Las Kethcup dan Lagu Asereje: Mantra Trio Wanita Cantik Taklukan Panggung Musik Dunia
SEAToday.com, Jakarta - Tiada yang mampu medefenisikan secara pasti selera pasar musik dunia. Penyanyi hingga musisi terkenal kerap jungkir balik memahami selera pasar. Momentum itu membuat kesuksesan bisa saja dirintis bertahun-tahun. Ada juga yang ketiban durian runtuh sukses hanya dengan satu lagu.
Orang-orang mengenalnya dengan istilah one hit wonder. Lagu-lagu one hit wonder hadir di berbagai belahan dunia. Namun, tiada yang mampu mengalahkan trio bersaudara Munoz. Mereka membuat band bernama Las Ketchup dan menciptakan lagu Asereje. Begini ceritanya.
Amerika Serikat (AS) kerap jadi tanah sucinya dunia musik. Barang siapa yang berhasil menembus dunia musik AS, mereka akan terkenal di seantero dunia. Fakta itu membuat penyanyi maupun musisi memasang mimpi tinggi-tinggi untuk dapat menembus pasar musik AS.
Sulit sudah pasti. Namun, bukan berarti tak dapat ditembus. The Beatles dulu kala pernah susah payah menembus pasar AS pada 1964. Mereka wara-wiri Eropa dulu sebelum tembus AS. Kadang kala kesulitan menembus pasar AS juga dialami oleh boyband yang hidup dan berkembang di AS.
Ambil contoh Backstreet Boys. Mereka dengan mudah menaklukkan Eropa, tapi mereka butuh waktu lama menembus pasar kampung halaman sendiri. Namun, trio wanita cantik asal Spanyol, Las Ketchup adalah pengecualian.
Lola, Lucia, dan Pilar Munoz mampu menembus AS karena ketidaksengajaan. Lagu mereka yang berirama hiphop dan pop yang enerjik berjudul Asereje jadi alasan utamanya.
“Lagu tersebut dirilis dan langsung menjadi nomor satu di seluruh Amerika Latin, Sony Music mengalihkan fokusnya ke Eropa. Kami punya rencana untuk mempromosikan lagu tersebut di seluruh penginapan liburan di Eropa, dan mustahil untuk menghindarinya. Orang-orang pulang dari liburan sambil mendengarkan lagu tersebut, tidak ingin pesta berakhir, dan penjualan pun meledak," ujar petinggi Sony Music, Mark Bond dikutip Jonathan Bernstein dalam laman Rolling Stone berjudul I Think We Opened Doors: Las Ketchup Look Back on The Ketchup Song at 20, 24 Juni 2022.
Asereje Tercipta
Popularitas Las Ketchup memang dikenal fenomenal – walau sesaat. Karier trio cantik asal Cordoba, Spanyol mendadak muncul ke permukaan. Mulanya mereka tak memiliki jejak bermusik. Tiada pula album musik sebelumnya. Pun tiada juga lomba yang mengorbitkan nama keluarga Munoz.
Jejak bermusik satu-satuya muncul dari ayahnya yang notabene gitaris flamenco, Juan Manuel Munoz. Ayahnya yang memiliki nama panggung El Tomate (merujuk arti tomat) dianggap jalan bagi anaknya masuk dapur rekaman.
Singkat cerita, bakat bermusik keluarga Munoz ditemukan oleh produser rekaman flamenco, Manuel ‘Queco’ Ruiz. Manuel mencoba peruntungan memberi ruang Las Ketchup membuat album musik lewat label rekaman baru bentukannya, Shaketown Music.
Tiada proses yang berat dalam rekaman. Lurus saja. Materi lagu yang didominasi lagu-lagu terkait menikmati masa muda hingga suasana pesta dihadirkan. Puncaknya, album bertajuk Hijas del Tomate (anak dari tomat: merujuk nama bapaknya) rilis pada 2002.
Tiada ekspektasi besar. Syukur-syukur bisa sukses di kampung halamannya: Spanyol. Namun, lagu hits mereka Asereje bak memborong suluruh keberuntungan dalam hidup trio cantik itu. Lagu yang notabene menceritakan terkait upaya menikmati pesta cepat digemari di seantero Spanyol.
''Kami tidak menyangka akan sukses bahkan di Spanyol. Masuk ke studio rekaman hampir seperti lelucon. Namun, lagu itu mulai diputar di radio dan semua orang menyukainya, jadi kami menyelesaikan album itu dengan sangat cepat dan mulai melakukan banyak promosi di Spanyol,” ujar Lola Munoz dikutip Emma Daly dalam tulisannya di laman The New York Times berjudul International Hit for a Saucy Spanish Trio, 29 November 2002.
Trio Munoz menganggap lagu yang mulanya jadi ajang bersenang-senang, Kini mendapatkan kesuksesaan yang amat serius, khususnya setelah diambil alih Sony Music. Mereka pun mulai kebanjiran jadwal manggung. Penggemarnya sudah tak tahan lagi untuk bergoyang bersama-sama Las Ketchup.
Populer dan Meredup
Asereje menjelma jadi lagu yang paling dibicarakan pada 2002. Lagu itu segera menyebar dengan cepat ke seantero dunia. Utamanya Amerika Serikat dan Amerika Latin. Asereje mudah dicerna karena memuat melodi sederhana, musik indah, dan menancap diingatan.
Barang siapa yang mendengarkan, niscaya akan mencoba bernyanyi dan menarikan tarian Asereje. Kondisi itu karena penjualan album Hijas del Tomate itu mengedarkan pula video clip sehingga tarian Asereje mudah diikuti.
“Patut dicatat, Asereje bukan cuma musik, lagu itu satu paket dengan tarian yang bisa ditonton lewat klip video di televisi, dan dari sinilah orang kemudian mempelajari tari Asereje. Sebuah koreografi yang terdiri dari empat gerakan pokok yang tak terlalu susah diikuti oleh siapa pun,” ujar Idrus F. Shahab dan Hadriani Pudjiarti dalam tulisannya di majalah Tempo berjudul Asereje Je..Je..Je, 19 Januari 2003.
Album Hijas del Tomate jadi buruan di mana-mana. Lagu Asereje mampu menduduk puncak tangga lagu di 17 negara. Asereje bahkan dibuat versi Spanglish (Spanyol-Inggris) di AS dengan judul The Ketchup Song.
Negeri Paman Sam pun tak mampu menahan gairah untuk bergoyang. Kesuksesan yang didapat Las Ketchup tak pernah terbayangkan sebelumnya. Album mereka mampu mereih penjualan fantastis. Album Hijas del tomate laku lebih dari empat juta kopi.
Album itu bahkan turut direkam dalam berbagai versi bahasa, ada spanyol, Inggris, bahkan mandarin. Malang tak dapat ditolak. Pintu Internasional sudah terbuka seluruhnya, tapi Las Kechup gagal memanfaatkan keadaan.
AS memang mampu menerima nyanyian mereka. Namun, sayang seribu sayang. Satu album yang berisi 13 lagu – empat di antaranya berbagai versi lagu Asereje—hanya Asereje saja yang dikenal. Sisanya tidak. Orang-orang hanya tahu Asereje dan goyangan.
Lagu Asereje pun disebut-sebut sebagai One Hit Wonder sesungguhnya. perihal itu karena Las Ketchup tak punya kemampuan untuk membuat hits yang serupa, atau lebih baik tak ada.
Mereka sempat memanfaatkan momentum. Mereka mencoba mengeluarkan album musik Un Blodymary pada 2006. Namun, gagal. Banyak yang menyayangkan kegagalan Las Kecthup. Akan tetapi dunia musik memang begitu. Ada yang menanjak. Ada pula yang meredup.
Artikel Rekomendasi
Lifestyle
Lisa BLACKPINK Rilis Album Solo Pertama Alter Ego Februari 2025
Lisa BLACKPINK akan merilis album solo perdananya berjudul "Alter Ego" pada 28 Februari 2025.
Gandeng Aulion, Indonesia Kaya Hadirkan Musikal Dangdut: Kukejar...
Indonesia Kaya berkolaborasi dengan Aulion akan menggelar "Musikal Dangdut: Kukejar Kau Sayang" pada 29 November - 1 Desember 2024 di Graha Bhakti Budaya, TIM.
Sukses dengan Lagu APT, Rose BLACKPINK Akan Rilis Single Baru
Rose BLACKPINK akan merilis single terbaru berjudul "Number One Girl" usai sukses dengan lagu "APT" karya kolaborasi bersama Bruno Mars.
Lewat Film JESEDEF, Nirina Zubir Kembali Bawa Pulang Piala Citra...
Aktris Nirina Zubir berhasil kembali membawa pulang Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2024 setelah 18 tahun.
Berita Terpopuler
Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...
Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...
popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.
Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia
Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.
Kisah Hidup Pesulap Pak Tarno: Pernah Sukses, Kini Stroke dan Jad...
Kisah hidup pesulap Pak Tarno yang menyedihkan, kini stroke dan jualan mainan anak.