Pacu Kude pertama-tama digelar sekitar 1850 dengan arena pacuan melintasi Wekef hingga Menye berjarak lebih kurang 1,5 kilometer, rutenya memanjang, bukan memutar seperti saat ini. Saat itu, Pacu Kude diselenggarakan saat luah berume atau lues belang (setelah panen padi).

Sebelum urang Gayo mengenal sarana transportasi modern, kuda berperan penting dalam banyak hal di sana, terutama sebagai sarana transportasi barang dan manusia serta kegiatan olah tanah di sawah.

Menurut AR. Hakim Aman Pinan dalam bukunya "Pesona Tanoh Gayo", menyatakan Pacu Kude di Pante Menye Bintang diselenggarakan saat pagi dan sore hari, setelah ashar. Satu sisi line pacuan dibatasi dengan air danau Lut Tawar dan sisi lainnya (timur) dengan pagar Geluni. Saat itu joki tidak dibenarkan memakai baju alias telanjang dada.

Kala itu, tidak ada disediakan hadiah, para pemenang hanya memperoleh "Gah" atau nama besar (marwah). Biasanya, Pacu Kude dilanjutkan dengan perayaan atau syukuran luah munoling (paska panen padi) yang biayanya diperoleh dengan berpegenapen (saling menyumbang biaya dan perlengkapan lainnya).

Versi lainnya, menurut Piet Rusydi, Pacu Kude adalah kegiatan iseng para pemuda setelah munoling (panen padi) khususnya di Bintang. Kuda-kuda yang berkeliaran saat Lues Belang ditangkap dengan opoh kerung (kain sarung-red) dan di pacu. Tradisi ini tanpa disadari dijadikan event tetap mulai 1930 yang melibatkan kuda-kuda serta joki dari beberapa kampung.

Seiring dengan terbentuknya Kabupaten Aceh Tengah pada 1956, penyelenggaraan event Pacu Kude diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Gelaran ini terus berlanjut, digelar dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.