LIFESTYLE
Studi: Traveling Bikin Awet Muda

SEAToday.com, Jakarta - Traveling atau bepergian menjadi salah satu momen yang menyenangkan dan begitu dinanti banyak orang. Bahkan, menurut hasil studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Travel Research, traveling dapat menunda proses penuaan dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Dilansir dari The New York Post, para peneliti di Edith Cowan University (ECU) di Australia meneliti yang diyakini sebagai penelitian pertama yang menerapkan teori entropi, kecenderungan umum alam semesta menuju kematian dan kekacauan , pada pariwisata.
"Penuaan, sebagai sebuah proses, tidak dapat diubah. Meskipun tidak dapat dihentikan, proses ini dapat diperlambat," kata kandidat PhD ECU, Fangli Hu, dalam sebuah siaran pers.
Tim peneliti menemukan bahwa manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental dari traveling, seperti berolahraga dan bersantai, dapat membantu tubuh memperlambat tanda-tanda penuaan.
Perjalanan yang mencakup pengalaman aktif seperti mendaki atau berenang mendorong orang untuk bergerak dan menikmati banyak manfaat olahraga yang sudah dikenal luas.
Sementara itu, perjalanan santai dapat mengurangi stres kronis, memperlambat sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, dan mendorong fungsi normal sistem pertahanan diri, yang pada gilirannya dapat memungkinkan tubuh mencapai kondisi entropi rendah.
"Pariwisata bukan hanya tentang liburan dan rekreasi. Pariwisata juga dapat berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental seseorang," kata Hu.
Sederhananya, "pengalaman positif dapat mengurangi peningkatan entropi dan meningkatkan kesehatan, sementara pengalaman negatif dapat berkontribusi pada peningkatan entropi dan membahayakan kesehatan."
Menanggapi penelitian mereka, para ahli menyarankan bahwa "terapi perjalanan dapat berfungsi sebagai intervensi kesehatan yang inovatif." Penemuan ini muncul ketika orang dewasa lebih stres tentang penuaan daripada sebelumnya dan orang-orang terus memesan perjalanan kesehatan.