10 Daerah Ini Diprediksi Banyak Didatangi Wisatawan pada Libur Nataru

10 Daerah Ini Diprediksi Banyak Didatangi Wisatawan pada Libur Nataru
Pantai Lovina, salah satu destinasi wisata di Bali Utara. (dok. pinterest)

SEAToday.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkirakan 10 daerah di Indonesia akan banyak didatangi oleh wisatawan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini mengatakan bahwa tujuan libur akhir tahun diperkirakan masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, meski di beberapa daerah luar Jawa juga mulai menjadi pilihan wisatawan.

"Liburan Nataru 2024/2025 menjadi momentum terbesar kedua terjadinya pergerakan masyarakat, setelah libur mudik Lebaran atau Idul Fitri dalam memberikan kontribusi terhadap pencapaian target pergerakan wisatawan Nusantara pada tahun ini," kata Made, dilansir ANTARA.

Berikut 10 daerah yang diprediksi akan banyak didatangi wisatawan saat libur akhir tahun 2024:

  1. Jawa Tengah (17,10 persen),
  2. Daerah Istimewa Yogyakarta (15,77 persen)
  3. Jawa Barat (11,78 persen)
  4. Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (10,34 persen)
  5. Jawa Timur (8,85 persen)
  6. Sumatera Utara (5,70 persen)
  7. Bali (5,55 persen)
  8. Sumatera Barat (3,26 persen)
  9. Lampung (3,08 persen)
  10. Sulawesi Selatan (2,66 persen)

Tidak hanya itu, pantai, laut, dan danau pun masih menjadi lokasi favorit yang ingin dikunjungi oleh wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru. Persentase wisatawan yang ingin mengunjungi pantai, laut, dan danau sebanyak 58,6 persen.

Adapun saat libur akhir tahun, wisatawan umumnya ingin mengunjungi pusat kuliner (54,8 persen), pegunungan atau perbukitan (50 persen), kebun binatang atau taman rekreasi (33,9 persen), dan desa wisata (28,4 persen).

Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, selama libur Natal dan Tahun Baru potensi perputaran uang dari wisatawan Nusantara mencapai Rp117,3 triliun dan potensi perputaran uang dari wisatawan mancanegara antara Rp22,55 triliun dan Rp29,20 triliun.

"Maka dari itu, hampir semua destinasi dipromosikan oleh pemerintah daerah dan asosiasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan," pungkasnya.