9 Kerupuk Khas Indonesia, Mana Favorit Anda?

9 Kerupuk Khas Indonesia, Mana Favorit Anda?
Ilustrasi kerupuk. (Image by Jason Goh from Pixabay)

SEAToday.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia sangat akrab dengan ragam kerupuk. Bertekstur renyah dan gurih, kerupuk cocok dijadikan pelengkap santapan.

Di Indonesia sendiri, ada sederet jenis kerupuk. Berikut beberapa yang populer, seperti dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

1. Kerupuk udang

Sesuai dengan namanya, kerupuk udang dibuat dari udang kecil yang ditumbuk halus sebagai bahan utama. Kerupuk tradisional yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur ini identik dengan ukurannya yang lebar, tipis, dan berwarna agak merah muda.

Karena rasa dan aroma khas udang yang cukup kuat, kerupuk udang cocok dinikmati bersama berbagai macam makanan khas Indonesia, seperti rawon, nasi goreng, maupun lontong opor.

2. Kerupuk blek

Kerupuk blek adalah jenis kerupuk yang selama ini dikenal dengan nama "kerupuk putih mawar" atau "kerupuk uyel", alias kerupuk yang kerap dijadikan perlombaan pada saat momen 17 Agustusan. Alasan dinamakan kerupuk blek karena kerupuk ini disimpan dalam wadah kaleng seng yang disebut sebagai blek.

3. Kerupuk gendar

Kerupuk gendar adalah kerupuk asli Indonesia yang banyak ditemukan di Jawa Tengah. Kerupuk ini terbuat dari adonan nasi dengan tambahan bumbu rempah.

Umumnya, jenis kerupuk ini banyak ditemukan di kawasan Jawa Tengah, dan sering juga disebut kerupuk karak. Berkat teksturnya yang renyah dan gurih, sebagian masyarakat kerap menjadikan kerupuk gendar sebagai camilan saat santai.

4. Kerupuk melarat

Ternyata, kata "melarat" pada jenis kerupuk ini diambil dari bahasa Jawa yang berarti miskin. Hal ini disebabkan karena kerupuk ini tidak digoreng dengan minyak, melainkan disangrai menggunakan pasir panas.

Penggunaan pasir ini dilatarbelakangi karena harga minyak goreng yang mahal. Tak perlu khawatir, karena jenis pasir yang digunakan untuk menyangrai kerupuk tergiling aman dan bersih. Rasanya tetap gurih dan nikmat, sehingga cocok dijadikan teman makan nasi maupun camilan.

5. Kerupuk mie

Penamaan kerupuk mie diberikan karena memiliki bentuk keriting dan berwarna kuning layaknya mie telur. Biasanya, kerupuk mie dijadikan sebagai pelengkap asinan Bogor dan asinan Betawi.

6. Kerupuk kemplang

Kerupuk yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan ini terbuat dari perpaduan tepung tapioka dan ikan tenggiri. Kerupuk kemplang identik dengan aroma ikan yang menggugah selera. Biasanya kerupuk amplang disantap sebagai pendamping pempek, atau camilan dengan dicocol ke dalam sambal terasi khas Bangka.

7. Kerupuk kulit

Kerupuk kulit atau populer dikenal dengan nama "kerupuk rambak" adalah jenis kerupuk yang terbuat dari kulit sapi maupun kerbau. Daya tarik kerupuk kulit ada pada ukurannya yang besar dan mengembang seperti bantal.

Uniknya, kerupuk kulit memiliki lapisan yang tipis, tekstur renyah, dan lumer di mulut ketika dimakan. Selain disantap langsung, kerupuk kulit kerap diolah menjadi berbagai macam makanan Indonesia, salah satunya krecek khas Yogyakarta.

8. Kerupuk amplang

Kerupuk amplang adalah jenis kerupuk yang banyak ditemukan di Samarinda, Kalimantan Timur. Karena sama-sama terbuat dari ikan tenggiri, banyak yang mengira antara kerupuk amplang dan kerupuk kemplang adalah dua jenis kerupuk yang sama.

Padahal, keduanya sangat berbeda. Satu perbedaan yang paling mudah dikenali adalah tekstur kerupuk amplang lebih padat dibandingkan kerupuk kemplang, selain itu kerupuk amplang punya bentuk bulat kecil dan berwarna cokelat muda.

9. Emping

Jenis kerupuk tradisional yang identik dengan rasa gurih dan agak pahit ini hampir tidak pernah absen menjadi pelengkap soto Betawi, bubur ayam, rawon, maupun nasi goreng. Berbeda dengan jenis kerupuk lain, emping menggunakan biji melinjo sebagai bahan utama.

Proses pembuatannya dimulai dengan memipihkan melinjo kemudian digoreng. Setelah matang, emping akan menghasilkan tekstur padat dan renyah.