LIFESTYLE
Fakta Unik: Mengapa Bioskop Identik dengan Popcorn?

SEAToday.com, Jakarta - Wangi popcorn yang semerbak tentu jadi sensasi yang kerap dirasakan pecinta film yang menonton di bioskop. Hal ini tak melulu soal taktik pemasaran, namun ada sejarah panjang di baliknya.
Lantas, mengapa popcorn sangat identik dengan bioskop?
Dilansir dari Smithsonian Magazine, sejarah popcorn sangat luas dan bersinggungan dengan film di masa lalu yang relatif baru hingga tempat yang diciptakan untuk menyelamatkan industri bioskop yang masih muda dari kehancuran selama The Great Depression atau Depresi Hebat.
Menurut Britannica, beberapa aspek yang menyatu membuat popcorn menjadi camilan film klasik, menurut Andrew F. Smith, penulis "Popped Culture: A Social History of Popcorn in America." Sebagian besar, hal ini merujuk pada harga, kenyamanan, dan waktu camilan tersebut.
Popcorn murah bagi penjual dan pelanggan, dan pembuatannya tidak membutuhkan banyak peralatan. Popcorn juga menjadi populer pada saat bioskop sangat membutuhkan dorongan ekonomi, begitulah cara popcorn diperkenalkan ke layar perak.
Popcorn tidak hanya merujuk pada biji berondong jagung yang meletup-letup. Popcorn juga adalah nama untuk jenis jagung tertentu yang digunakan untuk membuat camilan.
Awalnya ditanam di Amerika Tengah dan menjadi populer di AS pada pertengahan 1800-an. Dibandingkan dengan camilan lain pada saat itu, pembuatan popcorn sangat mudah dan menjadi lebih mudah pada 1885 ketika mesin pembuat popcorn bertenaga uap ditemukan.
Pada akhir abad ke-19 hadir armada pengantar popcorn independen, layaknya food truck di masa kini.
Bioskop mengizinkan penjual popcorn untuk berjualan di luar bioskop dengan biaya harian. Namun, pada pertengahan 1940-an, bioskop menghentikan hal tersebut dan mulai memiliki kios sendiri di lobi.
Pengenalan kios yang menjual popcorn membuat industri bioskop tetap bertahan dan popcorn menjadi makanan wajib saat menonton film sejak saat itu.